Welcome Kim Aeri

5K 444 9
                                    

Ruangan itu bersih, bernuansa putih dan terang. Disudut kanan ruangan ada sebuah ranjang besar dengan nakas kecil berwarna coklat disisinya, kamar mandi disudut lainya dan meja makan lengkap dengan dua buah kursi kecil dekat pintu masuk.

 Disudut kanan ruangan ada sebuah ranjang besar dengan nakas kecil berwarna coklat disisinya, kamar mandi disudut lainya dan meja makan lengkap dengan dua buah kursi kecil dekat pintu masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pergelangan tangan dan kakinya terikat pada kursi putih yang didudukinya, mulutnya tertutup lakban hitam. Kim Aeri tertunduk lemas, ia masih belum sadar dari obat biusnya. Dihadapannya terduduk seorang lelaki manis, memandang Aeri yang sedikit demi sedikit mulai sadarkan diri. "mmh" Aeri melenguh, lemas.

"Kau sudah sadar?"

Aeri membelalakan matanya saat menyadari keadaanya yang terikat dan melihat lelaki itu, ya Byun Baekhyun kini ada dihadapanya dengan senyum manisnya, sama saat pertama kali mereka bertemu. "jangan takut, kau sedang bekerja sekarang, ini sangat spesial Nona Kim." Katanya sambil berdiri, menghampiri gadis itu secara perlahan.

Aeri hanya bisa berdeham dibalik lakban yang menutup mulutnya, ketakutan dan menggelengkan kepalanya. Baekhyun ada di depannya sekarang, ia mencengkram kuat rahang Aeri lalu mendongkaknya hingga mata mereka bertemu.

"Kau tahu kenapa aku memilihmu?" Baekhyun mendekatkan wajahnya. "Karena tidak akan ada yang mencarimu Aeri, sehingga aku bisa bersenang-senang lebih lama, tak perlu buru-buru membunuhmu." Baekhyun merapikan rambut Aeri yang berantakan. "Kau manis, aku ingin segera menikmatimu" tambahnya.

Aeri menangis, sambil berusaha teriak. Siapa yang tak takut saat diancam akan dibunuh? Diculik oleh seseorang yang baru dikenalnya, CEO yang ia taruh harapan begitu besar untuk berkerja, menculik dan membekapnya seperti ini.

"hm? ada yang ingin kau katakan?" Baekhyun seraya melepas lakban dalam sekali hentak dan wanita itu melenguh kesakitan.

"AAW! APA-APAAN INI? LEPASKAN!" Teriaknya.

PLAKK!!

Itulah yang Aeri terima, tamparan keras di pipi kananya, ruam merah membekas disitu, membungkam Aeri dalam beribu pertanyaan dan ketakutan. "Sssst! Jangan berisik dulu, aku bahkan belum mulai." Aeri tidak mengindahkan perintah Baekhyun, ia justru memberontak, berharap akan ada yang mendengarnya.

"Ka...kau! Baekhyun! Apa salahku! lepaskan! Sialan" Aeri semakin memberontak hebat, membuat kegaduhan. Bukan karakternya jika ia hanya berdiam diri dan pasrah.

"Berisik, hentikan! KUBILANG HENTIKAN SIALAN!" Baekhyun menendang kursi yang diduduki wanita itu sampai tersungkur keras ke lantai, seketika Aeri berhenti. Ia kaget bukan main, bukankah Baekhyun terlihat sangat manis sebelumnya? Aeri terdiam seribu kata.

"Mau yang mana?" tanya Baekhyun sambil menunjukan pisau lipat kecil di tangan kananya dan pistol di tangan kirinya.

"Mau yang mana?" tanya Baekhyun sambil menunjukan pisau lipat kecil di tangan kananya dan pistol di tangan kirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stockholm Syndrome [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang