Han Seungwoo yakin. Batas kadar alkohol yang dapat dikonsumsi nya belum tercapai. Baru minum seperempat botol beer dan belum mabuk. Namun, dirinya berhalusinasi kalau sekarang ini, di depannya ada Kwon Eunbi. Duduk di kursi depannya yang berjarak satu meja. Tanpa ada bidang yang lain.
"Han Seungwoo, apa kau masih belum move on dariku?"
Bersuara. Getaran pita suara terlalu nyata di telinga Seungwoo. Apakah ini benar-benar Kwon Eunbi dan bukan khayalan mabuknya seperti yang selalu terjadi dan sudah-sudah?
"Apa kau tidak tahu malu?" Seungwoo membalas. Langsung minum beer kembali. Tanpa berniat untuk berekspresi. Datar. "kalau tak ada hal yang penting lebih baik kau enyah saja."
Enyah? Seungwoo mengusirnya? Seungwoo mengusir Eunbi?
"Seharusnya dari awal kau jujur. Katakan padaku kalau kau adalah pewaris HwaSeungSung Company."
De javu. Seungwoo pernah dengar itu baru-baru ini. Tapi di mana, dari siapa, Seungwoo tidak ingat.
Seungwoo menghela nafas remeh, "Jujur saja Kwon Eunbi. Sejak awal, kau memang tidak pernah mencintaiku dengan tulus.
"Kau hanya menyukai kepopuleran dan harta. Makanya sewaktu kuliah kau mau berpacaran denganku. Namun setelah melihat sosok yang lebih populer dan menurutmu lebih Ber-uang dariku, kau memutuskan untuk memindahkan arah laju perahumu ke pelabuhan lain. Bukankah seperti itu yang terjadi?"
Ya. Pasti begitu. Buktinya saja Eunbi membahas soal perusahaan milik keluarganya. Seungwoo tidak suka dilihat melalui latar belakangnya. Makanya pada siapapun, Seungwoo tidak pernah membahas HwaSeungSung Company.
Buku-buku jari tangan Eunbi telah memutih sempurna. Urat-urat terlihat. Tak tertahan untuk langsung meluapkan emosi.
"Ya~! Kau pikir hanya kau yang menderita karena pernikahanku yang tak terduga? Han Seungwoo, tahukah kau kalau aku melewati janji suci dengan orang yang tak kucintai agar nyawamu terselamatkan? Ayahku bilang akan menculikmu dan mengasingkanmu ke negeri antah berantah bahkan mungkin membunuhmu jika aku tidak setuju untuk segera menikah.
"Sejeong bilang kau masih mengharapkanku makanya aku datang untuk menyapa. Jika seperti ini, apa yang harus kulakukan? Apa yang harus kulakukan bila orang-orang menyebutku wanita jahat?"
Seungwoo mengernyit. Kaget. Bukan karena fakta kalau Eunbi ternyata menikah dengan Minhyun secara terpaksa. Melainkan-
"Kau bilang Sejeong menemuimu?"
"Ya. Dia meminta padaku agar tidak kembali bersamamu."
Cepat, Seungwoo membalik ponsel di atas meja. Berdiri dari tempatnya. Mencari kontak Sejeong. Menyambar jaket yang menyelimuti kursi. Berlari meninggalkan Eunbi sendiri.
"Kim Sejeong, mari bertemu." Kata lelaki bertato itu.
Jadi, soal hari di mana Seungwoo mabuk di hari pernikahan kakak pacarnya itu, dirinya telah melakukan kesalahan pada perempuan itu?
Kenapa baru sekarang Seungwoo ingat dia telah menyakiti perasaan pacarnya yang jauh lebih muda tersebut? Seungwoo bukannya pura-pura tidak tahu dan tidak mau meminta maaf. Sejeong juga tidak mengatakan apa-apa dan diam saja. Sehingga kejadian kala itu mengalir begitu saja.
Di tempatnya, Eunbi menarik nafas hingga dada terasa sesak. Lantas tertawa. Seperti orang mabuk, seolah beer yang tersaji di meja adalah miliknya. Seolah itu adalah minumannya.
Lucu sekali. Ini benar-benar lucu.
Hei, Kim Sejeong, kau salah menilai. Han Seungwoo menyukaimu dan bukannya masih menyukai Eunbi.
.
.
.
.
.
.
"Han Seungwoo-ssi. Ayo kita putus."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Han River [Seungwoo x Sejeong]
FanficSungai yang selalu menangis bersamaku, mengingatkanku akan sosokmu yang selalu tiba-tiba mucul di sampingku. Walau begitu, aku menyukainya. Kau, Han Seungwoo. Sang hantu yang selalu datang padaku dan menenangkanku, aku mencintaimu.