"Marry...."
Taehyung menidurkan pria asing yang ternyata sangat berat itu pada ranjangnya, "Lelah juga."
"Marry... huhu kenapa kau Marry...."
"Dia sedang ditinggal kekasihnya menikah atau bagaimana sih?" ucap Taehyung tak mengerti, "Sudahlah aku harus pergi."
"Marry!"
Namun, lengan Taehyung ditahan oleh pria asing itu yang tak hentinya meracau. Baju kemeja merah yang pria itu kenakan terbuka menampilkan dada bidang dan perutnya. Ditambah rambut acak-cakan yang terkesan sangat sexy di pikiran kotor Taehyung.
"Wah gila... ada juga laki-laki yang sexy dan imut secara bersamaan seperti ini?"
"Marry...."
Bruk!
Tanpa sempat dicegah lengan Taehyung langsung ditarik oleh pria itu sampai ia tertidur di ranjang dengan posisi pria itu berada di atas Taehyung. Duduk tepat di atas miliknya.
"Ahh... ini bahaya...."
"Kenapa... hiks... kenapa kau tinggalkan aku...." wajah pria itu terlihat sangat kacau dari posisi yang Taehyung lihat, ia mulai menangis.
"Hei... aku bukan Marry," ucapnya berusaha bangun tapi pria itu menahannya dengan kuat, "Padahal dia sedang mabuk tapi tenaganya kuat sekali."
Tapi Taehyung tetap berusaha melawan. Ia tidak mau mendapatkan masalah buruk jika sampai benar-benar dibuat seperti apa yang orang mabuk ini inginkan, "Hei... Ju... siapa namamu ya—"
"Jungkookie...." gumamnya.
"Ah ya Jungkook, kau—hyaa!" Jungkook mencium bibir Taehyung berantakan karena akal sadarnya benar-benar berada di ambang, "Hentikan Jungkook!"
Taehyung mendorong tubuh Jungkook sehingga posisinya tertukar sekarang. Taehyung berada tepat di atas Jungkook.
"Marry...." tangan Jungkook meraba pipi Taehyung seduktif dengan wajah menggoda. Siapapun yang melihatnya, pasti akan menyerang laki-laki ini detik itu juga.
Salahkan semua ajaran kotor Namjoon pada Taehyung yang membuat akal sehatnya berada di selangkangannya. Taehyung dengan senang hati menyambut Jungkook dengan ia sebagai sang dominan.
Taehyung sudah tak peduli jika nanti masalah ini akan sangat rumit.
*
*
Impossible
Yoonmin, Taekook, Namjin, Hoseok
*
*
Mereka berlari menyusuri jalanan setapak yang berada di perumahan Olrarnto. Masih dengan berpuluh orang asing mengejar mereka di belakang sana.
"Hei lukamu tidak mau diobati?" Tanya Jimin tak tega melihat luka di kepala Yoongi yang mulai mengering.
"Tidak akan sempat, kita harus kembali ke Korea dengan selamat," ucap Yoongi.
"Memangnya mereka akan melakukan apa pada kita?" Tanya Jimin.
"Paling parah kita akan dibunuh," jawab Yoongi.
"Apa?! Aku yang tidak tahu apa-apa akan dibunuh juga?" Ucap Jimin hendak menarik tangannya dari genggaman Yoongi tapi lelaki itu malah mempererat genggamannya dan membawa Jimin lari lebih cepat.
Jimin menatap genggaman tangan itu dengan dada berdebar. Bisa-bisanya dalam keadaan seperti ini....
"Makannya kita harus lari dari mereka!"
KAMU SEDANG MEMBACA
(Im)Possible | Yoonmin
FanfictionYoongi, seorang penipu yang tidak pernah percaya dengan yang namanya cinta. Jimin, seorang guru tari yang ingin menemukan cintanya. Mereka dipertemukan tanpa sengaja yang mejadikan Jimin terlibat dengan Yoongi. Jimin tahu Yoongi pria yang baik, tapi...