Chapter 4

60 1 0
                                    

Setelah kejadian semalam Gladysa benar benar tidak bisa tidur, semalaman hingga pagi ini ia merasa sangat lelah, matanya yang merah dan terlihat sangat sayu harus dipaksakan terbuka untuk memulai hari.

Pagi ini Rangga akan menjemput Gladys tapi buruknya sekarang sudah pukul 06.45 sudah dipastikan bel berbunyi 15 menit yang lalu dan sampai sekarang Rangga belum juga tiba.

Ting.. tong.. .

Gladysa yang mendengar suara bel itu langsung saja keluar, dan dapat dipastikan itu adalah sosok yang bernama Rangga Raihan.

Gladysa membuka pintu dan melihat Rangga tersenyum sembari menyodorkan dua buah coklat kearahnya.

"Pagi, tuan putri" Ujar rangga sambil tersenyum dan membungkuk menyodorkan coklat kepada Gladysa.

"Jam berapa ini?" Balas Gladysa dan melipat tanganya di depan dada, setelah mengambil coklat itu.

"06.48" Ucap Rangga cengengesan setelah melihat jam dipergelangan tangannya.

"Yuk" Ujar Rangga, lagi tanpa dosanya dengan menggenggam tangan Gladys.

Gladys hanya diam ditarik oleh Rangga dan mengikuti langkah kaki pria itu kearah mobilnya.

Setelah memastikan Gladys duduk dibangku penumpang, Rangga memutari mobilnya dan duduk dibangku balik kemudi.

Mobil Ranggapun mulai membelah jalanan ibukota untuk bergegas menuju sekolah.

Skip -----

"Ya ampun Rangga!!!" Seru Pak Joko ketika melihat Rangga berjalan bergandengan tangan dengan Gladys ingin menaiki tangga.

Rangga dan Gladys serempak berhenti berjalan dan membeku ketika mendengar suara itu.

Rangga berbalik terlebih dulu untuk menyapa guru itu.

"Halo, Pak Joko" Sapa Rangga.

"Apa kamu?!" Balas Pak Joko sengit.

"Hehe" Ucap Rangga dengan cengengesannya.

Dia menarik tangan Gladys untuk memberi kode agar kekasihnya itu berbalik badan.

Dengan sangat terpaksa Gladys membalikan badannya dan menundukan kepala, karna takut kepada guru dihadapannya.

"Astagfirullah!" Ucap Pak Joko kaget, karna ini pertama kalinya ia melihat Gladys terlambat.

"Santuy, Pak" Balas Rangga.

"Sudah salah malah meledek!!! KALIAN BERSIHKAN AULA SEKARANG!!!" Perintah Pak Joko dengan menekankan kalimatnya.

Huftt.

Hembusan nafas Gladys terdengar jelas di telinga Rangga.

"Harus banget?" Jawab Rangga terlewat santai.

"Rangga.. ." Cicit Gladys.

"RANGGA RAIHAN!!!" Ujar Pak Joko, gemas.

Gladys langsung saja menarik tangan Rangga kearah aula dengan langkah cepat dan laki laki itu hanya diam dengan pandangan kesal.

Pak Joko yang melihat kejadian tersebut hanya geleng geleng kepala dan berbalik menuju ruang guru.

Skip -----

Gladys dan Rangga sudah sampai di aula, melihat sekeliling sebentar. Cukup bersih untuk ukuran aula yang sering digunakan.

"Ayoo!!" Ucap Gladys berjalan ke arah alat alat kebersihan yang terletak di pojokan.

"Udah lah, gak usah dikerjain" Keluh Rangga.

"RANGGA RAIHAN!!!"

"Apa sayangg" Balas Rangga santai dan berjalan dibelakang Gladys untuk mengambil alat alat kebersihan dan memulai hukumannya.

Skip -----

Huhh.. .. .

Hembusan nafas Gladys terdengar membuat Rangga yang ada disampingnya menoleh.

"Capek?"

"Iya lah! Pake ditanya lagi!" Balas Gladys sengit.

"Istirahat lama banget sih!! gak tau apa gue capek." Grutu Gladys.

"Sabar, Yang" Sahut Rangga dan mengusap kepala Gladys sayang.

Tett.. tet... tet.. .

Bel istirahat akhirnya berbunyi membuat Gladys bernafas lega dan mungkin untuk semua siswa siswi yang berada digedung sekolah ini.

"Ayo, Rangga" Ucap Gladys yang sudah berdiri dan mencoba menarik tangan Rangga.

"Iya- iya" Rangga berdiri dan menyamakan tinggi mereka, membuat wajah Rangga dan Gladys berdekatan.

"Apasih?" Sahut Gladys dengan menjauhkan wajahnya.

Tanpa peringatan sekalipun, Rangga dengan sengajanya menyatukan bibirnya dengan bibir mungil milik Gladys.

Gladys yang kaget hanya diam, menutup matanya dan menunggu perlakuan Rangga berikutnya.

Rangga yang melihat gadisnya itu menutup matanya sontak merasa senang, ketika Rangga ingin mulai bermain dengan bibir Gladys deheman seseorang membuat kegiatannya terhalang.

"EKHEM!!!" Dehem seseorang cukup keras.

Gladys yang mendengar deheman tersebut sontak menjauhkan kepalanya dan mundur beberapa langkah dari jangkauan Rangga.

Rangga hanya mendengus sebal karna perbuatan temannya itu, ya siapa lagi kalau bukan Zaki? Salah satu sahabat Rangga yang sangat sangat berisik dan menyebalkan.

"Ganggu banget si kadal." Grutu Rangga.

"Heh, Monyet! Masih disekolah udah maen cium cium aja" Balas Zaki dengan muka songongnya

Gladys hanya memperhatikan bagaimana kedua laki laki yang berstatus sahabatan ini sedang berdebat.

"Elu gangguin gue mulu, kutu!" Sahut Rangga.

Rangga sangat kesal, makhluk seperti Zaki ini kenapa bisa bersahabat dengannya sih huh.

"Yak Allah! A, jahat banget kamu sama akoh" Ucap Zaki melantur.

Beginilah ketika Rangga dan Zaki sudah dipertemukan dan memulai acara debatnya, pasti akan melantur kemana mana. Terlebih Zaki yang otaknya rada geser.

-----

JANGAN LUPA!!!
VOTE & KOMEN NYA GUYS.
1 VOTE & 1 KOMENTAR KALIAN SANGAT BERHARGA UNTUK KAMI.

"ABRA"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang