Ryuna menatap Allen datar. Pelayannya itu bilang akan mengajaknya ketempat yang menyenangkan. Tetapi apa ini?
Ryuna harus terjebak dengan kail, perahu, air dan ikan!!!
Kenapa Ryuna harus melakukan ini? Sangat membuang-buang waktu sekali. Ia melirik ke arah Allen yang tampak antusias dengan alat pancing nya. Sedari tadi lelaki itu terus saja memperoleh ikan-ikan yang besar. Padahal mereka disini baru 20 menit. Tetapi lelaki itu sudah mendapatkan 5 ikan. Sedangkan dirinya?!
Ryuna melirik ember disampingnya. Di dalam ember tampak airnya yang tenang, Tak ada pergerakan Disana. Yang berarti, Ryuna belum mendapatkan ikan satupun.
Gadis itu berdecak. " Kenapa aku belum mendapatkan ikan dari tadi?" Sungut Ryuna
Allen menatap nonanya sambil tersenyum geli. " Memancing membutuhkan kesabaran dan ketenangan, Nona."
Ryuna mendelik.
Ketenangan dan kesabaran pantatmu!
Sedari tadi dirinya sudah sangat sabar dan tenang. Tetapi tidak ada ikan yang mendatanginya. Jangankan mendatangi. Sepertinya melirik umpannyapun tidak.
Keterlaluan sekali ikan-ikan itu. Mereka dengan senang hati menghampiri Allen, tetapi mereka mengabaikan Ryuna. Padahal Ryuna sudah menggunakan umpan yang sangat besar dan bagus, walaupun Allen yang memasang kan. Tetapi tetap saja, umpannya masih utuh dan tidak berkurang sedikitpun.
Ck
" Allen!" Ryuna menatap air di danau yang tenang tanpa mengalihkan pandangannya.
" Hm." Allen menoleh ke arah Ryuna.
Ryuna terdiam sebentar kemudian menatap Allen serius. " Kenapa kau mengajakku kesini?"
" Untuk bersenang-senang." Jawab Allen cepat.
Ryuna memutar bola matanya.
" Ini tidak menyenangkan. Sedari tadi hanya kau yang bersenang-senang." Kesal Ryuna.
Ryuna hampir saja membuang alat pancing nya. Tetapi ia urungkan saat Allen memanggilnya.
" Nona, mendekatlah." Allen memberi gerakan agar Ryuna menghampiri nya.
Dengan malas Ryuna bangun dari duduknya. Perahu tampak sedikit oleng saat Ryuna bergerak. Gadis itu memekik saat topi yang dikenakannya hampir jatuh terbawa angin. Allen dengan sigap menangkapnya. Memakaikan kembali topi ke kepala Ryuna.
" Dudukah disini."
Allen menyuruh Ryuna duduk ditempatnya. Ryuna menurut saja, ia memegang pancingan milik Allen.
Ryuna tersenyum. Allen sangat peka terhadap apa yang ia inginkan. Mungkin saja jika disini ia akan mendapatkan ikan.
Ryuna membulat kan matanya saat Allen dengan tiba-tiba duduk dibelakangnya, mengurungnya sambil memegang pancing yang juga di pegang Ryuna.
Posisi mereka benar-benar dekat sekali, seakan-akan Allen sedang memeluk Ryuna. Ryuna bisa merasakan punggungnya menyentuh dada bidang Allen.
" Kenapa kau juga disini?" Tanya Ryuna datar. Gadis itu sebisa mungkin menahan kegugupan nya.
" Inikan tempat ku, nona." Jawab Allen polos.
Ryuna merasa bahwa posisi mereka yang menempel ini membuatnya sangat tidak nyaman. Jantungnya...
Mungkin jika ia punya riwayat penyakit jantung, ia akan mati seketika disini.
Ryuna berdehem, mengatasi kegugupan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Butler, Allen
Romansasekumpulan kisah manis antara nona muda Ryuna dan pelayannya. " Allen, ayo berpacaran! " Ucap Ryuna datar. Mata Allen terbelalak. " Nona.." bahkan suaranya sampai tercekat saking terkejutnya. " Aku tak punya pilihan. Aku harus membuat gadis-gadis an...