Bagian 5

700 57 17
                                    

❝Pergi atau tetap BersamaEntah apa yang harus  di--pilih untuk melengkapiku❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pergi atau tetap Bersama
Entah apa yang harus  di-
-pilih untuk melengkapiku

O5

Pagi itu terasa canggung bagi Eunsang. Walaupun memang setiap hari dikelas selalu canggung. Entah mengapa tiba-tiba Walikelas mereka mengadakan perputaran bangku, entah bagaimana mereka menyebutnya—rotasi duduk? Membuatnya terpisah dengan dua temannya. Junho dan Yohan kebetulan duduk berdua. Eunsang? Dia seakan terlempar jauh dibarisan belakang.







Ia duduk bersama seorang yang tak ia kenal—sikap dan kelakuanya—seorang pria yang terlihat memandangnya tak ramah. Membuatnya kembali canggung dan enggan bicara.








Didepan mereka ada dua orang gadis yang cekikikan. Salah satunya adalah orang yang selama ini mengusik Eunsang dikelasnya. Jadi, hari ini buruk baginya.





"Esah, Tugas kelompok sebangkunye gua serahin ke lu ya." balas anak itu, diidentifikasi memiliki nama Marzi. Dengan santainya meletakkan kertas folio bergaris didepan Eunsang. Membuat pemuda yang tengah mendengarkan musik sendu itu merasa terusik. Terlebih logat lo-gua nya itu.

Dipandangnya nyolot kearah Marzi, tanpa berkata-kata, tatapanya menyiratkan maksud tidak terima.



"Serius, gua gak bisa nih!" keluhnya, menciut setelah dipandang dingin.



Eunsang menghela nafas, "Bantuin nulis nama lah seengaknya." balasnya.




"Oiyaya, hehe.." ia kembali duduk dan merebut kertas, ia menuliskan judul, nama keduanya, tanggal dan nomor diatas kertas itu dengan tulisanya yang membuat Eunsang meringis. "Maaf tulisan gua emang jelek."





"Santuy," Eunsang membalas seadanya, dibalas dengan lambaian Marzi. Ia pun mengerjakan soal-soal itu. Sebenarnya dia hanya memandangi soalnya, tapi tanganya ikut menggurat—bukan tentang soal melainkan guratan abstrak yang tak ia sadari.





Junho mendatangi bangkunya dengan raut penasaran, disusul oleh Yohan yang tak kalah keponya. "Ngapain sah?"





"Ngerjain tugas, duluan aja aku gak istirahat." jawab Eunsang sok sibuk.






"Aku sama Juna aja gak ngerjain, kamu kerajinan emang jadi orang." celetuk Yohan sambil duduk didepan Eunsang. "Duduk sama Juna itu ibaratkan duduk sama keledai sumpah—Aw!"





Yohan menatap Junho tak terima, "Sakit as*w!" umpatnya.




"Eh yang gak bisa ngerjain soal itu kamu ya, dasar nyebelin!" dimulailah civil wars.



Desah || EunpyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang