Chapter 1 [Revisi]

11.7K 212 14
                                    

Semua murid SMA Varenta sedang melakukan ridwal di hari senin, tak lain ialah upacara. Saat ini SMA Varenta sedang menambahkan siswa dan siswi baru yang arti nya hari ini adalah hari pertama mos bagi siswa siswi kelas X. Semua siswa dan siswi berjalan menuju kelas nya masing masing saat sudah mendapatkan arahan dari kakak kelas mereka yang bisa di sebut dengan osis.

"Sekarang giliran lo maju." Ujar Ghisyel menjabat sebagai osis di bidang lingkungan. Ghisyel memang bisa di bilang orang yang suka membully siswa dan siswi yang bagi mereka tidak cocok untuk sekolah di SMA Varenta. Memang banyak yang memanyakan mengapa Gisyel bisa menjadi osis? atau hal lainnya. Jawabannya hanya satu. Sekolah ini milik kakeknya Giisyel.

Dika yang melihat itu hanya bisa menghembuskan napasnya panjang. Dika sebagai ketua osis ia malu,harus nya osis mempercontohkan yang benar untuk siswa siswi lainnya, tapi ini? mereka malah seenak jidatnya saja.

"AYO MAJU, NGAPAIN DIEM DI SITU?!" Bentak Ghisyel yang membuat kelas X-IPA3 menjadi kaget akibat bentakan tersebut.

Mau tak mau maju Kesya yang di tunjuk oleh Ghisyel pun maju.

"Perkenalkan diri lo. CEPATT LELET BANGET SIH JADI CEWE!!" Bentak Ghisyel.

Dika yang melihat itu dengan segera ia memberikan saran untuk Ghisyel agar Ghisyel tidak akan terlalu berlebihan terhadap Kesya.

"Udah lah Ghisyel, kasian ini baru hari pertama dia di sini." Ujar Dika yang membuka suaranya.

"Justru itu gue harus kasih tau dia, jaman sekarang itu ade kelas pada songong ke kakak kelasnya." ujar Ghisyel.

"Oh jadi lo sekarang gila hormat nih?" Ujar Rara, salah satu anak osis kelas XII-IPA1

"Gue? GILA HORMAT? CK NGGAK SUDI!!" ujar Ghisyel yang tampak gengsi untuk berkata jujur.

Mereka semua memilih diam ketimbang harus meladeni Ghisyel yang tak ada akhirnya. Ghisyel yang melihat suasana menjadi kacau memberanikan untuk berbicara.

"SEKARANG LO MEMPERKENALKAN DIRI LO!! CEPET!!" Ujar Ghisyel kepada Kesya.

"Na--nama saya ke--kesya Putriana."
Ujar Kesya gugup yang membuat Ghisyel marah.

"KENAPA LO? GUGUP? LEBAY BANGET SIH LO!" Ujar Ghisyel.

"Udah kali kasian dianya." ujar Dika yang memprihatin kondisi Kesya. Dika sebenarnya agak kasihan tapi mau bagaimana lagi?

"Lo kayak ga tau aja mulut sama sikapnya nenek lampir aja." Ujar Rara sambil melirik ke arah Ghisyel.

“Maksud lo?lo ngatain gue?!" ujar Ghisyel yang sadar akan di sindir oleh Rara.

"Lo berdua kalo mau berulah mending keluar aja deh, kita di sini buat ngajar bukan buat berantem." Ujar Reskha selaku wakil osis.

"OGAH,LO SAJA SANA EMANG LO SIAPA YANG PANTES BUAT NGUSIR GUE? " Ujar Ghisyel yang melirik Reskha dengan malas.

Rara memilih diam ketimbang harus berurusan panjang dengan nenek sihir seperti yang di sampingnya ini.

"Kalo sampai lo berdua masih lanjut, gue yang akan laporin ke kepsek." Bentak Dika yang tak tahan sedari tadi.

"Oke. Kita lanjutin" ujar Dika.

Ghisyel ingat. ia harus membully Kesya. Ia dia harus membully Kesya apalagi dengan sikap teman temannya tadi yang membela Kesya.

"Na--ma saya Kesya." Ujar Kesya yang menahan gugup nya.

'Ih jelek bngt si yaa'
'Idih siapa yang mau temenan sama dia tuh'
'Geli banget buluk'
'Kalo kata kakak gua yang sekolah disini,ini bakal jadi bahan bullying-nya kak Ghisyel and the geng'
'Emang lu punya kakak berapa?'
'Ada ka--'

Kesya ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang