Hari ini Shela sedang bermalas-malasan dikamarnya sambil terus memikirkan apakah Bima masih hidup atau tidak.
"Shelaa" teriak Mamanya dari ruang tamu.
"Ada apa ma?" jawab Shela yang juga berteriak.
"Ada temen kamu nih"
"Iya ma bentar." Shela kemudian menuju ke ruang tamu dengan malas, ternyata disana sudah tampak Tifa teman kuliahnya sedang duduk.
"Ada apa Fa?" tanya Shela.
"Ke toko buku yuk temenin gue."
"Yaelah, Tifa mah gitu. kalau ada apa-apa suka mendadak." ucap Shela ketus.
"Hehe ya maaf." jawab Tifa dengan nyengir kudanya.
"Yaudah bentar ya Shela siap-siap dulu."
"Oke"
***
"Emang Tifa mau beli buku apa?" tanya Shela yang bingung melihat Tifa dari tadi belum juga mendapat buku yang Ia inginkan.
"Ini loh Shel, gue nyari buku tentang penjajahan." jawab Tifa.
"Buku tentang penjajahan tu di daerah sana."
"Oo gue liat kesana dulu ya."
"Yaudah, Shela sekalian mau nyari novel mana tau ada yang bagus."
***
Setelah membeli buku mereka pun membayar dan kemudian keluar dari toko buku tersebut.
Diluar ketika berjalan ..."Shel lo beli novel apa tu? Liat" ucap Tifa sambil berusaha mengambil plastik yang dipegang Shela.
"Ntar aja Fa masih dijalan ni." jawab Shela yang juga berusaha agar plastik yang dipegang nya tidak dapat diraih oleh Tifa. Tapi usahanya sia-sia, Tifa mampu meraih walaupun belum sepenuhnya.
"Bentar doang Shel" ucap Tifa sambil menarik plastik milik Shela dan terjadilah aksi tarik-menarik, tapi tiba-tiba.. BRUKK!!!
Bahu Shela bertabrakan dengan bahu seseorang."Aww, kalau jalan tu pake mata! Masa' orang segede ini gak nampak" cerocos Shela spontan.
"Sorry gue lagi buru-buru. Lo gak kenapa-kenapa? Ada yang sakit?" Kata orang tersebut.
Tiba-tiba Shela mengingat sesuatu. Ya ini sama seperti pertama kali Ia dekat dengan Bima, ketika disekolah. Dan benar saja ketika Ia melihat orang tersebut ...
"Bima?" tanya Shela.
"Lo siapa ya? Kok bisa tau nama gue?" tanya orang itu.
"Gue Shela, Bima Lupa sama Shela?" tanya Shela dengan ekspresi sedih.
"Sorry mungkin lo salah orang, permisi" ucap pria tersebut yang kemudian pergi.
"Bima.."teriak Shela yang diikuti dengan tetesan air matanya yang mulai jatuh.
"Dia itu siapa lo Shel?" tanya Tifa.
"Dia itu ...yaudahlah gak usah di bahas, mending sekarang pulang aja yuk. Gue lagi pengen sendiri."jawab Shela.
Shela gak mau menceritakan kepada Tifa, karna Shela bukan tipe orang yang mau menceritakan segala privasinya ke orang lain.
Hanya orang tertentu yang bisa tau privasinya, karna bagi dia gak semua orang harus tau dan gak segala hal harus diberitau.
Selepas itu Tifa mengantar Shela pulang, sampai dirumah Shela langsung menuju kamarnya. Ia menangis dan masih bingung.
Apa benar orang tadi itu Bima, kalau itu Bima kenapa dia tidak mengenali Shela.-Bersambung
'Disaat kamu kembali, kenapa harus dengan sosok yang berbeda.'
Vomment nyaa jangan lupa. Saran dan kritik juga diterima.

KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR
Teen FictionKamu manis. seperti gula, Iya gula. Hanya kamu yang tau seberapa takaran pas tuk melengkapi hidupku, melengkapi hari-hariku. Dan kamu sukses membuatnya seimbang serta menjadikanku luar biasa. Author Note. Efek samping : Diabetes