🍬 Sincerely 🍬

254 28 11
                                    

"Key..."

Ceklek...

Benar saja, seperti yang kuduga. Huang Renjun datang menemui ku.

"Maafin gue ya Key!" Ucapnya dengan kepala tertunduk.

"Maafin gue ya Key!" Ucapnya dengan kepala tertunduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gapapa ko Njun, aku udah maafin kamu. Aku aja yang salah, udah tau dari dulu kamu ini anggap aku sebagai sahabat ya kan. Ini cuma aku aja yang berlebihan".

"Tapi, ga seharusnya aku masih godain lewat chat. Kesannya masih memberi harapan".

"Udah ga usah di bahas, aku udah ikhlas".

"Ya udah, kamu istirahat gih! Makasih yaa udah maafin aku".

"Sama-sama Njun, memaafkan itu kewajiban" ucap ku sambil tersenyum ke arah nya.

"Jeno beruntung Key bisa dapetin kamu, good night" sambil ngoyak jilbab aku.

Jilbab berantakan hati berantakan.

Renjun sudah menghilang dari pandangan mata, aku tutup lagi pintu kamar Mas Jae. Baru saja mataku tertutup tiba-tiba...

Tok...

Tok...

Tok...

"Key..."

Dengan mata berat ku buka engsel pintu.

Ceklek...

"Apaan sih?".

Ternyata Jeno yang datang.

"Masih gitu aja sih, kapan Lo mau belajar terima gue!".

"Gue ngantuk Jen, ngomong besok masih bisa kan".

"Bayangin aja Key, perlakuan lu ke gue hari ini gimana. Gue ga maksa lu cinta sama gue, tapi gue harap perlakuan lu ke gue ga seenak lu aja. Gue juga punya hati Key, gue bisa sakit hati" ucapnya penuh penekanan terlihat raut wajah nya sangat kecewa.

Diriku terhentak, dosa apa yang selama ini saya lakukan. Mengabaikan seorang Jeno yang perhatian di setiap personal chat nya, Jeno yang nge jaga aku dari dulu. Jeno yang ga henti-hentinya peringatin kalo Renjun ga baik buat aku.

Semuanya tertutup oleh keegoisanku untuk bisa memiliki seorang Huang Renjun. Dan sekarang aku tersadar, kalimat dari Mas Wonpil masih terus berputar di otak ku.

Jeno pria yang baik, dia ga seharusnya mendapatkan perlakuan tidak baik dariku.

"Maafin aku Jen..." Kalimat ku di sela tangisan ku yang mulai mendera lagi.

"Jangan nangis lagi dong Key, maafin aku. Aku ga maksud buat nyakitin hati kamu".

"Kamu ga salah Jen, aku yang salah. Udah perlakukan kamu ga baik, aku janji bakal ubah sifat aku ke kamu. Tapi jujur kalo untuk perasaan aku belum bisa".

6 Days with Day6 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang