Picnic

128 15 2
                                    

Akhirnya hari ini tiba.

Hari dimana aku akan berjalan-jalan bersama papa.

Setiap sebulan sekali, Papa akan meluangkan waktunya untukku, dan biasanya kami menghabiskan waktu dengan pergi ketempat yang indah atau biasanya kami akan menginap di Vila keluarga.

Namun hari ini agak sedikit berbeda, kami akan piknik di danau. Tempatnya memang tidak jauh dari rumahku, namun pemandangannya sangat indah. Danau milik keluarga Rayneshia memang tak ada duanya.

Allen masuk kekamarku, aku bisa melihat matanya yang sedikit membola saat melihatku yang sudah bangun ini.

Hehe, kau terkejutkan Allen?!!!

Hari ini hari spesial jadi aku akan meringankan bebanmu.

" Nona sudah bangun?"

Aku mengangguk sambil tersenyum lebar.

" Kalau begitu saya akan menyiapkan air hangat."

Sebelum Allen melangkah, aku lebih dulu bersuara.

" Allen!!."

Dia menoleh.

Aku cepat-cepat merentangkan kedua tanganku. Allen yang paham langsung menghampiriku dan mengangkatku dari kasur, belum sempat Allen menurunkan kakiku kelantai, aku langsung menginterupsi.

" Aku mau digendong sampai kamar mandi." Kataku tegas.

Aku bisa mendengar kekehan kecil Allen.

" Seperti biasa, nona sangat manja."

" Apa?!!" Aku menjauhkan badanku darinya sambil menatapnya dengan horror.

" Aku tidak manja. Inikan tugasmu."

Allen mengangguk-angguk tanda sok paham. Aku masih bisa melihat sudut bibirnya yang terangkat, membuatku sangat kesal.

Allen mengeratkan pelukannya dipinggangku, lalu menarik pungguku  agar lebih menempel kepadanya. Sial, aku jadi tidak bisa melihat ekspresi Allen.

" Nona, jangan banyak bergerak , nanti jatuh."

" Aku tau!!!" Balasku sengit.

**********

Aku tidak henti-hentinya tersenyum melihat papa yang sedang menaruh cemilan di piring ku.

" Makanlah." Ucapnya sambil tersenyum.

Ah, aku selalu suka melihat senyum papa, Benar-benar menyegarkan. Tak heran banyak sekali gadis-gadis muda yang mengejar papa. Bahkan gadis-gadis dibawah usiaku banyak yang mengidolakan papa. Lihatlah papaku, masih sangat-sangat tampan. Wajahnya yang awet muda itu, tidak sesuai dengan umurnya yang tahun depan sudah menginjak angka 37.

Jika berjalan denganku saja, banyak orang yang mengira kalau aku ini adik atau keponakannya. Tidak ada yang mengira kalau aku ini anak nya atau bahkan pasangannya!. Ada apa dengan orang-orang itu?!!.

Huh, sungguh malangnya mamaku yang tega-teganya meninggalkan lelaki tampan, kaya, serta baik ini. Dipikir-pikir mamaku memang sungguh bodoh. Tapi kenapa ya, sudah 8 tahun berlalu, namun papa tidak ada tanda-tanda ingin mencari pengganti mama. Apa dia sangat mencintai mama?

" Ada apa dengan ekspresi mu, Ryuna? Apa ada sesuatu yang mengganggumu?" Tanya papa dengan suara lembut khasnya.

Ugh, aku ingin bertanya! Sangat ingin bertanya! Aku penasaran, tetapi takut melukai papa.

Aku menggeleng sambil memamerkan senyum manisku.

" Aku ingin naik itu bersama papa." Tunjukku pada sebuah perahu berukuran sedang.

My Butler, AllenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang