Zelion-4th

157 52 19
                                    

[ I need your vote and comments 💖 ]
[ Happy reading ! ]

"Woy! Zina mata!"

○●○●

Krek!
Pak Anto membuka gembok rumah majikannya. Dibuntuti di belakangnya seorang gadis cantik yang menampakkan paras ramahnya.

"Makasih Pak," ucap Zeline ramah.

"Sama-sama non, saya masuk dulu ya," jawab Pak Anto tersenyum, sambil meninggalkan Zeline dan laki-laki dengan motor ninja warna merah di depannya.

"Siap pak!" sahut Zeline memberi jempolnya. Menatap Pak Anto sudah jauh dari dirinya. Ia mulai keluar dari area rumahnya mendekati Rei.

Pak Anto selaku supir keluarga plus satpam keluarga Zeline senantiasa membukakan gerbang, menjaga keamanan, dan selalu mengantarkan keluarga kecil itu apabila ada keperluan keluar. Keluarga Zeline sangat percaya kepada Pak Anto, karena beliau sudah mengabdi selama lima belas tahun sebagai supir andalan di dalam keluarga kecil itu.

"Maaf kak, lama," ucap Zeline meminta maaf kepada Rei. Zeline memang tidak enak hati jika ada seseorang yang mengajaknya ataupun menjemputnya dan ia datang tak tepat waktu.

Rei menoleh ke arah Zeline. "Oh, nggak kok, santai gue juga baru dateng," ujar Rei santai. Zeline hanya mengangguk.

"Zel pakai dulu helmnya," ucap Rei kepada Zeline seraya menyodorkan helm untuk dipakai di kepala Zeline.

"Ya kak," Zeline mengambil helm yang diberikan pria di depannya itu.

"Udah kak, ayo berangkat," ajak Zeline kepada Rei setelah selesai menggunakan helm dan ia merasa sudah siap berangkat sekolah.

"Skuy! Pegangan ya soalnya gue mau ngebut hehe," ucap Rei yang sepertinya hanya ingin modus. Namun, Zeline yang sadar akan perihal itu langsung mengelak agar tidak terkena modus dari Rei.

"Jangan ngebut masih pagi ini hihi," jawab Zeline. Rei yang mendengar jawaban Zeline seketika pasrah.

"Hem, terserah lo aja," ujar Rei pasrah dan mulai mengendarai motornya menuju SMA mereka.

Bruuum!
Motor ninja melaju dengan kencangnya. Rei yang sepertinya belum menyerah, berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan pelukan dari seorang Zeline Jovanka Chalondra.

Tangan Zeline seketika memeluk badan atletis pria di depannya. "Kak Rei! Jangan ngebut!" murka Zeline mencoba untuk tenang.

"Dibilangin ngeyel kan? Pegangan makanya," seru kemenangan Rei.

***

Zeline dan Rei sudah sampai di parkiran. Dengan perasaan yang sama, ia masih sedikit kesal dengan tingkah Rei. Untung saja dirinya masih dalam keadaan fokus. Jika tidak, bisa - bisa mati terjatuh, pikirnya.

"Makasi kak," ujar Zeline sembari turun dari motor Rei dan segera melepaskan helm yang ia kenakan.

Rei melepas helm full facenya. "Siap! lain kali kalo dibilangin jangan ngeyel haha," tawanya puas.

"Hehe," sahut Zeline terpaksa tertawa. Zeline yang hari ini merasa tak nyaman berada di dekat Rei, langsung berpamitan menuju kelasnya.

ZelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang