Andra masuk ke dalam kamarnya yang ia tempati beberapa minggu yang lalu---sebelum semuanya hancur berantakan.
Aroma teh masih menyerbak harum dikamarnya. Sepertinya mamanya masih suka ngerawat kamarnya---terlihat dari semua perabotannya tersusun rapih dan bersih. Setelah itu, bayangan kenangan bersama Arnold muncul dipikirannya. Kebiasaan keduanya bak saudara kembar terpampang nyata dipikirannya. Kebiasaan Arnold yang selalu membuatnya kesal, main ps bersama terngiang dikepalanya.
Hingga kejadian tadi siang, dimana melihat Arnold sedang romantis-romantisan membuatnya bangkit dari kasurnya. Dia menggaruk kepalanya secara kasar.
"Arggghhhhsss....!!!" Ringisnya.
"Kenapa lo sebrengsek ini sihh, Noldd!!" Geram Andra lalu dia memukul bantalnya secara bertubi-tubi.
Tok..tok..tok...
"Ndra, kamu di dalam?" Tanya Mala di balik pintu.
Andra menghirup udaranya. "Tahan, Ndra!! Jangan sampe mama tahu masalah lo!!" Ucapnya menenangkan diri.
Andra berdiri. "Iya, Ma. Andra di dalam," ucapnya sembari menuju pintu.
"Buruan ihh, kita terlambat loh. Bunda Aisyah sama bu Tari sudah sampai di toko furniture," kata Mala ketika Andra tiba didepannya.
"Ma, keknya Andra enggak bisa ikut deh," keluh Andra.
Mala menaikan sebelah alisnya. "Kenapa sayang?"
"Andra ada urusan mendadak," alibi Andra. Jujur dia ingin menenangkan pikirannya terlepas dari masalahnya tadi bersama Kayla.
Mala menganggukan kepalanya. "Ya udah kalo gitu, mama pesen taxi online aja."
"Andra anterin," ucap Andra.
"Enggak usah," ucap Mala sembari mengambil handphonenya di dalam tas brendednya.
"Tapi..."
"Urusan kamu sudah menunggu," elak Mala.
Andra menganggukan kepalanya terpaksa, lalu mencium tangan Mala. "Kalau gitu, Andra duluan," pamit Andra.
***
Di Danau Cinta, Kayla baru saja selesai mengobati luka Arnold.
"Sekali lagi maafin perlakuan Andra Ucap Kayla kesekian kalinya.
Arnold tersenyum. "Kamu tenang aja, aku sudah maafin dia kok."
Kayla memaksakan senyumnya. "Kayla pen cerai dengan dia," ucapnya tiba-tiba.
Arnold menggelengkan kepalanya. "Jangan sayang!! Nanti aja kalau aku udah wisuda."
"Masih lama," keluh Kayla.
"Sabar sayang. Enggak bakal kerasa, Kok." Ucap Arnold sembari merangkul Kayla.
Kayla menyenderkan kepalanya di bidang dada Arnold. "Tapi, Arnold harus janji---setelah Kayla cerai dengan Andra, Arnold harus nikahin Kayla," pinta Kayla.
"Tentu," ucap Andra sembari mengelus puncak kepala Kayla.
"Nanti kita bahagia bareng sama si kecil," tambah Arnold beralih mengelus perut Kayla yang sudah mulai membuncit. Hal itu membuat Kayla tersenyum senang.
"Naik perahu yuk!" Ajak Arnold setelah beberapa saat hening.
"Ayo," ucap Kayla menerima ajakan Arnold.
Hari itu, Kayla benar-benar menggunakan waktunya sebaik mungkin dan menciptakan kenangan bersama sang kekasihnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Because, I Love U Kayla
Ficção AdolescenteKisah yang menceritakan tentang Kayla ~ Seorang siswi SMK yang mengalami kecelakaan, hamil diluar nikah. Keberuntungan tidak berpihak kepadanya, Arnold sang kekasih yang menghamili Kayla malah meninggalkan dirinya ke luar negeri. Kepergian sang keka...