ㅡ 07. Hurting

833 137 11
                                    

Bukan siapa-siapa.

Tentu saja, sama sekali tidak menjawab seribu pertanyaan di kepala Aileen tentang Seungwoo.

Awalnya Aileen percaya jika apa yang dilihatnya bukanlah sesuatu yang harus ia khawatirkan. Seungwoo juga bilang untuk tidak memikirkan hal itu karena menurut Seungwoo, wanita yang bersamanya saat itu 'bukanlah siapa-siapa'.

Aileen seperti mengubur dalam-dalam pikiran-pikiran jeleknya tentang Seungwoo. Ia memilih untuk melupakan fakta bahwa dirinya pernah sekali memergoki suaminya bersama wanita lain dan lebih memilih untuk bersikap normal seperti biasanya.

Tak ada yang berubah dari Seungwoo memang, Seungwoo masih memperlakukannya dengan sangat manis. Kapanpun ada waktu, Seungwoo masih bersikap manja dan selalu menarik perhatian Aileen dengan lelucon-lelucon yang dibuatnya.

Hanya saja, sekarang Aileen menyadari ada sedikit perubahan yang ia rasakan dari Seungwoo.

Suaminya itu lebih sibuk pada ponselnya. Saat makan, sebelum tidur, atau bahkan saat di dalam kamar mandi sekalipun, Seungwoo selalu fokus dengan ponselnya.

Seungwoo juga selalu pulang terlambat. Alasannya pasti karena ada banyak kerjaan yang tidak bisa ia tinggalkan. Bukan tidak ingin percaya, tapi Aileen pernah pergi ke kantor Seungwoo dan pegawai disana bilang jika sudah beberapa hari Seungwoo absen dan tidak pernah terlihat datang ke kantor miliknya.

Aileen sempat tak terlalu memikirkannya. Ia pikir Seungwoo punya alasan tersendiri kenapa harus sampai membohonginya seperti ini.

Namun, kecurigaan yang berusaha disembuyikan Aileen tak bisa dibendung lagi saat menyadari jika Seungwoo tidak berada di apartemen semalam.

Aileen terbangun tengah malam karena tenggorokannya yang kering. Ia melihat sebelah tempat tidurnya yang kosong tanpa jejak sedikitpun dari Seungwoo. Kunci mobil, ponsel, dan jaket yang biasanya tergantung di balik pintu juga ikut menghilang.

Dan entah apa yang terjadi, Seungwoo tiba-tiba sudah tidur di sampingnya lagi saat Aileen membuka matanya pagi ini.

Pikiran Aileen menjadi kacau. Ia takut jika Seungwoo benar-benar menyembunyikan sesuatu, seperti dugaannya.

“Seungwoo..”

Seungwoo sedang menyantap makan malamnya saat ini, ia menjawab panggilan Aileen dengan menatapnya sekilas dan setelah itu kembali fokus dengan layar ponsel lagi.

Aileen menghembuskan nafasnya kasar. Ia meletakkan sendok yang dipegangnya dengan sangat keras. Sengaja agar Seungwoo mengalihkan perhatian padanya.

“Aku ingin bicara denganmu, bisakah kau letakkan ponselmu sebentar?” tanya Aileen sedikit kesal.

“Bicara saja, aku sedang membalas pesan-pesan dari pegawaiku.”

Aileen hanya bisa tersenyum tipis. Terlalu berlebihan memang, tapi Aileen sama sekali tidak mempercayai ucapan Seungwoo.

Pesan-pesan dari pegawai, benarkah itu? Apa pesan dari pegawainya berisikan puisi cinta hingga membuat Seungwoo beberapa kali tersipu malu dan tersenyum pada ponselnya seperti orang gila?
Yang benar saja.

“Memangnya pesan apa yang dikirimkan pegawaimu sampai kau bisa terlihat sangat senang sekali?” Emosi Aileen mulai memuncak, Seungwoo yang terus fokus dengan ponselnya membuat Aileen muak.

Seungwoo menatap Aileen aneh. Mendengar perubahan nada bicara Aileen yang sangat mencolok, ternyata berhasil menyita sedikit perhatian Seungwoo.

“Kenapa marah-marah? Sedang datang bulan ya?”

12시 30분 • Han SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang