"Eunbi-ya... Kau mengenal Han Seungwoo?"
Satu kalimat mampu menciptakan suasana hati tak enak di hati Seungwoo dan Eunbi. Lambat, Eunbi mencoba memperjelas bayangan Seungwoo pada bola matanya. Kesulitan memaksa senyum palsu yang harus terpatri di wajah.
"Tentu saja, bibi. Dia teman kuliahku dulu. Tetangga di Kompleks Gangnam dulu. Benar bukan, Seungwoo-ya? "
"Ya?" Seungwoo sedang tidak tau harus bereaksi seperti apa atas kebohongan Eunbi. "Ya. Benar. Seperti itu."
"Uhm... Seungwoo-ya... Bagaimana keadaan Jisung? Kudengar, dia di rumah sakit." Eunbi kembali bertanya.
Jisung itu adiknya Seungwoo. Seingat Seungwoo, Eunbi ada dalam kondisi di mana tidak terhubung dengan keluarga-keluarganya. Entah darimana mendapat informasi tentang adiknya yang sakit setelah memakan bayam yang diberikannya.
Suara Seungwoo tertahan di tenggorokan. Sulit keluar butuh tenaga untuk memaksanya muncul, "Uhm.. Ji-Jisung? Dia... sudah... membaik. Terimakasih telah bertanya."
"Kalau Sunhwa Eonnie? Bagaimana kabarnya sekarang?"
Oh, sial! Seungwoo tidak tahu alasannya. Seungwoo tidak tahu mengapa Eunbi bisa selancar itu berbicara. Juga dengan sangat tenang. Berbanding terbalik dengan dirinya.
"Dia... Kakakku juga baik." jawaban singkat dari Seungwoo.
Sementara itu, Baekhyun yang dari tadi terus memerhatikan percakapan sepasang kekasih di masa lampau mengernyit. Berkedip beberapa kali. Sebelum berkata, "Hoksi... Han Seungwoo, apa kau calon ketua baru HwaSeungSung Company?"
Perhatian Seungwoo teralihkan, "Soal itu... "
***
"Apa kau baik-baik saja?"
Sejeong bertanya. Seusai membawa kabur Seungwoo ke sungai Han. Terlihat olehnya, Seungwoo yang tak banyak bicara dan kesulitan berkata-kata sejak mengobrol dengan ibunya.
"Aku baik,"
"Eii... Kau berbohong. Makanya sejak awal, kenapa kau tidak bilang kau adalah calon ketua HwaSeungSung company yang baru? Jadi ibuku tidak akan menyinggung orangtuamu." ujar Sejeong.
Ya, orangtua mana sih yang tidak matre? Bila ibu Sejeong tahu kalau Seungwoo memang pewaris perusahaan besar. Pasti tanpa tembok yang tipis pun langsung merestui hubungan anaknya dengan Seungwoo.
Sungguh, ini lucu. Sampai-sampai bibir Seungwoo melengkung tipis. Sangat tipis. Sulit orang lain menyadari itu, "Ini bukan tentang ayah dan ibuku. Tak usah merasa bersalah."
Hanya sebatas ini Seungwoo dapat jujur. Selebihnya tidak. Tak bisa mengatakan bahwa dirinya menjadi badmood setelah mengalami pertemuan dengan Eunbi.
Seungwoo takut menyakiti Sejeong.
"Ketahuilah. Ibuku hanya tidak ingin anak-anaknya hidup susah karena menjalani hubungan dengan pria yang tidak ber-uang. Maka jangan benci padanya. Untuk membuat dirimu baikan, bagaimana kalau kita minum-minum?"
Baiklah. Minum memang lebih baik dari apapun. Dengan menawarkan minum, mungkin suasana hati Seungwoo bisa menjadi benar-benar lebih baik. Tapi Sejeong lupa pada kenyataan kalau-
"Sejeong, kau masih di bawah umur."
"Aku hanya akan menemanimu. Aku tidak akan ikut minum."
"Baiklah. Kalau begitu ayo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Han River [Seungwoo x Sejeong]
Fiksi PenggemarSungai yang selalu menangis bersamaku, mengingatkanku akan sosokmu yang selalu tiba-tiba mucul di sampingku. Walau begitu, aku menyukainya. Kau, Han Seungwoo. Sang hantu yang selalu datang padaku dan menenangkanku, aku mencintaimu.