Chapter 12

2.4K 88 0
                                    

"Ibu ayah." Lirih Kesya sambil menggenggam bingkai foto ibu dan ayah nya. Sesekali Kesya mengusap bingkai tersebut.

"Kesya kangen kalian, Kesya kangen kita makan bersama, Kesya kangen di dongengin ayah,Kesya kangen masalalu Kesya. Kesya kangen dimana Kesya selalu di manjain,selalu di prioritaskan tapi sekarang? sekarang sudah berubah " Lirih Kesya. Perlahan tetesan air turun melalui mata. Kesya menghapus air matanya.

Kesya menempatkan bingkai tersebut kepada tempat nya. Berjalan menggunakan cardigan dan berganti jeans. Kemarin Ibu nya mengirimkan surat yang menyatakan ibu akan pulang besok dan bertepatan pada hari ini. Kesya berniat akan menjemput ibu nya di bandara bersama Putra.

Membersihkan wajahnya terlebih dahulu dan tidak lupa mempolesnya dengan bedak baby, menggunakan lip tin agar tidak pucat di bagian bibirnya.

tok tok tok.

Bertepatan saat Kesya telah selesai merapihkan pakaiannya kini Putra datang untuk menjemputnya.

Kesya berjalan ke arah pintu membukanya untuk Putra. Semua di luar dugaan ternyata fikirannya salah. 2 pria berdiri di hadapannya menggunakan pakaian serba hitam dan bertubuh besar - besar. Kesya sedikit gugup dan juga panik.

"Maaf kalian siapa ya?" Kesya mulai bersuara.

Pria berbadan besar itu memutarkan tubuhnya menghadap Kesya. Kiki Kesya benar - benar takut. Kesya menremas - remas kedua tangannya.

Salah satu dari pria itu mulai membuka sebuah foto di ponselnya. Menyocokkan foto yang di ponsel dengan Kesya. Pria yang memegang ponsel itu menyenggol temannya dan menunjukan foto tersebut. Kemudian 2 pria berbadan besar itu mengangguk sebagai jawabannya.

Tiba - tiba kedua pria berbadan besar itu menyeretnya guna membawa Kesya kabur,Kesya meronta ronta tidak mau di bawa kabur begitu saja, Ia berusaha melepaskan tangan kedua pria tersebut tapi tenaganya kalah jauh.

"Kalian siapa sih? saya tidak kenal!!" Ujar Kesya yang terus meronta - ronta.

"Diam!tidak usah banyak tingkah ikutin saja kami." Ujar Kedua Pria itu.

"SAYA BILANG LEPASKAN SAYA!" Kesya selalu berteriak seperti itu.

"Diam ikuti saja perintah kami. Jika kami melepaskanmu maka kami yang akan di kenakan omelan."

Kedua pria itu prustasi di buatnya ternyata menangkap seorang perempuan sangatlah susah. Tidak ada jalan buntu selain melakukan ide gila nya. Salah satu dari pria itu mengeluarkan kain yang sudah di campuri racun. Kemudian menaruhnya pada mulut Kesya yang terus berteriak.

"KALI--" Suara Kesya berhenti. Kesya sudah kehilangan kesadarannya ternyata racun tersebut sudah berjalan kemungkinan.

"Seharusnya dari tadi saja begini." Ujar salah satu Pria itu.

"Mana saya tau,kan kamu yang membawa kain itu," Balasnya.

"Kalau tau begini seharus nya saya tidak cape - cape menarik perempuan sialan ini,mana sudah berat sekali," Ujar Pria itu.

"Hai kalian!Cepat bawa kesini sebelum ada yang melihatnya dan mengetahui semuanya!" Ujar Seseorang yang berasal dari mobil tersebut.

Kedua pria berbadan besar itu tersadar. "Baik bos."

Setelah masuk ke dalam mobil. Mobil yang di tumpangi Kesya itu berjalan memutari kota dan berhenti di gedung tua seperti layak nya gedung ini sudah tidak terpakai terbukti gedung nya sangat kotor dan juga bangunanya sudah melupas.

Pria itu membopong tubuh lemas nya kesya.

"Bawa masuk secepatnya!" Perintah dari seorang gadis.

Kesya ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang