Ketahuan hamil

2.1K 88 4
                                    

"Yeay akhirnya selesai juga," ujar Kayla setelah keluar dari ruangannya.

"Selesai apaan? Orang masih ada satu hari lagi!" sembur Raina yang sedang memasukan perlengkapan ke dalam tasnya.

"Hehehe.. Enggak papa kali Rai. Kayla pan bisa santuy dua hari, karena ujian terakhirnya nanti hari senin," ujar Kayla.

Sistem fullday berlaku bagi SMK jadi setiap hari sabtu mereka selalu libur, meskipun saat ujian begini hari sabtu masih tetap libur.

"Kamu enak nyantuy! Sedangkan aku harus rapat OSIS, persiapan buat lomba antar kelas," ujar Raina.

Ya, sudah menjadi tradisi SMK THB selalu mengadakan kegiatan lomba antar kelas seusai ujian semesteran.

Kayla tersenyum, "Iya dungs. Suruh siapa ikut OSIS?" ujarnya meledek.

"Enggak papalah, yang penting aku bisa dekat dan ketemu terus sama Kak An..." ujar Raina terhenti karena dia menyadari ucapannya yang hampir keceplosan.

"Hayoo... Kak siapa?" tanya Kayla sembari menunjuk-nunjuk Raina.

Raina menggeleng, " Maaf Kay, aku duluan ya. Soalnya di rumah, mamah sudah nunggu aku," ujarnya sembari bergegas meninggalkan Kayla yang sedang dilanda penasaran.

Kayla tersenyum, "Ok. Semangat ya, Raina ku sayang!" katanya sambil mengangkat tangannya.

"Terima kasih," sahut Raina yang belum jauh dari Kayla.

----

Kayla langsung menuju parkiran, dan mulai mengendarakan scoopynya membelah jalanan ibu kota jakarta yang macet karena bertepatan dengan makan siang.

Sebelum pulang ke rumah Kayla mampir memberi susu buat kesehatan bayinya. Selama ujian, setelah belajar Kayla selalu browsing tentang kehamilan. Jadi, sedikit banyak Kayla mendapatkan ilmu dan pengetahuan.

---
Sesampainya di rumah, Kayla langsung masuk ke dalam. Semenjak hari pertama UAS Kayla, Tari bed rest dan tidak lagi bekerja di restonya. Resto KeKa sepenuhnya di urus oleh putra sulungnya, Keinan.

Sesuai dengan permintaan Kayla, Keinan menambahkan dua karyawan. Satu dibagian pelayanan dan satu dibagian dapur.

"Selamat siang ibu," ujar Kayla ketika melihat sang ibunda sedang duduk di kursi yang ada dihadapan TV.

Tanpa menjawab sapaan dari Kayla, Tari berdiri mengambil sesuatu di atas bupet - tempat TV.

Tari menyodorkan sebuah alat ke depan wajah Kayla. "Bilang ke ibu ini punya siapa?"

Kayla tercengang, kenapa ibunya bisa menemukan test packnya?

"Jawab Kay ini punya siapa?!" tanya Tari dengan nada naik satu oktaf. Kayla memegang gagang box donut'snya dengan kuat, jujur dia belum siap dengan situasi ini. Yang Kayla lakukan hanyalah menundukkan kepalanya.

"Apa benar ini punya kamu?" tanya Tari. Namun, Kayla masih tetap dalam posisinya. Keringat dingin mulai bercucuran.

"Jawab, Kayla!!" Bentak Tari yang sudah hilang kesabarannya.

"Kamu punya mulut untuk berbicara!!" Desak Tari.

Kayla menganggukan kepalanya pelan. Setetes air mata keluar dari mata Tari. tangannya sudah mengambang di udara, siap-siap melayangkan pukulannya. Namun, untungnya rasa sayang terhadap anaknya itu masih ada. Sehingga, dia tidak jadi melayangkan pukulannya.

Because, I Love U KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang