Chapter 7

61 3 2
                                    

"Terimakasih sudah menutupi air mataku, terimakasih sudah menjadi teman ku disaat saat seperti ini. Jangan lupa datang lagi esok, aku menunggu."

-----

"Nga, masih lama?"

"Ga tau, sayang, kamu bosan?" Tanya Rangga balik.

Gladys mengangguk lesuh. Ingin sekali dia membuka pintu mobil dan bermain bersama hujan.

"Kita keluar, yuk!!" Ajak Gladys dengan semangat.

"Hujan hujanan?" Tanya Rangga ragu, bukannya tidak mau tapi dia mementingkan kesehatan Gladys, bagaimana kalau setelah ini kekasihnya akan terkena flu atau demam? oh tidak bisa.

Anggukan Gladys lah menjadi jawaban.

"Pleaseee!!!" Pinta Gladys dengan puppy eyes nya.

Rangga berfikir sejenak, montir yang ia telfon dari 30 menit yang lalu juga belum datang mungkin karna hujan, apa dia harus membetulkan mobilnya sendiri? ide bagus, sambil main hujan hujanan mungkin bukan ide buruk juga.

"Ayo, sekalian aku betul'in ban mobilnnya, biar kita cepet pulang" Putus Rangga, kemudian.

"YEAY!!! Thanks sayang" Seru Gladys bersemangat dan tidak di sadari ia mencium pipi kiri Rangga.

Mereka keluar dari mobil dan langsung di sambut oleh banyaknya air yang turun dari langit.

Ah akhirnya Gladys dapat bermain bersama hujan.

Sedangkan Rangga, ia sudah sibuk dengan ban mobilnnya, Rangga akan menyelesaikan ini secepatnya agar ia dan Gladys dapat pulang kerumah dan tidak membuat Gladys bermain hujan terlalu lama.

Lain dengan Rangga yang sibuk mengotak atik ban mobilnnya, Gladys sibuk menikmati guyuran semesta ini, seragamnya sudah basah kuyup, rambut halusnya juga sudah berantakan.

Ia ingin berteriak sekencang nya untuk sedikit mengeluarkan beban pikirannya, tapi dia tak kunjung melakukannya karna di sana ada Rangga, Kalau dia teriak pasti Rangga akan merasa khawatir dan cemas jadi hal itu tak ia lakukan.

Gladys berjongkok di samping mobil Rangga sambil menatap aspal dengan pandangan kosong,

Cukup lama ia berjongkok disana sambil menenangkan dirinya bersama hujan dan menunggu Rangga menyelesaikan ban mobilnya yang pecah.

"Yang" Panggil Rangga yang kesekian kalinya tak kunjung mendapat balasan dari Gladys.

Akhirnya Rangga ikut berjongkok di sebelah Gladys, dan merangkulnya dengan lembut.

Gladys pun tersadar saat tangan besar itu merangkul tubuhnya dan menariknya kedalam dekapan hangat seorang Rangga Raihan.

Dia kekasihnya, dia yang selalu menyemangati Gladys, yang selalu memberi ketenangan, melindungi Gladys dari apapun, memperhatikan Gladys, menjaga Gladys layaknya putri raja, mengukir senyum di bibir Gladys, Menimbulkan tawa yang sangat lepas dari seorang Gladys. Gladys bahagia memiliki Rangga, Rangganya.

 Gladys bahagia memiliki Rangga, Rangganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ABRA"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang