ㅡ 09. Can't

869 129 14
                                    

Seungwoo dan Aileen sedang dalam perjalanan menuju ke Busan, tempat tinggal kedua orang tua Seungwoo dan tempat direncanakannya acara makan malam keluarga itu.

Sebenarnya Aileen masih sedikit merasa pusing karena alkohol yang diminumnya semalam, hanya saja ia sudah merasa sepenuhnya sadar dan mampu bertemu dengan mertuanya sehingga Aileen menyanggupi untuk datang.

Rencananya mereka akan menginap satu malam di Busan, karena permintaan dari Mama Han tentunya. Aileen juga tidak keberatan dan malah sangat senang, begitu juga dengan Seungwoo. Melihat senyum Aileen yang cerah saat Mama menelfonnya untuk datang dan menginap di Busan, membuat Seungwoo merasa sangat lega.

Pasalnya sudah beberapa hari ini Seungwoo tidak pernah melihat senyuman merekah di wajah Aileen. Seungwoo pun tahu penyebabnya dan ia hanya bisa merasa bersalah karena telah menyebabkan senyuman cantik itu hilang. Aileen juga masih enggan berbicara dengannya, membuat Seungwoo harus memikirkan segala cara agar Aileen menyudahi kemarahannya.

Seungwoo berharap dengan diadakannya acara makan malam oleh keluarganya ini, bisa membuat hubungannya dengan Aileen kembali seperti semula. Walaupun sangat berat untuk Aileen.

“Ay.. Mau mampir ke toko kue dulu? Di dekat sini ada beberapa toko kue yang terkenal sangat enak loh.

“Tidak. Aku tidak terlalu suka kue.”

“Kalau begitu, ke toko bunga? Kita bawakan Mama hadiah, bagaimana?”

Aileen menghembuskan nafasnya kasar. “Mama bilang dia tidak ingin kita membawakan apa-apa, sudahlah fokus menyetir saja.” jawab Aileen sinis.

Seungwoo tersenyum, walaupun Aileen sangat sinis saat berbicara dengannya, tetap saja terlihat menggemaskan bagi Seungwoo. Ia mengusak puncak kepala Aileen gemas. “Baiklah.. Tapi janji, di depan Mama nanti jangan cemberut seperti ini ya? Mama pasti khawatir menantunya memiliki bibir yang mirip seperti bebek.”

Candaan Seungwoo tak membuat Aileen tertawa, justru Aileen semakin muak dan segera ingin sampai ke Busan, agar tidak berduaan di dalam mobil bersama Seungwoo seperti ini. Tentu saja Aileen masih sangat marah dan kesal atas apa yang telah dilakukan Seungwoo padanya. Berselingkuh bukan sesuatu hal yang sepele dan mudah dimaafkan dalam suatu hubungan. Untuk itu, Aileen masih belum bisa berbicara santai dengan Seungwoo.

“Tenang saja, aku akan berakting sebaik mungkin saat di depan Mama dan keluargamu nanti. Tidak lucu 'kan jika Mama atau keluargamu yang lain tahu jika kita sedang bertengkar karena kau yang memiliki wanita lain? Apa jadinya jika mereka tahu?”

Mendengar Aileen yang berbicara dengan nada menyindir padanya, membuat Seungwoo menghentikan mobilnya di tepi jalan secara mendadak. Ia tak habis pikir Aileen akan berbicara seperti itu padanya.

“Aileen..”

“Kenapa? Kau takut Mama akan tahu hubungan gelapmu? Iya, kau takut?”

“Ay, bisa tidak jangan  membicarakannya dulu?” Seungwoo dengan raut wajahnya yang serius dan apa yang baru saja diucapkannya, entah mengapa membuat Aileen tertawa.

“Iya, iya aku akan menyimpan rahasia busukmu itu. Aku tidak akan membiarkan Mamaㅡ”

“AILEEN KIM!”

Seungwoo meninggikan suaranya, yang terdengar seperti membentak di telinga Aileen. Mendapat bentakan dari Seungwoo untuk pertama kalinya, tentu saja membuat Aileen tercengang. Ia menatap Seungwoo tak percaya.

“Bahkan sekarang kau berani membentakku demi membela perempuan itu.”

“Aku tidak membelanya..” Seungwoo memijat pelipisnya, hembusan nafas yang berat menggambarkan bagaimana kesalnya Seungwoo saat ini. “Hari ini aku sedang bersamamu, aku hanya tidak ingin kau membahas hal itu disaat kita memiliki waktu berdua. Aku bahkan tidak meminta penjelasan kenapa kau pergi bersama Seungyoun semalam!"

12시 30분 • Han SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang