Ku awali pagi ku dengan Bismillah. Seperti biasanya aku selalu menutupi keadaan yang sebenarnya. Aku selalu berusaha untuk tidak bersedih di depan mereka, aku selalu berusaha tersenyum di depan mereka, aku takut mereka akan ikut bersedih dan terbebani jika mereka tau masalah berjuta-juta ton yang sedang ku pikul dan ku tutupi ini.
Maaf kan aku kawan, aku egois, aku terlalu memaksakan keadaan."Lu ngapa sih sab? Gw bingung sama lo hari ini, perasaan lu diem-diem aje dari pagi? Mane sabrina yang gw kenal waktu kemaren-kemaren? Ayo dong jangan begini, kasian diri lo! Egois banget sih!" ketus wiwid. Sahabatku yang satu ini memang orangnya suka ceplas-ceplos apalagi terhadapku.
Aku hanya tersenyum melihat tingkah kocaknya temen ku yang satu ini
"Gw makin heran sama lo, gw nanya malah senyum-senyum." ketus lagi wiwid.
"Oh ya gw tau. Apa jangan-jangan lo lagi mikirin Pak Ali?" sambar perkataan wiwid tadi.Sontak aku kaget. Bagaimana bisa dia tahu isi hati ku, padahal aku tak pernah menceritakan semuanya kepada siapapun kecuali tuhan ku.
"Apaan sih lo. Kalo ngomong yang bener! Gw gasuka sama apa yang lo bilang barusan! Coba bayangin kalo disini kita ga berdua? Muka gw mau taro dimana?" sahut aku dengan nada sangat kesal sambil meninggalkan wiwid yang sedang duduk disamping ku tadi.
Tanpa berfikir panjang, kebetulan bel istirahat sudah berbunyi setelah aku meninggalkan wiwid tadi. Aku berniat pergi ke musholla sekolah, untuk melaksanakan Shalat Dhuha ku seorang diri.
Hingga selesai sholat tiba. Aku selalu melakukan ritual bermunajat kepada tuhan ku. Tetapi kali ini berbeda, semuanya terasa benar-benar membebani hari-hari ku🥀.
"Astagfirullah aku telah berkata kasar dengan sahabat ku tadi. Ya Allah. Hamba-mu bersedih hari ini, mengapa engkau hadirkan lagi seseorang yang membuat ku jatuh cinta lagi. Aku tak siap ya allah, tolong hapuskan rasa ini sekarang juga! Aku terbebani ya allah." monolog aku kepada tuhan ku, dan seakan tak peduli dengan air mata yang sedari tadi menetes deras.🍃🍃🍃🍃🍃🍃
"Uuuhhuukkk." ...
Aku berfikir sepertinya ada yang sedang mengawasi ku, aku dengan cepat membasuh air mata yang mengalir deras dengan mukena ku. Sungguh aku tak tahu siapa yang sengaja mengeluarkan suara batuk rekayasanya, tapi aku rasa aku tak asing dengan suara itu.
"Sudah, tak perlu menangis lagi, sudah cukup kan curhatnya? Cengeng banget satu anak ini." ucapnya meledek ku.
"Tunggu, apakah itu engkau Pak Ali? Aa..Ppa engkau dari tadi berada disana?" ucap ku dengan nada gemetar.
"Iya, afwan saya mendengarkan semua curahan hatimu tadi. Saya tidak sengaja, saya merasa terganggu saat saya mendengar suara orang yang saya sayangi menangis." ucapnya dengan santai.
"Yaudah saya permisi dulu, banyak tugas yang harus saya kerjakan di ruang kantor, jangan bersedih, semoga hari-hari esok mu menyenangkan. Assalamualaikum." lanjutnya.
"Waalaikumussalam." jawabku.
"Ya Allah, semua curahanku yang aku tujukan ke engkau ada yang mendengarnya ya allah. Aku malu, aku tak sempat melihat-lihat sebelumbya bahwa dibalik hordeng musholla yang sengaja di pasang di dalamnya untuk memisahkan antara laki-laki dan perempuan itu ada beliau Ya Allah." batin ku.
"Ya Allah, apa tadi aku tidak salah mendengarnya Ya Allah? Dia menyayangiku Ya Allah, apa itu benar Ya allah?" molonog aku pada tuhanku, dan tak sadar setetes demi setetes air mata ku jatuh lagi.
Kkkriiinngggggg...
Tanda bel masuk kelas pun sudah berbunyi, aku segera merapihkan alat sholat ku tadi. Dan berjalan menuju kelas seorang diri.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃
"Sabrina, maafin gw ya, gw gasengaja bilang gitu ke lo, dan gw juga asal ngomong aja, maafin gw banget ya sab." ucap wiwid sambil memohon permintaan maafnya kepada ku.
"Iyaa wid, kamu gaperlu minta maaf kamu ga salah kok, cuma tadi aku terlalu kebawa emosi wid, dan terlalu kebawa alur syaiton, naujubillah. Maafin aku juga ya.. Ikan lohan ku hehe." sahut ku yang diakhiri edengan candaan.
"Lo tuh ya berjiwa malaikat banget, gw beruntung banget kayaknya punya sahabat kayak lo. Lo udah sering gw buat jengkel, tapi jawabannya masih aja sama kayak begini." ucapnya lagi walau agak sedikit kesal.
"Iya ikan lohan ku sayang." sahut ku.
"Huuft kamu ini kebiasaan." sahut wiwid dengan nada kesal dan agak sedikit tertawa.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Flashback on, Ali.
"Semoga saja sabrina tidak mendengar kata-kataku tadi, Ya Allah mulutku ini seperti tidak mempunyai rem." dengus kesalnya sambil memukul kecil bibirnya.
"Oh iya aku lupa dengan malam ini, aku ingin berNadzhar baik, dan ingin menyempurnakan sebagian agama ku entah kapan, sebaiknya malam ini saja aku meminta pertolongan-Nya." usul Ali untuk diri sendiri, yang sedang berbaring dan bangun menuju kamar mandi dan berwudhu.
Shalat sunnah 2 rakaat telah Ali jalankan. Saatnya ali memohon pada penciptanya untuk memberikan jalan yang lurus, memberikan jawaban disetiap doa-doa yg ia minta.
"Ya allah, Ali bingung, Ali mencintai murid Ali sendiri, dari pertama Ali kenal, seakan-akan Ali sudah mengenalnya lama sekali. Ali mohon, Ali inggin dia, Ali akan bernadzhar baik dan Insyaallah beberapa tahun kemudian. Mudahkan lah segala urusan Ali Ya Allah." minta Ali dengan tulus dan mungkin agak menyeleneh kepada penciptanya.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Flashback on Dzabreeina.
Malam ini ia sedang dilanda galau, karena beberapa minggu kedepan ia tidak bisa melakukan ritual sholat kepada penciptanya, dikarenakan tamu bulanannya datang.
(yang ciwi-ciwi pasti paham ya kan hehehe😂).
Dan kali ini Dzabreeina yang akrab dipanggil Sabrina itu hanya bisa bermunajat kepada penciptanya hanya melalui Bait-bait Do'a-Nya."Ya allah, waktu demi waktu jika rasa ini engkau perbesar, maka engkau harus setia mendengarkan bait do'a ku, karna hanya engkaulah yang selalu memberi apa yang aku minta, dan ku mohon semoga engkau 'meng-iyakan' bait-bait do'a ku. Aamiin." munajat sabrina yang sedang berbaring.
"Ah sudah jam 10.38, sudah malam sekali, dan ini saatnya engkau untuk melaksanakan tidurmu wahai diriku. Tak baik seorang perempuan yang tiap malamnya selalu memaksa penciptanya agar mereka disatukan, wallahualam bisshowab." monolog sabrina yang ingin membaca doa tidur dan akan segera tidur untuk melaksanakan kewajibannya esok pagi sebagai seorang murid.
Assalamualaikum teman-teman, semoga kalian makin suka ya sama cerita ku ini. Aku sengaja bkin part berikutnya lebih cepat dan akan lebih rumit jika kalian memahaminya wkwk😅
Selamat tidur kaliaan, waktu saya ngetik part ini saya udh ngantuk beratt wkwk, padahal belum malam sekali hehe😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait-bait Do'a Ku
Teen FictionJangan lupa tinggalkan jejak seperti ⬇⬇⬇ Follow, vote, coment, and share ********** Seorang siswi baru, yang dicintai oleh gurunya sendiri. Ia berusaha menjauh dari cinta tersebut, tetapi do'a lah yang...