Chaptet 9

2.7K 100 0
                                    

"Mau apa lo ke sini?" Ujar kesya sambil memutar bola matanya malas.

"Ya mau jagain lo lah." Jawab Putra enteng.

"Lo pikir gue anak kecil?" Ujar Kesya sembari menaikan sebelah alisnya.

"Lo mau kemana?" Ujar Putra sekali lagi.

"Mau ke mall reflesing.” Ujar Kesya.

Putra menjawab dengan membulatkan mulutnya. "O"

"Ayo gue anter gue takut lo kenapa - napa." Ujar Putra.

"Gue bukan anak kecil kan udah di bilang, ga perlu di jagain," Ketus Kesya.

"Lo masih baper?" Ujar Putra.

"Gue sama sekali ga baper." Jawab kesya dengan ketus.

"Terus kalo bukan baper namamya apa?" Ujar Putra.

"Lo makanya jadi orang tuh jangan so tak!" Ujar Kesya.

"So tak apaan lagi gue ga tau." Ujar Putra.

"So tau tolol!!" Jawab Kesya.

"Heh!! kalo punya mulut ga boleh kasar." Ujar Putra.

"Ah bodoamat," Ujar Kesya.

Putra kembali sadar,niat awalnya ia datang ke rumah Kesya untuk berbicara sesuatu kepada gadis ini.

"Kesya ada sesuatu yang harus gue omongin," Ujar Putra mulai serius.

"Gada yang perlu di omongin kalau ujung - ujung nya lo hanya menjelek - jelekan Dika." Ujar Kesya dengan nada ketus.

"Kali ini serius," Ujar Putra.

" Oke gue dengerin 5 menit," Ujar Kesya.

"Ha? 5 menit lagi?" Ujar Putra.

"5 menit atau engga sama sekali," Jawab Kesya dengan nada ketus.

Putra menimbang - nimbangkan jawabannya. Ia cukup ngomong panjang lebar dan di pastikan itu akan lebih dari 5 menit. Dari pada tidak bisa berbicara dengan Kesya lebih baik ia mengikuti Kesya saja.

"Oke gue mau,tapi ga bisa ngomong di sini.” Ujar Putra

-
-
-

Kini Putra dan Kesya sedang berada di dalam rumah Kesya,tadi Putra bilang jika ini rahasia tentang dirinya. Suasana di rumah ini sangat hening mereka berdua masih enggan untuk membuka suara.

"Oke. Apa yang mau lo omongin." Kesya mengalah dan akhirnya ia duluan yang memecahkan keheningan.

"Gue ke sini di suruh bunda gue" Ujar Putra.

Kesya cengo. Apa dia bilang? bunda? bunda yang mana?apa jangan - jangan yang ia bilang itu adalah bunda-nya.

"Bunda yang lo maksud yang mana?" Ujar Kesya.

"Apa lo ingat dokter yang memeriksa kandungan lo saat di sekolah?" Ujar Putra kembali mengingatkan Kesya.

Kesya mengingatnya. Kesya tau bunda yang di maksud oleh Putra ternyata dokter yang sudah membantu dirinya.

"Kata bunda lo di suruh berhenti sekolah." Ujar Putra.

"Ha?? gila gue ga mau berhenti sekolah," Ujar Kesya.

"Ini demi kebaikan lo." Mohon Putra.

Kesya menghebuskan nafasnya kasar. Ia sangat sebal jika ada seseorang yang sok tau akan kehidupannya.

"Lo bisa homeschool," Lanjut Putra.

Bagaimana pun Putra tidak tega jika Kesya berhenti mencari ilmu. Kesya ini sosok yang bisa di bilang sangat cepat tanggap. Maksudnya memiliki IQ yang sangat tinggi.

Apa yang di katakan Putra memang ada benarnya. Kesya harus berhenti sekolah . Ia sadar kini hidupnya tidak hanya sendiri tetapi di perut nya sudah ada janin yang harus ia hidupkan.

"Ada benarnya juga, Tapi bagaimana dengan teman - teman gue? pasti mereka langsng hina gue gitu aja." Ujar Kesya semabri menunduk dan tanpa sadar air matanya jatuh menetes.

"Lo masih peduliin mereka? padahal mereka ga sama sekali peduli sama lo." Ujar Putra.

"Bagaimana pun mereka, mereka tetep temen gue, mereka juga yang dulu nya bantu gue kok." Ujar Kesya.

"Bantu? bantu dari mana nya, mereka yang selalu ngusikin lo," Ujar Putra.

"Lo jadi perempuan jangan teramat lemah nanti di injek - injek baru tau rasa lo," Lanjut Putra.

"Setelah gue keluar sekolah dan nanti perut gue bakal membesar pasti gue di bilang jalang sama mereka semua ya." Ujar Kesya.

"Lo jangan sedih Key." Tatap Putra sambil tersenyum.

"Aturan waktu itu gue ga usah ikut pesta itu aja ya.” Lirih Kesya memainkan kukunya.

" Ya seharusnya tapi ya mau gimana lagi udah telanjur semua nya juga udah terjadi waktu ga akan bisa terulang." Ujar Putra.

" Kalo waktu bisa di ulang berarti kayak di film Doraemon dong, yang punya kantong ajaib sama yang bisa ngubah waktu." Ujar Kesya kembali tertawa.

"Kata bunda lo jangan terlalu banyak pikiran ga baik buat janin lo yang masih muda,tapi kalo doraemon bisa berputar boleh juga tuh, " Ujar Putra.

"Nih kata bunda lagi Ibu hamil yang usianya masih muda itu rawan banget gampang guguran gitu makanya lo hati - hati." Lanjut Putra.

Kesya tertekun dengan ucapan Putra kemudian ia tersenyum dan menyetujui ucapan Putra.

"Iya put makasih ya lo udah ngasih tau." Ujar Kesya.

" Oh iya btw lo kyk dokter aja tau ga? " Lanjut Kesya sambil terkekeh.

"Btw lo jangan sedih ya kata bunda gue sama lo akan di nikahin kemarin bunda bilang gitu di depan semua nya biar keluarga gue ga malu karena kemarin banyak yang bilang kalau lo gue yang hamilin makanya kemarin di sembunyiin," Ujar Putra.

"Jadi bunda akan nikahin kita berdua dalam waktu yang cepat dan kalau soal ibu lo, ibu lo akan kita undang juga biaya penerbangan biar keluarga gue yang bawa." Ujar Putra.

lanjut apa engga nih?

Feb, 9

Kesya ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang