Patah lagi

938 143 9
                                    

Pada hari Minggu pagi San sudah bertengger tampan didepan rumah Chaeryeong dengan motornya yang bernama Umang.

Nama Umang Chaeryeong sendiri yang memberinya pada motor San, entah kenapa San suka-suka saja. Dan hari ini dia ingin mempertemukan Umang dengan pembuat namanya.

Hati San sangat senang sekali. Hal yang sudah lama sekali tidak ia lakukan. Apalagi kalau bukan menjemput Chaeryeong.

Saat San sedang memutar kunci motornya bukan Chaeryeong yang keluar melainkan Chaeyeon, Kaka dari Chaeryeong.

"Gue udah bosen banget ngusir lo, butuh berapa kali gue ngomong supaya lo paham dan gak gangguin adek gue lagi. Udah cukup abis ditinggal lo dia disakitin lagi sama orang lain, apa emang semua cowo di dunia ini brengsek ya..." San mulai kehilangan senyumnya kembali. Kata-kata Chaeyeon sangat luar biasa menusuk...

Chaeryeong hanya bisa memandangi San dari kaca atas kamarnya, San melihat ke arah kamar Chaeryeong. Ia melihat wajah sedih itu. Ah! Benar-benar...

"Kalo lo gak pergi sekarang gue suruh bodyguard gue buat usir lo dari sini dan nge-blacklist nama lo supaya gak bisa sembarangan masuk." Chaeyeon pergi dengan tatapan sinisnya.

Chaeryeong gemesin
Kak😭😭😭😭😭
Maafin cici Chae
Chae nanti bisa alesan Kaka tunggu dipertigaan aja ya...
Jangan marahhh

"Mana bisa marah gua sama cewe gemesin kaya dia." Gumam San ketika membaca pesan dari Chaeryeong.

Ia mengeluarkan motornya dan menuruti perintah Chaeryeong untuk menunggunya di pertigaan.

*

"Ini Jaehyun sama Taeil udah mejeng aja didepan rumah tante....emangnya dah janjian sama Juju?" Tanya Irene ketika melihat dua pemuda tampan ini sudah nongkrong ganteng dihalaman rumahnya.

Juyeon keluar dengan style olahraganya, "Iya bunda, kita ini ceritanya mau olahraga gitu lo."

Irene menepuk pundak Jaehyun, "Kalian ini udah jadi bapak guru tetap mau eksis ya."

"Bukan mau eksis tante tapi mau sehat." Elak Taeil. Padahal kan memang mereka ini tidak mau dibilang bapak-bapak atau sudah tua, ingin selalu merasa muda selamanya.

"Baik, kalau begitu tante mau masak dulu."

Jaehyun, Taeil dan Juyeon menyalami punggung tangan Irene sambil berpamitan.

Ketika mereka sedang berlari kecil, Juyeon melihat Chaeryeong menaiki sebuah motor yang sangat tak asing di mata Juyeon.

"Loh loh iku chae dibonceng sopo ya, ju? kaya bukan koncone." Ujar Taeil

Jaehyun menajamkan pandangannya, "Itu San. Mantan Chaeryeong kan? yang satu falkutas ama adek gua."

Juyeon berhenti berlari, "Kenapa lu kaga bilang jae kalo adek lu ama si San itu satu fakultas?"

Jaehyun bingung, "Emang kalo gua kasih tau lu, bakalan ngaruh sama hubungan lu ama Chaeryeong? kaga kan?"

"Wes wes... Mendingan kita lari aja." Ajak Taeil.

*

Entah apa yang terjadi, mendadak Wooyoung ingin lari pagi dan sekarang tepat didepan matanya ada tiga guru yang biasa disebut geng Babagaber itu.

[3] La Scelta | Chaeryeong WooyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang