"Alyssa sebelum kamu kerjakan panggil lah satu biar enak ngerjakannya."
Ify mengedarkan pandangannya, mencari temannya yang sibuk menyalin jawaban.
"Gadrio pak."Kata Ify yang melihat Rio yang sedang membolak-balik buku.
Rio yang merasa namanya dipanggil langsung mendongak dan seketia cie-cie berbunyian dengan kencang.
"Ecie Alyssa terang-terangan bilang suka nya sama abang Rio..." goda Iel.
"Kenapa?Memang suka rupanya kamu Alyssa?"Tanya guru itu.
"Iya pak."Iel yang menjawab.
"Baguslah kalau begitu. Emank sama bapak kan terbuka masalah cinta tapi jangan buka-bukaan bahaya itu. kamu lagi jangan terang-terangan, gelap yang enak jadi romantis." Kata Bapak itu.Ify cengo'.
Secret Admirer 6
'Nih guru makin hari makin ngaco aja perasaan.'Pikir Ify.
Rio maju kedepan dan pemandangan Rio yang mendekat ke Ify menimbulkan teriakan-teriakan nyaring dari teman-temannya.
"Eciee Riooooo..." Rio berbalik melihat teman-temannya sambil memamerkan cengiran yang membuat gingsulnya mencuat keluar.
"Eh Fy, gue liat jawaban nomor empat donk. Loe rusuh amat gue belum siap dodol."
"Gue juga belum siap nomor empat."Ujar Ify.
"Yah... tega loe Fy, bisa mati gue kalau begini." Ify nyengir.
"Hehe... maap bang, ya udah nih nomor empat. Yang nomor tiga loe udah siap kan?"
"Udah nih, loe ngerjain punya gue aja."
"Yakin nih jawaban bener?"
"Ya'elah nih jawaban dari guru les gue..."
"Okedeh kalau dari guru les loe, gue percaya."
"Jadi kalau dari gue, loe gak percaya?"
"Kagak."
***
13.45 waktu yang seharusnya dipergunakan untuk peroses belajar mengajar kini lenggang karena guru yang mengajar sedang berhalangan hadir.Maka tak heran kalau suasana gaduh tercipta.Ramai? Sudah pasti, ada yang menyanyi sambil bermain gitar, ada yang bermain award-award-tan(?), ada yang menggosip, dan ada juga yang gendang-gendang meja. Keributan itu memang tak tercipta dari semua siswa-siswi yang menghuni kelas ini, karena dapat terlihat sepasang cewek-cowok duduk dipojokan sedang....... Entahlah.Yang terlihat hanya si cowok duduk sambil melihat keluar jendela dan sicewek membaca novel sambil menangis.
"Fy..." panggil si cowok.Ify cewek yang membaca novel sambil menangis itu menoleh ke cowok yang duduk disebelahnya sambil sebelumnya menghapus airmata yang terus mengalir daritadi dengan punggung tangan kanannya.
"Apa?Hikshiks" sesenggukan tetap saja terdengar dari suaranya yang parau.
"Berhenti jadi anak kecil bisa gak?" Tanya cowok itu.
"Maksud loe apa'an sih Yo?"Rio, dialah cowok yang duduk disebelah Ify.
"Setau gue Cuma anak-anak yang menghapus airmata dengan punggung tangan." Ucap Rio sambil menghapus airmata yang baru mengalir lagi dari sudut mata Ify menggunakan kedua ibu jarinya.