"Istirahatlah sejenak. Biarkan hati, tubuh dan pikiranmu merasakan ketenangan disela sesak yang sedang kamu rasakan" -kopioppi
Maaf sebelumnya jika cerita ini gak update 2 bulan lebih.
Enjoy!
Malam ini Farrel memutuskan untuk mengikuti balap liar yang sudah jarang ia lakukan akhir-akhir ini. Dan kini ia sudah sampai dilokasi beserta kedua temannya. Siapa lagi kalau bukan Reno dan Davin.
Tapi malam ini sangat berbeda dari malam sebelumnya. Saat Farrel melihat sekitar area balap, pandanggannya tak sengaja melihat Devon yang sedang kumpul bersama gerombolan gengnya Dito. Farrel yang melihat Devon bersama gerombolannya Dito pun segera menghampiri cowok itu.
"Ngapain?" Tanya Farrel singkat, sambil membenarkan anak rambutnya yang menutupi jidatnya.
Devon sangat terkejut Farrel menghampirinya. Tetapi ia dengan mudahnya menutupi rasa keterkejutannya pada Farrel. "Bukan urusan lo!" sentak Devon sembari mendorong bahu Farrel untuk menjauh.
"Gue mau ngomong!" ucap Farrel dengan penuh penekanan disetiap katanya. Tatapan tajamnya seolah membuat nyali Devon menciut, Devon pun tanpa sadar mengangguk.
Kini mereka berdua berada agak jauh dari area balapan. Farrel terus menatap Devon dengan tatapan tajamnya itu. Devon yang ditatap terus menerus oleh Farrel lama-lama jengah dan ia membuka suara terlebih dahulu.
"Mau ngomong apa" ucap Devon to the point. Farrel tersenyum remeh memandang Devon. Ia pun mendecih kesal pada cowok tersebut.
"Apa motif lo mukulin kembaran Jackson" tanya Farrel dengan kedua tangan yang dilipat didepan dada.
"Lo gak perlu tau. Bukan urusan lo!" Sentak Devon dengan sangat nyaring yang membuat Farrel semakin emosi menghadapinnya.
"Sekali lagi gue tanya baik-baik sama lo. Apa motif lo mukulin kembaran Jackson" ucap Farrel dengan tangan yang mengepal menahan emosi.
"Dan gue bilang sekali lagi sama lo, bukan urusan lo!" Ucap Devon yang hendak pergi meninggalkan Farrel ke area balapan. Sebelum Devon melangkah lebih jauh, Farrel pun mengeraskan ucapannya yang membuat Devon menegang ditempat.
"Jadi lo mau temen lo itu gak selamat?" Farrel tersenyum sinis melihat Devon langsung berbalik ke arahnya dengan amarahnya yang mengebu-gebu.
"TAU DARI MANA LO HAH!" teriak Devon didepan muka Farrel ketika ia hanya berjarak beberapa senti dari pandangan Farrel.
"Kita buat kesepakatan" ucap Farrel tenang. "Gak usah basa-basi" ujar Devon geram.
"Kalo lo mau bilang alasannya kenapa LO mukulin Jesper, gue akan bantuin lo ngelepasin temen to itu. Gimana?" Devon terlihat memikirkan perkataan Farrel tadi. Namu saat dirinya akan menjawab perkataan Farrel, ternyata Farrel sudah pergi meninggalkan ia untuk kembali ke area balapan.
"Sial" umpat Devon sebelum ia menyusul Farrel untun kembali ke area balap.
--------------
Lagi dan lagi, malam ini Dito kembali menjadi rivalnya dalam balapan ini.
Dan lagi, Dito pasti sudah membikin rencana busuknya bersama teman brengseknya. Reno terus mengamati satu persatu orang bawahannya Dito, ia takut kalau sampai ada apa-apa pada Farrel."Pokoknya lo harus hati-hati, El!. Si Tama daritadi mencurigakan" ternyata tidak hanya Reno yang mengamati gerombolannya Dito tetapi Davin pun juga. Terlihat dari Davin yang memberi peringatan pada Farrel untuk berhati-hati.
"Tenang aja" jawabnya santai. "Enggak bisa!" Sentak Reno dengan suara yang sengaja dikecilkan. Bagaimana mungkin disaat ia sedang mencemaskan Farrel tetapi orang yang dicemaskan justru terlihat sangat santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARREL
RomanceFarrel Gionino Ferland. Apa yang bisa dideskripsikan dari seorang Farrel? Dia bukan ketua geng motor bahkan dia juga bukan ketua geng disekolahnya. Lantas orang seperti apa Farrel itu. Seseorang yang tidak pernah mau memiliki teman selain kedua sah...