I Miss You

3.9K 414 8
                                    

NO SIDERS!
Vote sebelum baca and comments yaaa
Thankyou-Happy reading
🖤

°°°

"Jangan pernah masuk ke kamar itu Park Chanyeol!" Ucap Baekhyun dengan tegas, sambil menuruni tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan pernah masuk ke kamar itu Park Chanyeol!" Ucap Baekhyun dengan tegas, sambil menuruni tangga.

"Aah kenapa, biasanya kau mengizinkanku untuk mencicipi wanitamu." Chanyeol berlari kecil mengikuti Baekhyun.

Diruang tengah, Lucas dan Mark sedang menonton Film, mereka mendengar suara berisik yang kian mendekat. Chanyeol terus-menerus merengek agar ia bisa bertemu wanita Baekhyun lalu mencicipinya seperti dulu.

"Tidak Chanyeol!" Bentak Baekhyun pada sahabatnya sejak kecil itu.

"Kenapa?"

"Karena ada yang salah dengan wanita itu." Jawab Baekhyun sambil mengambil minuman dingin dari kulkas

"Apanya yang salah? Apa dia seperti Anna? Dia mencintaimu?" Chanyeol melipat tanganya.

Ruang tengah itu seketika hening. Lucas dan Mark seraya melihat ke arah Baekhyun. Chanyeol mengeluarkan sebuah amplop berwarna coklat tua dengan aksen bunga merah diatasnya. Ia melemparnya keatas meja.

"Anna akan menikah bulan depan." Ujar Chanyeol.

Baekhyun mengeluarkan smirknya lalu terkekeh kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baekhyun mengeluarkan smirknya lalu terkekeh kecil. "Apa peduliku..."

Ia tak pandai menyembunyikan apa yang ia rasakan tentang Anna, tentang wanita yang sempat mengubahnya.

"Aku ke Berlin tiga hari yang lalu, bertemu Anna dan calon suaminya." Jelas Chanyeol.

"Hyung hentikan" bisik Mark.

"Sudah kubilang, apa peduliku..." Baekhyun masih meredam emosinya walaupun ia terlihat meremas gelas yang ada ditanganya.

"Anna ingin bertemu dengamu, aku bilang padanya bahwa kau sudah sembuh meski tanpa dirinya."

"Hentikan brengsek!!!"

Praaang!!!!

Suara pecahan gelas di tangan Baekhyun, ia tak sanggup lagi mendengar nama itu terus menerus diucapkan sahabatnya. Darah segar menyeruak dari tangan Baekhyun, mengalir menyusuri jati-jarinya.

Stockholm Syndrome [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang