Nyerah atau lanjut?

823 130 13
                                    

Jangan tanyakan perasaan Juyeon, sudah terlalu banyak hal menyakitkan yang ia alami.

Juyeon jadi ingat kata-kata dari Jaehyun, "Buat apa berjuang kalo gak di hargain?"

Balas Taeil, "Yaudah tak hargain 5000 nih."

Memang Juyeon tak peduli, toh palingan itu cuma sebagian hal nyeleneh yang mereka sering buat. Cuma, entah kenapa rasanya ini terjadi sama diri Juyeon.

Perjuangannya selama ini memang sia-sia. Chaeryeong tidak pernah bisa menjadi miliknya.

Juyeon memang terlalu egois.

Jika dengan menjauhnya ia dari kehidupan Chaeryeong membuat Chaeryeong nyaman, mengapa tidak sedari dulu Juyeon lakukan?

Dengan berat hati Juyeon memutuskan untuk berhenti menyukai Chaeryeong.

*

Hari menuju ujian bisa terhitung oleh jari, Chaeryeong menatap beberapa buku pelajaran dengan wajah masam.

"Kenapa gue males belajar huaa.."

Lia dan Ryujin yang lagi tidur dengan tenang mendadak terbangun.

"Duh, Chae.. bisa gak lo kecilin suaranya. Berisik tau!" Omel Ryujin

"Tau nih, ganggu aja." Timpal Lia

Chaeryeong tersenyum malu, "Maaf ehehe...abisan gue males banget belajar masa.. kita kan bentar lagi ujian."

"Elah santuy aja, kita kan bisa nyontek Yeji." Ucap Ryujin usil.

Lia terkekeh pelan, "Iya bener tuh kata Ryu. Nyantai aja kali, Chae."

Satu buku paket 'Panduan Lulus Ujian Semester' tiba-tiba ada dimeja Chaeryeong.

"Apaan nih?"

Hangyul memasukkan kedua tangannya kedalam saku lalu bersandar pada tembok, "Buat lo."

"Hah?" Chaeryeong tak salah dengar? Untuk apa Hangyul memberikan Chaeryeong sesuatu?

"Mungkin bahasa sederhana bisa lo pahamin dalam buku itu."

Ketika Chaeryeong hendak berbicara, Hangyul sudah pergi begitu saja dari kelasnya.

"Cie dikasih apaan tuh?" Goda Yeji yang baru saja masuk ke kelas.

"Gatau nih, masa gajelas tiba-tiba ngasih buku ini ke gue." Jawab Chaeryeong sambil memperlihatkan buku tersebut pada Yeji.

"Mungkin dia gak tau harus bales lo pake apa, jadinya ngasih buku panduan deh biar lo makin pinter." Ucap Yeji meledek.

"Dasar ya lo, emangnya gue bodoh apa."

Lia dan Ryujin menertawakan Chaeryeong.

"Lo gak bodoh kok cuma kurang pinter aja." Ucap Lia.

"Kampret lo Lia!"

*

Seperti biasa, pemandangan yang sering sekali Chaeryeong lihat.

"Hai Chae!" Sapa Wooyoung dari lapangan basket.

Ya. Permainan basket Jung Wooyoung.

[3] La Scelta | Chaeryeong WooyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang