Awas banyak typo!
"Sial" umpat Reno setelah sampai didepan gerbang sekolah yang sudah ditutup.
Haruskan mereka melompat tembok belakang sekolah seperti sebelum-sebelumnya. Tapi tidak mungkin, karena mereka memikirkan Gabriel. Kasihan Gabriel jika harus melompat tembok hanya karena Farrel dan Reno terlambat bangun.
Mau tidak mau mereka harus berbohong kepada pak satpam jika mereka terlambat karena harus foto copy tugas erlebih dahulu.
"Saya tau kalau kalian bohong" ucap satpam tersebut penuh selidik.
"Kata Bu Susi gapapa terlambat yang penting tugasnya dikumpul" Farrel memang paling pintar jika disuruh berbohong. Anak itu pintar sekali mencari alasan.
Pak satpam yang mendengar kata Bu Susi sedikit merinding. Dirinya tidak mau kena amukan guru itu. Membayangkannya saja sudah membuatnya takut.
Setelahnya gerbang itu dibuka, mereka langsung masuk dan memparkirkan motornya dengan rapi.
"El, kalo ada masalah sama Bu Susi jangan bawa-bawa gue!" seru Reno yang sudah sangat bosan jika harus menerima hukuman dari guru tersebut.
Farrel hanya memutar bola matanya malas, "lo juga telat kalo lupa!"
"Itu gara-gara lo yang telat bangun sama lelet banget mandinya" Reno mencari-cari kesalahan Farrel. Sedangkan Farrel hanya mendecih kesal.
Saat mereka akan berbelok kearah kantin, didepan mereka sudah ada Bu Susi yang siap untuk menghukum murid-murid yang terlambat datang sekolah. Beruntungnya mereka langsung melihat keberadaan Bu Susi jadi mereka memutuskan berbalik arah sebelum guru tersebut melihat mereka.
Detak jantung Gabriel berdetak lebih cepat dari sebelumnya, anak itu takut karena belum pernah terlambat dan berakhir mengendap-endap kayak maling seperti saat ini. Mereka berjalan mengendap-endap untuk sampai ke kelas mereka.
-------------
Mereka melewati ruang osis. Ternyata rapat tersebut belum selesai jadi Gabriel berhenti didepan pintu ruang osis yang sedikit terbuka.
"Kalian kekelas dulu aja, gue mau ikut rapat osis" Farrel dan Reno berhenti kemudian menengok kebelakang dan mendapati Gabriel yang sudah akan masuk ruangan.
"Gak dimarahin emang kalo telat? Bolos aja, Riel!" ucap Reno yang terdengar seperti mempengaruhi anak kecil.
Tidak mengerti dengan ucapan Reno, Gabriel ingin menanyakan maksud ucapan cowok tersebut, tetapi Farrel sudah dulu melayangkan tatapan tajamnya kearah Reno.
"Jangan ngajarin yang gak bener lu!" ujar Farrel kesal.
"Oh jadi lu lebih suka calon yang baik-baik, biar gak kayak lu gitu?" Ucap Reno mengejek.
"Maksud lo?" tanya Farrel pura-pura tidak mengerti dengan ucapan Reno.
Reno berdecih malas menatap Farrel, "lo tau maksud gue" kata Reno jengah.
Asik juga melihat Farrel dan Reno berdebat. Kalo gak asik mana mungkin Gabriel masih stay disana menatap keduanya yang asik sendiri beradu argumen.
Kemudian Farrel menyuruhnya segera masuk sebelum ketinggal banyak topik pembahasan yang anggota osis bicarakan dan Gabriel langsung masuk tanpa membantah.
Setelah Gabriel masuk, Reno memutuskan untuk segara kekelas. Namun belum juga dirinya melangkah untuk pergi, Farrel sudah lebih dulu menarik kerah belakang seragamnya untuk jangan pergi dahulu.
"Jangan ditarik goblok! Sakit leher gua" omel Reno yang tidak ditanggapi oleh Farrel.
"Kalo Gabriel dimarahin gimana, Ren?" tanya Farrel sedikit khawatir dengan cewek tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARREL
RomanceFarrel Gionino Ferland. Apa yang bisa dideskripsikan dari seorang Farrel? Dia bukan ketua geng motor bahkan dia juga bukan ketua geng disekolahnya. Lantas orang seperti apa Farrel itu. Seseorang yang tidak pernah mau memiliki teman selain kedua sah...