"Ada pria aneh masuk ke apartemen kita?" Tanya Seokjin tak percaya setelah mendengar cerita Jimin. Jadwal pulang Jimin memang lebih cepat dari Seokjin sehingga Jimin sampai lebih dulu ke apartemen.
Jimin mengangguk masih memasang wajah sebalnya mengingat kejadian beberapa jam lalu tapi tangannya masih aktif menyendokkan pudding yang Seokjin bawa dari kafe pada mulutnya, "Dia benar-benar pria yang aneh hyung."
"Tapi dia tidak melakukan apapun padamu kan?"
"Tidak," jawab Jimin cepat, "Dia hanya mengaku jadi pacarku saja."
"Lalu siapa namanya tadi? Kim... apa?"
"Kim Seobin, name tag yang dia pakai bertuliskan nama itu."
Seokjin mengangguk saja sambil menyuap sesendok pudding karena dia juga tidak kenal siapa Kim Seobin itu, "Sudah lah yang penting kau tak apa, Jim."
Jimin mengangguk tapi pikirannya masih terus mengingat pria asing yang berhasil membuat pipinya bersemu merah. Baru kali ini Jimin mendapatkan prilaku seperti sepasang kekasih dan tak aneh jika Jimin akan bereaksi seperti itu.
Jika dilihat kembali... pria itu tampan juga.
"Kalau kau terus merajuk seperti ini, tidak ada kata istirahat untuk malam ini."
Blush!
Dan pipi Jimin kembali memerah mengingat ucapan tak sopan pria itu.
*
*
Impossible
Yoonmin, Namjin, Taekook, Hoseok
*
*
Pagi seperti biasa yang dilakukan Yoongi, Taehyung, dan Namjoon. Mereka akan sarapan pagi bersama di rumah Yoongi yang besar dan luas itu sambil membicarakan rencana mereka berikutnya.
Yoongi yang bertugas memasak karena Taehyung maupun Namjoon benar-benar payah dalam memasak. Pernah sekali Yoongi meninggalkan Namjoon dengan masakannya di dapur. Beberapa menit kemudian Yoongi hampir kehilangan rumahnya.
"Tae kau masih ingat kalung dengan bandul emerald yang dulu aku bicarakan?" Tanya Namjoon pada Taehyung yang duduk di hadapannya. Asik memakan masakan Yoongi.
"Ne."
"Park Chanyeol, dia akan membayar berapapun untuk orang yang menjual kalung itu. Bahkan sampai milayaran."
Mata Taehyung membola tak percaya, "Wah! Bukannya kalung terakhir sudah dibeli...." ucapan Taehyung terhenti sambil melirik Yoongi yang duduk di samping Namjoon diam saja dari tadi.
Karena Yoongi sedang memikirkan kejadian beberapa hari lalu.
Yoongi menutup pintu apartemen dengan masih merangkul pria asing di sampingnya. Beberapa detik kemudian ia menghela napas lega dan akhirnya menjauh dari pria itu, "Yang tadi anggap saja tidak pernah terjadi."
"Ha? Seharusnya aku marah padamu!" Teriak Jimin tak terima pada Yoongi yang berdiam diri tak jadi untuk keluar dari apartemen itu, "Merangkulku seenaknya, mengatakan aku pacarmu?"
"Sudah aku bilang anggap saja yang tadi itu tidak kenyataan terjadi."
Jimin melirik name tag yang digunakan pria itu, "Memangnya kau siapa?"
"Aku bukan siapa-siapa," jawab Yoongi lalu berbalik.
"Hei tung—"
Brukh!
KAMU SEDANG MEMBACA
(Im)Possible | Yoonmin
FanfictionYoongi, seorang penipu yang tidak pernah percaya dengan yang namanya cinta. Jimin, seorang guru tari yang ingin menemukan cintanya. Mereka dipertemukan tanpa sengaja yang mejadikan Jimin terlibat dengan Yoongi. Jimin tahu Yoongi pria yang baik, tapi...