Kalo udah baca part ini langsung aja kepart kelanjutnya, soalnya aku double update❤
Kalian gak dapet notif ya?😭
Setelah kejadian tidak mengenakkan tadi, kini Reno terus memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Sedangkan Farrel terlihat biasa saja dan lebih diam dari biasanya.
Cemburu. Itu yang ada dipikiran Reno sekarang. Mungkin Farrel cemburu Gabriel menjalin hubungan dengan Zean apalagi itu saingannya disekolah.
Tapi ada yang jangal mengingat Gabriel selalu berkata jujur jika dengan Farrel. Sebenarnya cewek tersebut ingin menyampaikan sesuatu tetapi malah pada akhirnya hanya menangis karena Farrel tidak mau mendengarkan penjelasannya.Tidak mungkin Gabriel dan Zean berpacaran. Reno sangat yakin itu.
Sungguh tangisan Gabriel tadi membuatnya iba, namun Ia tidak bisa berbuat apa-apa karena Farrel menunjukkan muka yang sangat tidak bersahabat."Bisa gila gue!" gumam Reno dengan mengacak-acak rambutnya.
Davin yang melihat hanya bisa meringis. Jika saja tadi Farrel tidak menghalanginya untuk menarik Gabriel, mungkin sekarang akan lebih baik daripada situasi tadi.
"El, lo gak bisa nyimpulin sendiri kejadian tadi. Lo pikir Gabriel sama Zean beneran pacaran?! Gak mungkin banget goblok!" seru Davin menyadarkan Farrel dari lamunanya.
Reno melirik Davin, memberi kode agar hal ini dibicarakan baik-baik ketika kondisi Farrel sudah lebih tenang.
"Coba lo cerita" Reno mencoba membujuk Farrel untuk membuka suaranya. Jika dibilang Reno sudah mengetahui kejadian sebenarnya, jawabannya memang benar. Tetapi Ia ingin mendengar sendiri dari mulut Farrel.
Namun Farrel hanya diam, tidak merespon ucapan keduanya. Entah apa yang ada dipikirannya saat ini, Ia terlihat tidak bersemangat sekali.
"Ngomong lo jangan mbisu" ujar Davin yang kelihatan sangat kesal sekali.
"Davin!" Reno memberi peringatan pada Davin yang menurutnya sudah keterlaluan.
Farrel menghela nafas mendengar ocehan kedua sahabatnya sedari tadi. Bacotan keduanya membuat Ia semakin pusing.
"Bacot banget!" tutur Farrel santai. Sudah terlihat lebih baik daripada sebelumnya.
"Ngomong kek daritadi walaupun cuma ngatain akhirnya" ucap Davin yang mendapat tabokan maut dari Farrel pada lengan kananya.
"Lo ngatain gue bisu, babi!" Ia tidak terima dikatain bisu.
"Oh denger ternyata" jawabnya santai
"Diem lo berdua!" Gertak Reno yang mendapat respon anggukan dari keduanya. Jika Reno sudah dalam mode seperti ini mereka tidak ada yang mau mengambil resiko diomelin.
"Jadi lo tadi sebelum kerumah sakit mampir dulu kerumah Gabriel? Terus lo liat Zean yang ada dirumah Gabriel makannya lo kerumah sakit" Reno menatap Farrel meminta penjelasan. Sedangkan Farrel hanya memutar bola matanya malas.
"Kok gak bilang mau kerumah sakit!" Protes Davin. Sungguh Davin sangat tidak mengerti situasi, membuat Reno memelototinya sekarang.
"Diem!" Tegurnya, membuat Davin cemberut dalam diam.
"Gue kerumah sakit bukan karena mereka, bangsat!" Tuduhan Reno membuat Farrel muak. Bukannya tadi awalnya memang Ia ingin kerumah sakit? Sebelum Samuel mengatakan jika dirinya harus datang kerumahnya, namun malah disuguhi pemandangan yang tidak mengenakkan untuk dilihat.
"Oke gue ngerti. Sekarang yang lo rasain apa? Cemburu?!" Tuding Davin dengan muka menggoda.
"kalo gue sama Gabriel gak jadi kencan, fasilitas gue ditarik lagi sama Fernando. Masa' gue jalan sama cewek orang? Gak lucu" ujar Farrel seraya meminum kopi pesananya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARREL
RomanceFarrel Gionino Ferland. Apa yang bisa dideskripsikan dari seorang Farrel? Dia bukan ketua geng motor bahkan dia juga bukan ketua geng disekolahnya. Lantas orang seperti apa Farrel itu. Seseorang yang tidak pernah mau memiliki teman selain kedua sah...