Bagian 10

351 33 4
                                    

Mari kita berterus terang . . .

❝perasaan ini tidak salahhanya     kondisi     yang membuatnya      seolahsedang   bersalah❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


perasaan ini tidak salah
hanya     kondisi     yang
membuatnya      seolah
sedang   bersalah

___________________________________

Pekerjaan bukanlah suatu hal yang mudah di dapat. Perlu banyak hal yang harus dicapai untuk memenuhi kriteria dunia kerja. Ada yang pernah bilang, semua tidak bisa di dapat dengan cara mudah-memang cara pintar ada-harus ada usaha untuk mengejarnya.

Eunsang menyadari itu. Namun sore ini ia benar-benar lelah untuk berpikir kemana kakaknya pergi. Sepulang sekolah tidak ada seorang pun menyambutnya. Wajar saja ini hari pertama kakaknya bekerja dan dia sama sekali belum tahu jadwal pulang kerjanya.

Sambil menghempaskan tubuhnya di sofa, ia menghela panjang, "lelah..." ucapnya.

Lega sekali bisa mengatakan itu dengan lantang. Setelah mengistirahatkan otaknya sejenak, ia beranjak menuju dapur karena perutnya mulai memainkan musik. Ketika membuka lemari es, satu-satunya makanan yang ia lihat hanyalah sebiji telur ayam.

Eunsang menghela nafas lagi, "Hanya ini? Ah kalau aku makan nanti kakak makan apa?"

Ia pun menutup pintu lemari es, memutuskan untuk menahan rasa laparnya. Padahal hari ini ia hanya sarapan pagi tadi. Tanpa mengeluh, pemuda itu beranjak masuk ke kamarnya dan mulai membuka buku-buku latihan soal. Dalam diam ia kembali berpikir tentang jawaban dari deretan kata dalam teks book.

"Tidak sulit, ini membosankan."

Iya, bagi eunsang memang tidak sulit menghabiskan waktu untuk belajar. Bahkan dia selalu melakukanya... Wajar saja dia sangat pintar bukan?

— ✦ d e s a h ✦

Beberapa jam kemudian Eunsang tersadar dari mimpinya. Ternyata pemuda itu sempat terlelap diatas mejanya. Dipandangnya jam dinding yang telah menunjuk pukul 8 malam. Sudah lumayan larut.

"Jam segini mana mungkin kakak belum pulang ya?"

Ia melangkahkan kaki keruang makan, rupanya masih sunyi seperti tadi sore. Eunsang merasa kecewa sejenak, sebelum seseorang keluar dari kamar mandi dengan kaus biru muda dan rambut basah.

"Lho udah bangun?"

Eunsang menatap berbinar kakaknya. "Sudah pulang?"

"Udah sejam lalu... Langsung mandi," Dongpyo menjemur handuknya di gantungan depan kamar mandi. "Esah belum mandi ya?"

Eunsang mengangguk, "Gimana harinya?"

Desah || EunpyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang