Bosan
Aku benar-benar bosan
Kenapa aku sangat bosan?!!
Aku hanya berguling-guling dikamar, menunggu Allen yang belum juga datang. Sudah berkali-kali aku memanggilnya. Awas saja dia, akan kubuat perhitungan!!
Aku kembali berpikir
Biasanya kalau libur seperti ini, apa yang kulakukan yaa??
Berfoto dan menguploadnya ke SOS
Berlatih Biola
Menulis lagu
Berbelanja
Membaca novel
Menonton film
Makan cake
Mengerjai Allen. cih, kalau itu nanti bisa-bisa jadi senjata makan tuan.
Aku kembali menggeleng.
Hmmm, biasanya apa yang orang lain lakukan ya kalau sedang liburan seperti ini??
Aku membuka SOS di ponselku. aku Menemukan foto-foto orang yang kukenal diangkatanku di academy.
Huh, mereka semua jalan-jalan bersama teman.
Sudut bibirku menurun.
" Aku tidak punya teman."
" Apa yang sedang kau lakukan, nona?."
Suara Allen yang tiba-tiba membuatku terkejut.
Aku yang sedang tengkurap mendongak menatap Allen dengan ekspresi siap membunuh.
" Kenapa kau muncul tiba-tiba!"
Allen menanggapi dengan santai.
" Aku dari tadi sudah disini. Tetapi nona terus saja bermain hp dan bergumam tak jelas."Dasar banyak alasan.
Aku bangkit, memposisikan diriku untuk duduk sambil menghadap Allen. Tunggu, kenapa dia tidak pakai seragamnya?Allen yang menangkap ekspresi bingungku mulai bersuara.
" Ayo, nona. Aku akan membawamu ketempat yang menyenangkan."
Allen menarik ku, hingga saat ini aku berdiri berhadapan dengannya. Dengan telaten ia membenarkan gaunku yang lecek karena berguling ditempat tidur tadi. Tangannya berpindah ke rambutku.
" Kemana?"
Allen yang tinggi menunduk , lalu memamerkan senyuman misterius nya.
" Rahasia."
Cih, dasar sok misterius.
" Ayo pergi." Allen menarik tanganku, sedangkan aku mengikutinya tanpa memberontak.
Tunggu, apa aku tidak perlu mengganti bajuku?!.
Aku tau aku sudah cantik, walau berpakaian dengan dress santai yang dipilihkan Allen tadi. Tetapi, Kitakan akan pergi keluar. Mau bagaimanapun, gadis cantik sempurna sepertiku harus tampil lebih cantik lagi.
" Tunggu, Allen." Aku melepas tangan Allen yang menggenggam tanganku hingga membuat ia berhenti. Wajahnya mengernyit.
" Ada apa, nona?"
" Aku mau ganti baju." Kataku kemudian.
Allen memperhatikan penampilan ku dari atas kebawah. Tanpa terlewati sedikit pun. Membuatku sedikit kesal karena ditatap seintens itu olehnya. Bagaimana tidak kesal! Jantungku rasanya berdebar begitu keras melihat raut serius Allen. Bukan, Bukan karena dia tampan! Tetapi tatapannya itu...arghhh, sulit sekali dijelaskan.
" Jangan menatapku seperti itu." Kataku geram, menginterupsi kegiatannya.
Bukannya berhenti, Allen malah kembali menggenggam tanganku.
" Begini saja, nona sudah cantik." Allen tersenyum tulus.
Blush
Oh Tuhan, kenapa pipiku memanas seperti ini?!!. Allen menatapku dengan senyuman semakin lebar. Tidak!!! Apa dia melihat wajahku yang memerah?!!
" Huh, itu kau tau." Aku mengalihkan wajahku.
" Ayo."
Aku menarik tangannya. Dan kami berjalan menuju mobil.
Dasar Allen , gara-gara dia aku sampai lupa ingin membuat perhitungan.
Baiklah nanti saja.
********
Allen menatap tangannya yang digenggam dan punggung Ryuna secara bergantian.
Ryuna memimpin, berjalan tepat didepannya.
Tadi, Allen sempat melihat pipi Ryuna yang memerah.
Menggemaskan
Allen sampai tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya saat melihat nonanya tersipu karenanya.
Nonanya benar-benar sangat imut jika tersipu seperti itu.
Dan Allen,
sangat menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Butler, Allen
Romancesekumpulan kisah manis antara nona muda Ryuna dan pelayannya. " Allen, ayo berpacaran! " Ucap Ryuna datar. Mata Allen terbelalak. " Nona.." bahkan suaranya sampai tercekat saking terkejutnya. " Aku tak punya pilihan. Aku harus membuat gadis-gadis an...