Sebagai dokter yang profesional, Taeyong tidak pernah memilih akan pasien pasien nya.
Ia dengan segenap hatinya mengobati, merawat dan memastikan kesehatan seluruh pasien nya hingga sembuh.
Namun, setelah 2 tahun ia berada di dunia kedokteran ia tidak pernah dihadapkan oleh situasi ini, untuk pertama kalinya ia tidak ingin menemui pasien nya sendiri.
Kim Mingyu,
seseorang dalam list paling akhir dalam daftar orang yang ingin Taeyong temui, bahkan mungkin tidak usah berada di dalam list saja.
karna Taeyong benar benar tidak ingin bertemu lelaki itu.
namun sekarang, lelaki itu sendiri yang menjadi pasien nya.
"Krystal" panggil Taeyong dengan sura yang pelan bagai gumaman namun masih bisa di dengar oleh krystal.
"Ya?"
"aku sangat meminta maaf. bisakah kau meminta dokter Doyoung dulu untuk menggantikan ku? ia tetap menjadi pasien ku dalam masa penyembuhan tentunya" ucapnya lirih kepada krystal
"apa ada masalah Taeyong?" Tanya kystal Perhatian .
"Ti-tidak, aku hanya sedikit lelah" Jung Krystal tersenyum, ia sudah mengenal Taeyong hampir 1,5 tahun.
Dan ia pun dipercaya Taeyong sebagai perawat sekaligus asisten nya.
Maka dariitu, jika hanya ada Krystal dan Taeyong, mereka hanya memanggil nama masing masing tanpa embel embel dokter- perawat.
Krystal tau, pasti ada alasan lain dibalik penolakan halus Taeyong.
"baiklah, tidak apa apa, kau bisa istirahat saja. aku permisi dulu" ujar Krystal membungkukkan badan nya dan permisi keluar dari ruangan Taeyong.
"tennie" Panggil Taeyong pelan pada sahabat nya itu dengan muka yang terlihat sangat lelah.
"i know Taeyong, pulang lah. aku tau kau belum siap bertemu makhluk brengsek itu. pintu apartemen ku terbuka untukmu jika kau mau"
"mengapa ia kembali ke korea? setelah aku sudah hampir 99 persen melupakan nya? dan kita di pertemukan dengan keadaan pasien-dokter? kau tau tennie? Ini sangat konyol"
Ten sangat tau perasaan Taeyong sekarang, ia tidak mau berbicara banyak mengenai lelaki bernama Kim Mingyu itu.
"nih bawa mobilku, aku akan minta jemput Johnny saja" ucap Ten seadanya seraya menyodorkan kunci mobil, karna bingung mau menanggapi apa lagi di keadaan temeannya yang sedang kalut ini.
"kau memang benar benar musuhku yang sangat aku benci Ten Chittapon" Balas Taeyong dengan tanganya yang sudah mengambil kunci dari tangan ten, Taeyong berucap dengan mata yang sudah terlihat berkaca kaca.
"Aku juga menyayangimu Lee Taeyong"
"Menjijkkan" ujar Taeyong sambil merotasikan bola mata nya. Hilang sudah keinginanya menangis.
Yang mana membuat Ten tertawa, setidaknya Taeyong tidak sepucat tadi saat mendengar nama Mingyu.
"kau mau kemana? hatihati membawa mobilku awas saja jika ada lecet sedikit pun itu" ucap Ten sambil memicingkan matanya tajam menatap Taeyong.
"Entahlah, siap 86 komandan"jawab Taeyong meninggalkan Ten menuju parkiran rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴀɢяᴇᴇᴍᴇɴт ✔ [[ ᴊᴀᴇʏᴏɴɢ ]]
FanfictionSebuah perjanjian bodoh antara sang CEO muda Jung Jaehyun dengan si dokter manis Lee Taeyong untuk menentukan siapa pecundang gagal move on. Namun seiring berjalanya waktu, kedua orang bodoh ini malah terjebak dalam perjanjian mereka itu. Bxb sayang...