5.

30 2 0
                                    

Happy reading

Flashback on Ali:
"Sabrina sabrinaaaa. Aku tak bisa menghilangkan namamu dari pikiran ku." ucap Ali yang sedang duduk diatas sajadahnya.

"Astagfirullah, maafkan aku Ya Allah, aku telah memikirkan dia yang jelas-jelas belum halal untukku. Lebih baik aku istirahat mengumpulkan tenaga untuk besok." sesal Ali setelah beberapa kali ia memikirkan Sabrina.

Flashback on Sabrina:
"Bodohnya aku selalu memikirkan dia, sedangkan aku tahu dia tak akan memikirkan aku, haha." ucap remeh Sabrina.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

"Sabrinaaa. Nanti gw pengen ketemu ya sama lo di kantin, gw mau ngomong sama lo." ucap Ambar seolah-olah yang akan diomongkannya serius.

"Iya ambar." jawabku enteng.

Ambar teman satu angkatan dengan ku, tetapi aku dengan dia beda jurusan.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

"Sabrina gw disini, cepetan duduk di depan gw!" ucapnya dengan tak sabar sambil melambaikan tangannya ke arah ku.

"Iya ambar. Sebenarnya apa yang ingin kamu omongin sama aku? Kayaknya serius banget deh?" tanyaku padanya.

"Lo tau gak? Tadi kelas gw ada pelajaran kosong. Dan yang gantiin guru gw itu Pak Ali, lo mau tau gak dia selama jam pelajaran ngomongin apa aja?" ucap ambar.

"Hemm ternyata masalah Pak Ali lagi toh, yaudah kalo sekiranya penting bisa diomongin sekarang." jawabku.

Flashback on kelasnya ambar, selama jam pelajarannya digantikan oleh Pak Ali.

"Saya ingin berbicara, mungkin ini tidak terlalu penting untuk kalian semua. Tapi kalian pasti tau teman kalian di kelas sebelah kan? Yang sering saya bilang kalau dia itu idaman saya." ucap Pak Ali.

"Sabrina Pak?" tanya Ambar.

"Mungkin saja." jawab Pak Ali.

"Saya ada niat baik, saya punya nadzar yang sebelumnya sudah saya pertimbangkan sebelumnya dengan orang tua saya dan pencipta saya. Tapi saya bingung dengan dia, kenapa akhir-akhir ini dia menjauhi saya, saya pun gak ngerti." lanjut Pak Ali.

Bait-bait Do'a KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang