Bagian 1

1.5K 101 21
                                    

putar medianya ya. 

❛ Aku raguNamun tak ingin kehilangan dirimu ❜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku ragu
Namun tak ingin
kehilangan dirimu

- #O1 -

    _________

Esok hari, Esah mendesir diatas ranjangnya, menahan kilau cahaya mentari. Ia merasa pening saat membuka mata, bias dunia membuatnya ingin mengeluarkan isi perut. Padahal dia ingat tak makan apapun sejak kemarin. Pukul 5 pagi, tepat dimana dia membuka mata, sinar redup menerpa kamarnya yang remang. Ia pun masih mengenakan seragam putih abu-abu, rambutnya pun berantakan.

Ada sebuah kebiasaan yang dibenci Esah saat pagi, kebiasaan yang tak kunjung mampu ia ubah. Dimana dia akan kembali memutar banyak pikiran negatif tentang hari yang akan dia jalani, padahal kedepanya siapa yang tau? Pikiran-pikiran negatif itu menyesakkan dada, membuatnya makin lemah berada diatas bumi.

Namun bukan Esah jika tidak memulai sebuah langkah, ia memang jarang hati-hati dan terkesan sangat spontan, namun disetiap perbuatanya ada janji dimana saat terjadi hal buruk hanya dia lah yang akan menyelesaikan.

Pukul 5 lebih 10 menit, esah memutuskan untuk membersihkan dirinya dari bau bantal, 15 menit kemudian dia sudah siap dengan seragam batiknya. Ia menghembus nafas panjang sebelum membuka pintu kamar, dadanya berpacu saat mencium aroma telur goreng.

Tatapanya berubah saat sosok kecil dengan celemek putih mengubah fokusnya, pria itu masih saja menjalankan tugasnya sebagai kepala keluarga sekaligus pengurus keluarga yang harusnya menjadi tugas almarhum orangtuanya. Randi, pemuda dengan tubuh pendek dan paras kanak-kanak yang tidak sesuai dengan usianya. Mungkin dia yang terlalu peka atau sebuah kebetulan, pria itu menoleh kearah adiknya yang termenung diambang pintu.

Sesegera mungkin dia tersenyum, berharap bahwa kejadian kemarin hanyalah emosi belaka.

"Pagi, ayo sarapan dulu," ucapnya sebari mengambil piring plastik kemudian meletakkan telur goreng diatasnya.

Esah mengalihkan pandanganya pada telur goreng buatan Randi, kemudian menghela nafas dan pergi tanpa menerima makanan itu.

Ego kembali menguasainya, tidak sudi makan uang haram itulah yang ia pikirkan terus menerus. Akhirnya dia berangkat tanpa mengisi perut.

Meninggalkan Randi dengan kekecewaan yang teramat sangat.

— ✦ D e s a h  ✦—

Sekolah merupakan tempat yang baik untuk bergaul, disana terdapat banyak manusia yang mungkin bisa jadi teman atau jadi musuh untuk siswa. Diantara itu ada pula yang bisa dijadikan sebagai peneman sepi saat hati tak ada yang mengisi, sayang disayang Esah bukan tipikal yang doyan bersosialita. Temannya memang terkenal sedikit, namun identitasnya tampak bersinar dilingkar pergaulan angkatanya.

Desah || EunpyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang