ㅡ 10. One Day

893 133 9
                                    

"Tidak mungkin."

Aileen menutup mulutnya dengan satu tangannya, dilihatnya benda kecil berbentuk pipih yang sedang berada digenggamannya itu.

Seketika tubuh Aileen terasa sangat lemas. Ia terduduk di kamar mandi dengan perasaan yang sulit diartikan. Apa yang baru saja dilihat Aileen benar-benar sangat mengejutkan.

Benda pipih yang biasanya digunakan seorang wanita untuk memastikan tentang kehamilan, dengan sangat jelas menunjukkan dua garis merah tercetak disana. Yang artinya Aileen positif hamil.

Jujur, Aileen tidak ingin mempercayai benda kecil itu. Hanya saja jika dilihat dari bagaimana kondisinya akhir-akhir ini yang sering muntah dan juga siklus datang bulan yang terbilang sangat terlambat dari biasanya, hamil adalah satu-satunya jawaban yang paling masuk akal untuk saat ini.

Walaupun masih harus di periksa lebih lanjut, tapi mau tak mau Aileen harus meyakini bahwa saat ini dirinya sedang mengandung.

Ternyata Tuhan lebih cepat mengabulkan keinginan Mama Han yang sudah tidak sabar melihat Aileen dan Seungwoo menambah anggota keluarga.

Seperti ucapannya, Seungwoo dan Sherin memang memiliki hubungan khusus dibelakang Aileen. Tapi Seungwoo berani bersumpah, jika sejak berpacaran dengan Sherin setahun yang lalu, Seungwoo tidak akan menyentuh Sherin sedikitpun sebelum dirinya memiliki ikatan sah dengan gadis itu.

Seungwoo memang pria baik. Ia tidak ingin merusak masa depan Sherin semudah itu.

Tapi sebaliknya, Seungwoo akan datang ke Aileen saat merasa dirinya punya hak sepenuhnya atas istrinya itu. Mereka sudah resmi menikah, jadi Seungwoo bisa kapan saja meminta haknya sebagai suami pada Aileen dan mau tak mau Aileen harus menurutinya.

Datang saat sedang membutuhkan, itulah yang Aileen rasakan.

Dan disinilah ia sekarang, terduduk lemas dengan pikiran kacau dan test pack yang menunjukkan dua garis merah berada dalam genggamannya.

Tanpa sadar, Aileen menangis. Bukan karena senang, tapi justru ia merasa sangat takut dan kecewa.

Aileen teringat dengan ucapan Seungwoo yang bilang belum siap menuruti permintaan dari Mama Han tentang memiliki cucu darinya. Sorot mata Seungwoo saat itu benar-benar serius, ia belum siap dan belum ingin memikirkan tentang memiliki anak.

Selain belum siap, Seungwoo juga masih ingin mempertahankan hubungannya dengan Sherin. Walaupun rasa sayang untuk Aileen telah sepenuhnya ada, hanya saja untuk melepaskan Sherin dan hanya fokus dengan Aileen, rasanya Seungwoo belum bisa. Entah sampai kapan tapi Seungwoo belum ingin menuruti permintaan Mamanya dalam waktu dekat ini, Aileen tahu itu.

Tapi apa yang akan dilakukan Aileen sekarang? Mengatakan yang sebenarnya pada Seungwoo tentang kondisinya saat ini?

Aileen takut, sangat takut. Ia takut melihat reaksi apa yang akan Seungwoo berikan nantinya jika mengetahui tentang kehamilannya ini. Yang Aileen yakini, Seungwoo pasti juga sangat kecewa.

Buru-buru Aileen menyimpan benda kecil yang sedari tadi ia genggam ke dalam saku celana begitu mendengar Seungwoo beberapa kali memanggilnya. Dengan cepat Aileen mengusap kasar air matanya dan berjalan keluar dari kamar mandi.

"Kau baik-baik saja?" tanya Seungwoo sangat khawatir.

Tentu saja Seungwoo sangat khawatir. Bagaimana tidak, sudah beberapa hari ini Seungwoo mendapati Aileen yang terus muntah dan terlihat kehilangan nafsu makannya ditambah lagi dengan wajah Aileen yang pucat hari ini.

Seungwoo memang memiliki Sherin sebagai simpanannya, tapi itu bukan berarti Seungwoo menghilangkan perhatiannya untuk Aileen. Bagaimanapun juga Aileen adalah prioritas barunya, dan Seungwoo tidak mungkin tidak merasa khawatir jika melihat Aileen sakit seperti ini.

12시 30분 • Han SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang