Kelas Bar-Bar

2.4K 101 0
                                    

"Kay! Apa kamu sudah periksa kandungan kamu?" tanya Raina dengan suara pelan takut-takut ada yang mendengar.

Seusai keliling jualan donut's Kayla dan Raina mampir ke Perpustakaan, dan kini mereka berdua sedang berdiri mencari novel di rak paling ujung.

"Belum," jawab Kayla.

"Pulang sekolah kamu main ke rumah aku yuk!" Ajak Raina.

"Nanti aku bakalan minta periksain kamu ke mama. Kebetulan hari ini dia enggak dinas ke rumah sakit," ujarnya.

Tante Tika, mamanya Raina merupakan dokter spesialis kandungan di salah satu rumah sakit swasta di ibu kota.

Kayla langsung menggelengkan kepalanya, "Enggak mau ahh," ujar Kayla.

Raina mengangkat sebelah alisnya, "Kenapa?" tanyanya.

"Kayla malu, dan Kayla takut tante Tika bakalan marah sama Kayla kalau sampai dia tahu Kayla hamil," jawab Kayla sembari menundukan kepalanya.

Raina memegang bahu Kayla, "Percaya sama aku, mama enggak bakal membenci kamu kok. Lagi pula ini demi kesehatan anak kamu!" ujarnya menyemangati Kayla.

Kayla nampak berfikir, "Ya sudah Kayla mau," ujarnya.

Kayla sadar, dia terlalu sibuk memikirkan dirinya sendiri. Sampai lupa memeriksa kandungannya, untung saja Raina mengingatkannya.

Raina tersenyum mendengar jawaban Kayla, "Sudah nemu novel yang kamu inginkan enggak?" tanyanya.

Kayla menggelengkan kepalanya, "Belum," ujarnya.

"Sama," ucap Raina.

Ting...Nong...Istirahat pertama akan berakhir lima menit lagi!!

Suara bel berbunyi, menandakan istirahat akan segera berakhir. Dengan terpaksa Kayla dan Raina kembali ke kelas dengan tangan kosong tanpa satu buku pun yang di bawa mereka.

---

"Kay yang nomor lima PPh nya berapa?" tanya Raina.

"Belum Rai, aku baru aja ngerjain nomor tiga," ujar Kayla.

Raina menghentikan kegiatannya dia menoleh ke arah Kayla. Enggak biasanya Kayla terlambat ngerjain tugas. Malahan Kayla paling semangat sama yang berhubungan dengan pajak. Karena selain kewirausahaan, pajaklah pelajaran produktif yang paling Kayla sukai.

"Tumben lambat banget, kamu lagi mikirin apa sih?" tanya Raina.

"Enggak lagi mikirin apa-apa," jawab Kayla sembari menekan tombol-tombol kalkulator.

"Terus kenapa kamu lama banget ngerjainnya? Biasanya kamu paling cepat!" tuding Raina.

"Kayla lapar," ujar Kayla cengengesan.

'Pasti bawaan anaknya nih,' - batin Raina.

Raina mengangkat tangannya, "Permisi bu," ujarnya.

Bu Lena, guru pajak mengalihkan pandangannya dari buku yang sedang dibacanya.

"Iya, kenapa Rai?" tanya Bu Lena.

"Katanya Kayla lapar Bu. Bolehkan dia makan, soalnya dia enggak konsentrasi mengisi soal-soal yang ibu berikan," ujar Raina.

Bu Lena nampak berfikir, "Tapi, ini lagi Kegiatan Belajar Mengajar loh,"

Raina menangkupkan tangannya, "Saya mohon Bu, kasihan takutnya dia pingsan," ujarnya.

Kayla mencubit pinggang Kayla, "Ihhh, Raina lebay banget sih!" ujarnya.

"Ya sudah, untuk kali ini ibu izinkan. Tapi, lain kali jangan sampai terulang kembali. Pas istirahat manfaatkan waktu untuk makan!" ujar bu Lena.

"Hehehe... iya bu, makasih," ujar Kayla.

Because, I Love U KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang