Bag 1

3K 88 1
                                    


         Senin, Monday, Monster Day. OMG, bagi sebagian besar orang pasti sangat membenci hari ini terutama anak sekolah. Senin, memulai hari dari hari Minggu yang menyenangkan dan dilanjut hari Senin yang mengerikan. Mengerikan karena harus melakuka upacara bendera, lebay memang karena hanya upacara tapi mengeluhnya sudah seperti tidak dikasih makan selama setahun lesunya. Musim panas yang datanglah yang sebenarnya menjadi masalah utama.

          Kalau cewek lain membenci Senin karena upacara, maka beda dengan Ify gadis ini membenci Senin karena ada pelajaran olahraga, malas bingitss gitu…

 

                                                          ***

 

          Jam 07.15 WIB, mungkin bagi sebagian orang jam segitu mereka sudah stanby di kelas menunggukan bel berbunyi sekitar 15menit lagi, tetapi tidak untuk Ify dia masih anteng duduk dirumahnya menunggukan sang kakak yang sedang memakai sepatu dengan santai.

 

          “Kak, udah jam tujuh lima belas tuh. Sepuluh menit lagi pagar sekolah udah ditutup.” Ucap Ify berusaha sabar melihat kakak laki-lakinya yang seolah-olah sengaja memperlambat geraknya.

          “Iya sabar napa.”

          “Gimana mau sabar coba, bentar lagi udah masuk dan jam-jam segini jalanan udah mulai padat.” Omel Ify.

          “Iya ah, bawel banget sih.” Ify mendengus sebal.

 

                                                          ***

 

          “Ifyyyyy!!!!” teriakan nyaring langsung terdengar begitu Ify melangkahkan kakinya menuju ruang kelas tercintanya, kelas Sepuluh D.

         

          Ify diam saja, tak menyahut teriakan temannya itu karena moodnya sudah sangat buruk dibuat kakaknya itu. Bayangkan saja, ketika Ify masuk sang satpam langsung menutup pagar, seandainya Ify terlambat sedikit saja, maka wassalam. Ify tak tau bagaimana kelanjutannya.

 

          “Fy, loe kenapa sih dipanggil bukannya nyahut malah ngacuhin gue gitu.” Omel temannya lagi. Ify masih bergeming malah kini ia sudah duduk nyaman dikursinya sambil menopang kepalanya diatas meja.

          “Fy, loe kenapa? Sakit?” Tanyanya kali ini dengan suara yang lebih pelan.

          “Iya, kepala gue pusing karena suara loe.” kata Ify.

          “Yee maap donk, loe sih kenapa baru datang coba. Gue kira loe gak hadir.”

          “Emank kenapa kalau gue gak hadir?”

          “Ntar kan ulangan ekonomi, gue nyontek sama siapa kalau loe gak ada?”

 

          Ify sontak mengangkat kepalanya, kaget.

 

          “Apa, nanti UH ekonomi?” Tanya Ify.

          “Iya. Kenapa? Loe lupa?”

          “Iya nih, mana gue belum belajar.”

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang