Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu,Rangga sedang memainkan handphonenya dibawah pohon yang berada di area parkiran sekolah itu sambil menunggu gadisnya datang.
"Lama banget sih" Grutu Rangga.
"Oi"
Rangga menoleh ke asal sumber suara itu, ternyata Reza.
"Ngapain, Nga?" Tanya Reza ketika sudah berada dihadapan Rangga,
"Nungguin Gladys"
"Oh Gladys, tadi gue liat ada diperpustakaan"
"Lama banget, anjing" Grutu Rangga, lagi.
"Yaudah, gue temenin lo sampe cewek lo datang" Saran Reza
"Hmm" Gumam Rangga.
Setelah itu diisi oleh candaan tawa dari Reza dan juga Rangga.
Selang beberapa menit barulah Gladys datang bersama Ella.
"Maaf, lama" Ucap Gladys pada Rangga.
"Hmm" Sahut Rangga lalu berdiri menghampiri mobilnya yang disusul oleh Gladys setelah berpamitan kepada Ella dan Reza.
"Kamu marah?" Tanya Gladys ketika sudah duduk di bangku penumpang.
Rangga tidak menjawab melainkan menyalakan mesin mobil dan melaju keluar gerbang sekolah.
Selama perjalanan menuju toko buku tidak ada yang bersuara, yang terdengar hanya mesin mobil dan suara kendaraan dari luar.
Gladys diam mendengarkan lagu dari headset yang ia pinjam dari Rangga beberapa hari lalu, dan Rangga yang sibuk dengan mengemudinya.
Beberapa menit kemudian mereka sampai di depan toko buku yang cukup besar. Rangga mematikan mesin mobilnya tapi tidak kunjung melepas sabuk pengamannya.
"Ayo, turun" Titah Gladys
"Kamu aja deh, aku tunggu dimobil aja" Tawar Rangga, memohon.
"Ayo lah, Nga" Balas Gladys dengan menggunakan Puppy eyes nya.
Rangga tidak bisa menolak karna Gladys yang sudah menggunakan Puppy eyes nya hanya untuk membujuk dirinya, "Hffttt!! Janji, jangan lama?"
"Iya, sayang, janji" Balas Gladys semangat, dan keluar mobil disusul Rangga.
Dengan sangat terpaksa, Rangga ikut masuk ke dalam toko buku itu, baru di awal saja kepala Rangga sudah pusing karna mencium bau buku baru disana.
"Sabar, Nga" -Batin Rangga.
-----
Sebentarnya Gladys adalah,
bisa push rank dari warior sampai elite,
baca wattpad 60 chapter,
dengerin musik sampai 15 lagu,
menghabiskan 3 porsi dim sum, dan lain lain.
Sekarang sudah pukul 14.34 dan mereka belum makan siang, Rangga juga sudah tampak kelaparan.
Kurang lebih selama 2 jam, Rangga terus mengikuti Gladys kemana pun gadis itu berjalan. Dari rak yang satu ke rak yang lain dan balik lagi ke rak pertama.
Hftt!!.
"Yang," Panggil Rangga, yang terlihat lesu.
"Hmm"
"Cepetan, aku laper" Ucap Rangga, dengan nada memohon.
"Bentar," Balas Gladys, tanpa menoleh.
"Nga, kata kamu bagusan yang ini atau yang ini?" Tanya Gladys dengan menunjukan kedua buku yang berada di tangan kanan dan kirinya.
"Ambil aja dua duanya" Balas Rangga yang tampak lelah.
"Ga mau! pilih salah satu, cepetan!" Titah Gladys.
"Ini" Jawab Rangga asal, menunjuk buku yang ada ditangan kanan Gladys.
"Ok! yuk" Ajak Gladys dan dia berlari ke arah kasir setelah menaruh buku yang tidak ia jadi beli.
Rangga sangat peka, Gladys ingin membeli kedua buku itu tapi uang saku bulanan nya tidak mencukupi.
Rangga mengambil buku yang tadi tidak ia pilih, dan membawanya ke kasir tanpa sepengetahuan Gladys, karna Gladys sudah berjalan ke arah parkiran duluan.
Setelah membayar buku itu, Rangga langsung pergi dengan berjalan cepat ke arah mobilnya.
"Kamu kemana dulu?"
"Ga dari mana mana" Sahut Rangga.
Buku yang tadi ia beli untuk Gladys, ia masukan ke dalam Hoodie nya, agar tidak ketahuan.
"Kamu yang bawa mobilnya ya? aku capek"
"Iya, siniin kuncinya?"
Setelah Rangga memberikan kunci mobil, Gladys membuka pintu pengemudi dan disusul Rangga juga membuka pintu penumpang.
-----
Setelah 10 menit perjalanan dari toko buku, disinilah mereka, restaurant seafood favorite mereka.
"Sampai" Seru Gladys.
"Yuk!" Ajaknya pada Rangga.
"Udah sampai?"
"Udahlah, ayo Nga katanya laper"
"Iyaiya, bawel" Grutu Rangga.
Gladys keluar mobil duluan dan Rangga menggunakan kesempatan itu untuk menaruh buku yang dari tadi ia sembunyikan di balik hoodie nya dia taruh di jok mobil belakang.
Barulah cowok itu keluar mobil dan menggandeng tangan Gladys memasuki restaurant seafood itu.
-----
Gladys memilih duduk di dekat jendela yang langsung terlihat jalanan ibukota.
Pelayan datang menghampiri meja mereka dan mencatat pesanan sepasang kekasih ini.
Setelah pelayan berlalu pergi, tidak ada pembicaraan antara mereka, Rangga yang sibuk dengan ponselnya dan Gladys yang sibuk memperhatikan jalanan diluar sana.
1 tetes air jatuh di kaca jendela itu tepat dihadapan mata Gladys entah datang darimana, detik berikutnya 1 tetes air jatuh lagi,
"ah, pasti hujan..." Batin Gladys.
Dan benar saja, berikutnya hujan mulai turun mengguyur para pejalan kaki yang lewat, membasahi jalanan serta motor dan mobil yang sedang parkir.
Gladys masih asik memandangi hujan diluar sana, ingin sekali ia berlari keluar dan menikmati guyuran semesta itu, setidaknya itu bisa membuatnya melupakan masalah keluarganya sejenak.
ah, omong omong tentang keluarganya, ayahnya sudah hampir 2 minggi tidak pulang. Menyedihkan.
"Hujannya deras, banget" Ucap Rangga tiba tiba menyadarkan Gladys dari lamunannya.
"Kamu ngelamun?" Tanya Rangga lagi sambil mengusap bahu Gladys yang ada didepannya.
Posisi duduk mereka kini berhadapan dihalangi oleh meja di tengahnya.
"ah, ga kok" Balas Gladys.
Tak lama kemudian, Pelayan datang membawa pesanan mereka,
-----
Sekarang sudah pukul 17.48 matahari sudah ingin menyembunyikan dirinya.
Setelah makan di restaurant seafood tadi mereka langsung pulang tanpa berlama lama lagi karna hari juga sudah mulai menggelap.
Hujan juga belum reda daritadi, dan penderitaan semakin bertambah,
Ban mobil Rangga pecah.
ah sudahlah.
"Nga, masih lama?" Tanya Gladys yang sudah mulai bosan, karna dari 30 menit yang lalu mereka hanya duduk diam di dalam mobil. Mengobrol pun hanya hal hal penting saja.
-----
Ps: Sorry ke gantung hehe 😅 Sorry juga kalau alurnya ga jelas 😕.
See you next chapter 🥰
JANGAN LUPA!!!
VOTE & KOMEN NYA GUYS.
1 VOTE & 1 KOMENTAR KALIAN SANGAT BERHARGA UNTUK KAMI.
KAMU SEDANG MEMBACA
"ABRA"
RomancePerhatikan! 1 komen dan vote kalian sangat berharga. "Rahangnya tegas,matanya kubil,tubuhnya tinggi,dadanya bidang,bibirnya munyil,hidungnya mancung,dan memiliki senyum yang dapat membuatku mencintainya sedalam ini,hai masihkah dia mengingatku,kita...