Chapter 9 ; Back to Korean

342 50 5
                                    

Hyung kita kenapa ke sini?”  Tanya Jimin melihat mereka memasuki kamar hotel sebelum pergi ke bandara, “Ah aku tahu, ini kamar hotel yang hyung sewa ya?”

“Pintar juga,” ucap Yoongi menempelkan kartunya pada gagang pintu lalu masuk ke dalam kamar hotel yang menyala setelah memasukan kartunya pada alat di dinding.

Yoongi mengambil barang-barangnya dan ia masukkan ke koper miliknya lalu keluar dari sana untuk cek out. Mereka sama-sama menarik koper berbeda ukuran, Yoongi terpaksa membeli koper baru untuk menyimpan pakaian yang mereka beli di Roma karena yakin pakaian itu tidak akan muat di kopernya.

Setelah cek out mereka pergi ke bandara dengan bus karena transportasi itu satu-satunya yang tidak mencurigakan.

“Kau sudah membelikan tiket untukku, hyung?” Tanya Jimin saat mereka sampai di bandara.

“Tentulah.”

“Hwa... aku pikir kau akan lupa.”

“Kau lupa sedang berhadapan dengan siapa?” Yoongi tersenyum miring di balik maskernya dan terkejut saat pandangan matanya kembali melihat ke depan.

Disekitar mereka sudah berdiri beberapa suruhan Ho Jinhyuk. Mereka masih ingin menangkap Yoongi sepertinya.

“Ke sini,” Yoongi menarik lengan Jimin untuk pergi ke sisi lain menghindar dari mereka sebelum pesawat mereka berangkat.

“Orang-orang itu ada di sini hyung?” Tanya Jimin.

Ne, kita harus menghindari mereka semua.” Jawab Yoongi lalu ikut ke dalam barisan untuk masuk ke antrian pesawat mereka.

Tangan Yoongi dan Jimin masih bertautan sampai mereka sampai di dalam pesawat dan duduk bersisian. Jimin lebih dulu duduk di dekat jendela dan melihat keluar mencari orang-orang yang ingin menangkap mereka.

“Hhhh syukurlah.... kita bisa pulang,” helaan lega Yoongi terdengar begitu ia menyandarkan tubuh lelahnya pada sandaran kursi dan melepas pegangannya pada Jimin untuk membuka maskernya.

“Jangan lega dulu, hyung. Bisa jadi mereka menunggu di bandara Seoul,” ucap Jimin.

“Kau benar, tapi tenang saja teman-temanku akan membantuku,” jawab Yoongi.

“Karena itu....”  Jimin menarik lengan Yoongi dan kembali menggenggam erat lengan besar Yoongi yang pucat itu, “Kita harus bersama, ya hyung?”

Melihat wajah Jimin yang berbinar membuat Yoongi tanpa sadar meneguk air liurnya susah payah. Ia mengangguk kecil dan kembali bersandar pada kursi menunggu pesawat lepas landas tanpa protes jika lengannya digenggam seperti itu.

Jujur saja, ini terasa nyaman loh.

*

*

*

Impossible.

*

*

*

Hyung, orang-orang Ho Jinhyuk sudah menyebar di sekeliling bandara,” ucap Taehyung menatap sekeliling bandara yang terlihat ramai. Dia di sana untuk menjemput Yoongi.

Namjoon yang menunggu di mobil menatap layar laptop milik Taehyung yang menampilkan CCTV bandara yang berhasil di bobol, “Yoongi hyung kapan sampai?”

“Entahlah, mungkin—” ponsel Taehyung satunya yang berada di saku celana bergetar. Ia memasangkan earphone pada ponsel yang tersambung pada panggilan Namjoon dan ia simpan itu pada saku celananya yang lain.

(Im)Possible | YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang