ㅡ 14. I Loved You

1K 145 15
                                    

“Seungwoo.. Ayo jalan-jalan!”

Mendapati suara nyaring dan si pemilik yang langsung masuk ke dalam ruangan kerja Seungwoo tanpa mengetuk pintu terlebih dulu, membuat Seungwoo menghela nafas.

Tidak perlu menoleh untuk melihat siapa seseorang yang datang pun Seungwoo sudah sangat hafal siapa pemilik suara itu. Sherin, teman kencan sekaligus wanita yang ia cintai selama 5 tahun.

Hanya Sherin yang berani langsung menerobos ruang kerja Seungwoo dan berteriak sesuka hatinya di depan para pekerja lainnya. Karena memang sudah biasa, dan para pegawai di kantor milik Seungwoo pun sudah mengetahui hubungan apa yang Sherin miliki dengan Bosnya itu. Ya, dibalik Seungwoo yang sudah beristri, dia mempunyai ikatan lain selain dengan Aileen istrinya.

“Seungwoo, ayo kita jalan-jalan.” ucap Sherin sekali lagi, kali ini dengan mata yang berbinar dan senyum cerah diwajahnya.

“Aku tidak bisa.”

“Kenapa...” kalimat singkat Seungwoo membuat Sherin mengerucutkan bibirnya. Ia bergelayut di lengan Seungwoo dengan harapan pria itu mau mengabulkan keinginannya. “Ayolah Seungwoo.. Sudah lama kita tidak pergi berdua. Apa kau tidak merindukanku?”

Seungwoo memutar bola matanya malas. Ia melepaskan tangan Sherin yang bergelayut dilengannya dan beranjak dari duduknya. “Aku punya banyak pekerjaan.”

Merasa dengan sikap Seungwoo yang sedikit mengabaikannya dan nada suara Seungwoo yang tidak seperti biasa, membuat Sherin mendengus. Ia kesal.

“Biasanya kau selalu mendahulukan keinginanku daripada pekerjaanmu bahkan lebih mendahulukanku daripada istrimu. Tapi kenapa sekarang aku kalah hanya dengan sebuah pekerjaan? Apa benar aku nomor satu untukmu?” ucap Sherin.

Seungwoo tak menjawab. Ia berusaha untuk tidak tersulut emosi dengan berpura-pura fokus dengan laptopnya. Pertengkaran dengan Aileen semalam masih membuat perasaannya tak enak, Seungwoo berusaha sebisa mungkin untuk mengontrol emosinya hari ini.

“Ada apa hah? Apa istrimu itu melarangmu pergi denganku?” Sherin masih belum menyerah. Ia memutuskan untuk berdiri tepat di depan Seungwoo dan langsung menutup paksa laptop yang menjadi pusat perhatian Seungwoo. “Jawab aku Han Seungwoo!”

“Istrimu itu melarangmu untuk pergi denganku, dan kau menurutinya. IYA?!” tanya Sherin sekali lagi.

Mata tajam Seungwoo akhirnya menatap Sherin yang terlihat sudah sangat kesal itu. Seungwoo yang masih bisa bersikap santai, menyunggingkan senyuman tipis. “Sudah kubilang, aku banyak pekerjaan. Kita bisa pergi lain waktu.”

“Bohong! Kau selalu mengucapkan banyak pekerjaan saat aku memintamu untuk pergi berdua. Tapi apa? Nyatanya kau selalu pulang ke rumah lebih awal dan menghabiskan waktumu dengan istrimu itu!” Bentak Sherin yang benar-benar sudah sangat marah.

Seungwoo kembali menghelas nafas. Ia memijat pelipisnya pelan karena merasa kepalanya yang mulai berdenyut, Sherin memang selalu membuat Seungwoo pusing. Ditambah lagi dengan Seungwoo yang mengingat jika Aileen belum pulang dari semalam, membuat kepalanya semakin terasa akan meledak.

“Sudah ya, lebih baik kau pulang sekarang. Aku akan menghubungimu nanti.” Seungwoo menuntun Sherin untuk keluar dari ruangannya dengan merangkul pundak gadis itu. Seungwoo yang merasa emosinya semakin memuncak, tidak bisa berlama-lama mendengar ocehan Sherin yang cemburu, ia muak.

Sherin melawan, ia mendorong tubuh Seungwoo untuk berhenti membuatnya keluar dari dalam sana. Sherin menatap Seungwoo tajam, sebelum membanting pintu dan menguncinya. “Kau mengusirku? Sungguh, Han Seungwoo yang sangat mencintaiku, dia mengusirku?”

12시 30분 • Han SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang