Setelah memarkirkan motor scoppynya, Kayla berjalan menuju mading, mencari denah ruangan ujiannya.
Kayla menyusuri koridor sekolah sesuai dengan denah yang dilihatnya tadi. Akhirnya Kayla menemukan ruangannya, yaitu kelas X Perhotelan 3. Di depan kelas banyak sekali anak yang sedang membaca buku, memantapkan materinya - baik itu bagian teman-temannya maupun bagian anak X Perhotelan yang menjadi peserta satu ruangannya.
"Permisi semuanya, kuy di beli donutsnya. Dijamin enak bikin kenyang, perut kenyang ujian pun lancar," ujar Kayla berpromosi.
Sudah tidak perlu diragukan lagi kepandaian Kayla dalam berdagang, dia selalu memiliki beribu cara untuk mempromosikan produknya itu.
Dan hampir setiap cara yang dia terapkan berhasil. Seperti halnya pagi ini, adek-adeknya yang seruangan dengannya mengerubungi dirinya."Kak, beli donut's dua gratis foto ya?" tawar Robbi cowok sok kegantengan kepada kakak kelasnya itu.
Kayla malah melamun, ucapan Robbi mengingatkan Kayla kepada Arnold. Yang selalu melayani pembelinya untuk berfoto bareng. 'Kayla jangan mikirin Arnold, Kayla kan sudah move on?!' - ujarnya dalam hati.
Move on? Ahh...Kayla rasa dirinya salah, buktinya di setiap malamnya sering merenungkan kenangannya bersama Arnold dan berujung mengeluarkan air mata - Rasa kecewa sekaligus rindu bersatu direlung hatinya.
"Kak?" tanya Robbi mengibaskan tangannya di depan Kayla.
Kayla yang tersadar akan lamunannya, langsung memaksakan senyumnya. "Boleh dek, boleh," ujarnya.
Robbi langsung menyodorkan gadget pintarnya. Kapan lagi dia bisa berfoto dengan cewek cantik?
Seolah-olah tak mau kalah dari Robbi, teman lainnya pun meminta untuk berfoto sama Kayla.
Sedangkan dari kejauhan, tiga perempuan cantik yang di kenal sebagai The Dark melihat setiap gerak-gerik Kayla.
"Mar, apa enggak sebaiknya lo beri Kayla kejutan sekarang?" tanya Naura kepada wanita berambut sebahu --- Wanita yang waktu malam minggu memergoki Kayla dan Andra.
Amara menggelengkan kepalanya, "Biarkan dia mengikuti ujian terlebih dahulu. Kalau sudah selesai ujian baru gue kasih dia kejutan."
"Lah apa bedanya sekarang dan nanti?" tanya Vely, teman lain dari Amara.
Amara berdecak, "Sudahlah kalian jangan banyak bacot, ini strategi gue. Tunggu aja tanggal mainnya!" ujarnya sembari menangkupkan tangannya di dada. Kalau sudah begitu, Vely dan Naura diam tidak berani membantah leadernya itu.
'Gue biarin lo buat ngiikutin ujian terlebih dahulu. Tapi, siap-siap saja gue akan memberikan kejutan yang fantastis buat lo. Sehingga semua orang membenci lo!' - ujar Amara sembari tersenyum picik.
---
Hari pertama ujian akhir semester Kayla berhasil dengan lancar, Kayla merasa mudah mengerjakannya. Iya lah, itu karena belajarnya matang.
Setelah berpisah dengan Raina, Kayla langsung melajukan motornya menuju rumahnya.
Sesampainya di rumah, Kayla mengerutkan keningnya dikala pintu rumahnya tidak terkunci.
"Oh mungkin Kak Keinan sudah pulang dari resto," ujarnya santai. Lantas dia menaroh tasnya di sofa ruang tamu dan berjalan menuju dapur untuk meletakan box donut's bekas jualannya.
Betapa terkejutnya Kayla melihat Tari jalan sempoyongan di dekat rak piring.
"Ibu, ibu kenapa?" tanya Kayla sembari memapah ibundanya untuk duduk di meja makan.
Tari menggeleng dan berusaha menerbitkan seulas senyum.
"Ibu enggak papa, nak," ujarnya.Kayla menggelengkan kepalanya, "Wajah ibu pucat, ibu sakit ya?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because, I Love U Kayla
Teen FictionKisah yang menceritakan tentang Kayla ~ Seorang siswi SMK yang mengalami kecelakaan, hamil diluar nikah. Keberuntungan tidak berpihak kepadanya, Arnold sang kekasih yang menghamili Kayla malah meninggalkan dirinya ke luar negeri. Kepergian sang keka...