"Kamvret lo shel, lo nyuruh gue datang kerumah lo jam delapan. Eh lo nya malah pergi" kata rio dengan kesal.
"Hehehe sorry rio, karna terlalu senang shela lupa ngabarin rio." Jawabku sambil cengengesan.
"Emang lo kemana? Kata nyokap lo, lo pergi sama bima ya?" Tanya rio yang kini ekspresi wajah nya mulai datar
"Iya ,kak bima ngajak shela dinner tadi malam" kataku dengan mata yang berbinar.
"Oo gitu ya"
"Iya, emang kenapa? Tanyaku yang heran melihat rio tampak sedih.
"Gak kenapa-kenapa kok, yaudah masuk ke kelas yok" ajak rio.
"Ayok" jawabku singkat dan kemudian kami berjalan ke kelas.
***
Setelah beberapa jam belajar akhirnya bel istirahat pun berbunyi, ketika aku masih menyusun buku yang hendak ku masukkan kedalam tas tiba-tiba hendi memanggilku.
"Shel, ada yang nyarikin lo nih" teriaknya dari pintu.
"Siapa?" Tanyaku penasaran.
"Ketos" jawab hendi singkat.
"Ciieee shela dicarikin sama ketos." Kata rendi membuat orang yang memperhatikan jadi heboh.
"Ada apa kak?"
"Hmm kan manggilnya kok kak lagi." Protes bima ke aku.
"Iya sorry, udah biasa manggil itu jadi masih belum terbiasa"
"Iyadeh, kekantin yok" ajak bima.
"Boleh juga." Jawabku dan kemudian kami menuju kantin.
***
"Cie rio yang ditinggalkan CS nya" ejek rendi yang membuat wajah rio berkerut.
"Hahaha yang sabar yaa, udah sini sama gue aja bang rioku sayang" tambah mitra yang membuat rio makin kesal.
"Diem lo semua! Bacot sekali lagi beserak kalian gue buat." Ancam rio dengan kesal.
"Ampun bang ampun" kata rendi berpura-pura takut.
"Ampuunnn Dj" sambung mitra membuat mereka tertawa.
"Gila lo semua" kata rio yang langsung meninggalkan kawannya itu.
"Riooo" panggil rara temen sekelasnya.
"Ha?"
"Kalau beneran cinta perjuangin! Sebelum terlambat." Kata rara yang membuat rio melamun sejenak lalu pergi keluar kelas.
Rio duduk di bangku taman belakang sekolah seorang diri. Kata-kata rara tadi masih menghantui pikirannya.
kata-kata rara tadi ada benernya juga, dia harus segera ungkapkan perasaan nya.Tapi dia ragu dan takut jika mengatakan ke shela, shela bakal menjauhinya dan dia tidak bisa lagi dekat dengan shela. Pikirannya sangat kacau saat itu, tapi akhirnya dia memutuskan untuk memberitau shela nanti sewaktu pulang sekolah.
Dia sudah meyakinkan dirinya dan sudah siapkan mental untuk menerima apapun yang terjadi nanti. Dia siap jika nantinya shela bakal menjauh, setidaknya perasaan yang telah lama dipendamnya bisa terungkapkan.
***
"Shel, kamu biasa pulang sekolah sama siapa?" Tanya bima.
"Sama si rio, kenapa emang?"
"Rumah dia sama kamu kan gak searah, kasihan lah dia kalau mesti bolak-balik. Mending sama aku aja, rumah kitakan searah. Gimana?" Saran bima.
"Bener juga, yaudah ntar aku pulang sama kamu. Tapi bener gak ada yang marah kan?" Tanyaku memastikan.
"Tenang aja, gak bakal ada kok" jawabnya sambil tersenyum yang kubalas dengan senyuman terbaikku.
***
Ketika melewati pintu kelas dan hendak pulang kerumah seperti biasa aku jalan berdampingan dengan Rio.
"Ada yang mau aku bilang" ntah mengapa aku dan rio bisa kompak mengucapkannya yang membuat aku dan dia tertawa.
"Yauda apa yang mau lo bilang?" Tanya rio.
"Kamu aja dulu, apa yang tadi mau kamu bilang?" Tanyaku balik.
"Gak disini tempatnya, kita ketaman depan situ yok" ajak rio.
"Mau bilang apa sih sampai mesti ke situ segala?" Tanyaku yang semakin penasaran.
***
Kini mereka berada ditaman dan rio rasa inilah tempat dan waktu yang tepat untuk mengungkapkan nya.
"Udah di taman ni, rio mau bilang apa?" Tanyaku gak sabar ,karena takut bima bakal lama menungguku diparkiran.
"Buru-buru amat, sabar dong sabar"
"Ihh cepetannn" pintaku sambil memukul pelan bahunya.
"Cie yang kepo dan gak sabaran" kata rio sambil tertawa kecil.
"Nyebelin, shela tinggal ni." Ancamku.
"Haha lo kan pulang sama gue, sok-sok mau duluan"
"Yaudah cepetan"
"Iya-iya sebenernya gue tu cuma mau bilang kalau gue tu suka....-bersambung
Terima kritik dan saran :)

KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR
Teen FictionKamu manis. seperti gula, Iya gula. Hanya kamu yang tau seberapa takaran pas tuk melengkapi hidupku, melengkapi hari-hariku. Dan kamu sukses membuatnya seimbang serta menjadikanku luar biasa. Author Note. Efek samping : Diabetes