Part 21

4.2K 165 11
                                    

Kalian sepi, aku juga sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian sepi, aku juga sepi.
Kalian rame, aku pun semangat update.

"Woy! dah selesai blm" celetuk Davin yang dihadiahi omelan oleh Farrel.

"Cerewet" omel Farrel sedikit keras.

"Tuh kan ngomong jelek lagi" Tania marah sekaligus sangat kesal pada Farrel yang tidak bisa menjagan tutur katanya.

"Dengerin orang tua bersabda, pasang tuh kuping jangan buat pajagan aja" seru Reno mengejek Farrel dengan tawa yang ditahannya sedari tadi.

"Bangke" umpat Farrel yang nyaris tidak terdengar. Sedangkan Davin sudah tertawa disamping Reno.

Disisi lain Gabriel dan Nita sedang fokus mengetik laporan tugas mereka agar cepat selesai. Tak jarang juga mereka menggelengkan kepalanya melihat kelakuan temannya tersebut.

Davin yang terus tertawa mendapat pukulan dari Farrel dipunggungnya. Membuat ia mengadu kesakitan dengan gaya yang lebay. Padahal emang sakit beneran.

"Sakit njing!" Ujar Davin sembari mengelus belakang punggungnya.

"Hayo Davin!" Ucap Tania yang sekarang mendekat kearah Davin dan menjewer kuping anak itu.

Semua tertawa menyaksikan kejadian tersebut. Davin dengan tampang kesakitannya dan Tania dengan muka garangnya. Farrel tertawa bahagia bisa membalas Davin dengan sekejap.

'Anjir jebakan' batin Davin sengsara.

Memang benar, Farrel memukul punggung Davin agar anak itu mengumpat dengan kata kasar dan mendapat omelan dari Tania. Namun siapa sangka ternyata Tania memberi reaksi berbeda kali ini, dengan menjewer kuping Davin yang membuat anak tersebut terlihat suram sekali wajahnya. Sedangkan Reno dan Farrel tertawa bahagia diatas penderitaan Davin.

Nita dan Gabriel sangat terkejut menyaksikan kejadia tersebut. Namun mereka tetap tertawa terbahak bahak melihat wajah konyol Davin saat sedang kesakitan.

Gabriel jadi teringat akan Ibu nya yang sudah tiada. Mungkin jika Ibunya masih ada Gabriel akan bermain-main dengan Ibunya tersebut. Gabriel ingin mengajak Yura sang Ibu pergi jalan-jalan dengannya dan Samuel tentu saja Aldeo juga ikut.

Ia ingin menunjukkan nilai rapotnya yang selalu bagus. Ia ingin Ibunya mengabilkan rapot untuknya. Ia ingin Ibunya menemaninya saat akan tidur. Ia ingin ibunya membuatkan sarapan untuknya, Samuel dan Aldeo. Ia ingin melihat Ibunya tersenyum. Ia ingin liburan dengan keluarga yang lengkap. Ia ingin Yura kembali. Jika bisa.

Tania yang melihat perubahan raut wajah Gabriel pun segera menghampiri Gabriel dan duduk disebelahnya.

"Akhirnya" ucap Davin lega dengan memegang kupingnya yang terkena sasaran.

FARRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang