The Interview

10.3K 573 17
                                    

WAJIB BACA 🫶🏻
Halo, selamat datang. Terimakasih sudah mampir, aku harap kalian menikmati cerita ini. Sebelumnya aku mau disclaimer dulu; aku bukan penulis profesional, aku menulis untuk kesenangan semata, tanpa target atau bayaran.

Bahasa yang aku pakai jauh dari tatanan bahasa baku atau non baku dan kepenulisan yang benar, aku hanya menuangkan imajinasiku ke dalam bentuk tulisan dengan kosakata yang aku tau dan aku mengerti saja.

Jadi buat kalian yang tidak berkenan ngga apa-apa kok berhenti baca di tengah cerita, toh ga ada yang dirugikan 🫶🏻 tapi buat kalian yang mau koreksi sekata atau dua kata, silahkan di komen dan yang mau koreksi beberapa paragraf ataupun keseluruhan cerita silahkan DM aku.
Makasih 🫶🏻

✨✨✨

Sungguh hari itu sinar matahari terasa lebih panas dari biasanya. Aeri melangkahkan kakinya menuju halte bus, iya memakai baju smart casual untuk interviewnya kali ini. Baju ini ia beli dengan sisa uangnya yang tak seberapa, ia baru saja kehilangan pekerjaan karena difitnah merebut suami orang yang adalah CEO nya sendiri. Kali ini ia akan lebih hati-hati dan profesional dalam bekerja, itu janjinya pada diri sendiri.

Kim Aeri tak henti mengibaskan tangannya untuk memberi sedikit angin dilehernya yang sudah sangat berkeringat, ditambah lagi kondisi bus yang penuh sesak.

Wanita tangguh ini melamar kerja di sebuah start up company yang sedang meroket di dunia hospitality tahun ini, ini benar-benar peluang emas untuknya. Beberapa orang sudah mengantre untuk interview.

"Aku dengar CEO perusahaan ini sangat tampan loh" ucap salah seorang perempuan yang mengantri, berbincang dengan temannya dengan gaya genit. Aeri yang berada dibelakang mereka mendengarnya. Mereka ramai-ramai melihat satu ponsel yang menunjukan sebuah foto, ya itu adalah foto calon CEO mereka. Namun Aeri tak bergeming, yang ia butuhkan adalah pekerjaannya, ia tak peduli siapapun CEO itu.

Sejurus kemudian, derap langkah yang dominan membuyarkan para pelamar kerja yang tengah antre. Byun Baekhyun, sang CEO.

Semua wanita riuh membicarakannya, pun juga dengan Aeri, ia tak menyangka bahwa CEO nya akan berparas setampan dan semanis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua wanita riuh membicarakannya, pun juga dengan Aeri, ia tak menyangka bahwa CEO nya akan berparas setampan dan semanis itu. Baekhyun melambaikan tanganya menyapa para calon staffnya sepanjang antrean sambil tersenyum dan menganggukan kepalanya. Sungguh sosok CEO yang casual, humble dan baik hati.

Byun Baekhyun memasuki ruang interview.

"Apa kau yakin akan mendapatkan apa yang kau mau lewat interview ini Hyung?" Tanya Mark, sambil memberikan sebuah kantong kecil berisi obat.

"Hm? Sebenarnya perusahaan ini memang benar-benat membutuhkan staff, kalau dipikir-pikir ini jadi kesempatan juga untuk memilih yang terbaik kan Mark?" Ujar Baekhyun sambil menggaruk pelipisnya yang tak gatal.

"Baiklah Hyung, jangan sampai lupa obatmu Hyung"

"Ok, terimakasih sudah mengantarkanya Mark"

Aeri mendapatkan antrean nomor 38 dari jumlah pelamar 42 orang.

Stockholm Syndrome [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang