Farrel masih menatap kedua orang yang ada didepannya. Pandangannya tidak pernah lepas dari kedua orang tersebut. Hingga salah satu dari mereka membuka pembicaraan,
"oh Farrel! Ada apa lo kesini?" Pertanyaan yang sangat bodoh pikir Farrel.'Kek orang goblok' batin Farrel malas.
Keduanya masih saling menatap satu sama lain hingga orang tersebut berucap lagi memecah kecanggungan yang ada diruangan ini, "gue mau ngajak Gabriel jalan-jalan" ucapnya pada Farrel.
Gabriel menoleh kearah Zean dengan tatapan bertanya, pasalnya saat cowok itu datang kesini Ia belum mengatakan jika akan mengajaknya jalan-jalan. Namun cowok itu malah memberikan senyumannya disaat dirinya kebingungan dengan pernyataannya tersebut.
"Ya ya terserah. Bukan urusan gue" jawab Farrel santai seraya mengedikkan bahu tidak peduli.
Perasaan kecewa hinggap dibenak Gabriel saat mendengar jawaban Farrel. Jika saja Farrel tidak membiarkan Ia pergi dengan Zean, mungkin hal itu dapat membuatnya senang.
'Inget Gabriel, lo bukan siapa-siapanya Farrel' batin Gabriel memberi peringatan kepada dirinya sendiri.
"Gabriel kamu mau siap-siap dulu atau langsung jalan?" Tanya Zean yang membuat Gabriel bingung harus menjawab apa.
Disatu sisi Gabriel tidak ingin pergi dengan Zean namun Ia juga merasa tika enak karena cowok itu sudah repot-repot datang kerumahnya. Jika Ia menolak mungkin akan menyakiti Zean.
"Gue siap-siap dulu" ujar Gabriel. Zean tersenyum senang saat Gabriel menyetujui ajakannya.
Namun Gabriel tidak memikirkan jika hal itu bisa saja menyakiti Farrel.
Samuel merasa tidak enak sudah menyuruh Farrel datang kesini kalau akhirnya bakal seperti ini.
.
"Sam, gue balik" ucap Farrel dengan menepuk pundak Samuel.
Samuel semakin merasa tidak enak dengan Farrel. Karena dirinya Farrel jadi harus melihat Kakaknya dengan cowok lain.
"Maafin gue ya, Bang El" ucapnya dengan raut muka bersalah. Coba saja dirinya tidak ceroboh mengangkat panggilan tadi.
"Maaf kenapa? Gak jelas lo!" Farrel terkekeh mendengar penuturan Samuel. Kenapa juga bocah ini yang minta maaf. konyol.
"Bang Farrel mau kemana sekarang?" tanyanya yang membuat Farrel memasang pose seperti orang yang sedang berpikir.
"Anak kecil gak boleh tau!" ujarnya menggoda dengan kekehan kecil diakhirnya.
"Gue balik!" Pamitnya yang hanya mendapat anggukan lesu dari Samuel.
-------------
Sekarang Farrel sudah berada dirumah sakit, lebih tepatnya diruangan Altha. Reegan dan Reno sedang mengisi perut dengan makanan yang tadi Farrel bawakan untuk mereka.
"Lo dari mana, El? Tumben pakek hoodie biasanya cuma pakek jaket" pantas dong Reno mempertanyakan hal tersebut, karena Ia sangat bingung melihat Farrel memakai hoodie padahal biasanya tidak pernah kecuali kepepet.
"Dari rumah" ucapnya seraya membaringkan tubuhnya di sofa.
"Bohong" ujar Reegan dengan memicingkan mata kearah Farrel.
"Kenapa emang kalo gue pakek hoodie? Gak boleh?" Ucapannya terdengar sangat menyebalkan ditelinga Reno dan Reegan.
Kakak beradik itu hanya saling menatap bingung, seolah mengatakan 'ada apa dengan Farrel?'.
Reno menghela nafas pasrah dengan kelakuan Farrel, "ya boleh! Kenapa jadi sensi gitu?"
"Bacot" setalah mengatakan itu, Devon datang dengan membawa camilan dan minuman lumayan banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARREL
RomanceFarrel Gionino Ferland. Apa yang bisa dideskripsikan dari seorang Farrel? Dia bukan ketua geng motor bahkan dia juga bukan ketua geng disekolahnya. Lantas orang seperti apa Farrel itu. Seseorang yang tidak pernah mau memiliki teman selain kedua sah...