Khouf dan Roja'

39 7 0
                                    


🌴 Khouf dan Roja' 🌴

Khouf (rasa takut) dan roja' (berharap) adalah dua sifat yang harus menyatu dalam satu bentuk ibadah qolbi atau amalan hati yang sangat agung.

Pertama kita harus memahami dahulu apa yang di maksud dengan khouf dan roja' ini.

Para ulama menyebutkan bahwa sendi ibadah itu ada 3 yaitu
- Al mahabbatu (rasa cinta)
- Al khouf (rasa takut)
- Ar roja' (berharap)

Manusia ibarat seekor burung yang bisa terbang karena tiga kekuatan yaitu kekuatan cinta yang di gambarkan kepala burung serta kekuatan rasa takut dan pengharapan yang di gambarkan pada kedua sayap burung tersebut.

Maka kita bisa memahami bahwa kedudukan cinta, takut dan pengharapan itu memiliki peranan penting dalam ibadah hati ini.
Orang tidak akan bergerak atau tidak akan punya kekuatan untuk melakukan   sesuatu tanpa ada sesuatu yang di cintainya.
Manusia bisa berkorban dan akan melakukan dengan optimal sesuai dengan kadar kecintaannya.

Maka dari itu khouf dan roja' akan sempurna bila ada cinta.
Dan beramal akan sempurna bila menyatu ketiga unsur ini.
Bila hanya ada khouf saja hanya akan menimbulkan putus asa dan jika yang ada hanya roja' nya saja akan terus terbuai dengan maghfirah Allah tanpa mau beramal.

Maka jika ketiganya menyatu akan melahirkan jiwa optimis dan berikhtiar untuk menyempurnakan segala bentuk ibadah dengan mengikuti sunnah karena takut amalnya tidak di terima.
Orang-orang yang merasa takut tentunya akan berhati-hati dan senantiasa menjaga keberlangsungan amalannya itu.

Dan syetan akan terus menakut- nakuti namun orang-orang yang beriman hanya takut kepada Allah dengan berusaha menyempurnakan amalannya (QS. Al Imran: 175).
Karena berharap berjumpa dengan Rabb-nya maka terus berjuang beramal sholeh dan tidak melakukan kesyirikkan (QS. Al Kahfi: 110).
Di dalam Al Qur'an ada kata khouf, khosyah dan rabbah.

Menurut imam Ibnu Qoyyim:
Khouf adalah adalah rasa takut yang ada dalam hati karena ada rasa benci.
Khosyah adalah rasa takut yang di ikuti dengan ma'rifat atau pengetahuan yang dalam.
Dan sesungguhnya orang yang takut adalah yang dekat dengan para ulama.
Dan rabbah adalah lari menjauh karena ada sesuatu yang di benci.
Tetapi tentunya amalan hati baik khosyah, khouf atau rabbah adalah amalan mereka yang beriman.

Khouf terbagi 2 yaitu:

◽Takut yang menyebabkan orang itu meninggalkan maksiat dan melaksanakan perintah, ini khouf yang terpuji.

◽ Takut yang membuahkan keputus asaan dari rahmat Allah, ini khouf yang tercela.

Takut kepada Allah yang menyebabkan orang itu melakukan perintah Allah dan meninggalkan larangannya.

Para ulama mengatakan bahwa takut kepada Allah harus memiliki 7 ciri:

1⃣ Nampak pada lisannya
Dapat menjaga lisannya dengan tidak mengghibah, mengumpat, berdusta, berbicara yang tidak bermanfaat sehingga lisannya hanya di gunakan untuk berdzikir.

2⃣ Merasa takut dengan apa yang masuk ke perutnya.
Memakan makanan yang halal, makan tak berlebihan

3⃣Merasa takut dengan matanya
Artinya tidak melihat apa yang di haramkan dan melihat dunia hanyalah sebagai wasilah menuju akhirat.

4⃣Merasa takut dengan tangannya
Artinya tidak bergerak dalam perkara yang di haramkan Allah, tidak berjabat tangan kecuali dengan yang mahramnya.
Dalam menggunakan hp nya kecuali untuk sesuatu yang bermanfaat.

5⃣ Takut dengan kedua kakinya
Kakinya hanya d gunakan untuk ibadah misalnya di pakai untuk melangkah ke mesjid

6⃣ Takut dengan urusan hatinya
Takut dalam hati ada rasa hasad, sombong,iri maka lembutkan hatinya dengan berkasih sayang.

7⃣ Takut akan ketaatanya kepada Allah
Maksudnya adalah takut ada sesuatu yang menjadikan hatinya cacat.
Misalnya nifak, riya dll.
Tahukah orang yang bangkrut? Yaitu orang yang datang dengan membawa sejumlah catatan amal ibadahnya, namun sayang orang ini ketika di dunia melakukan kedzaliman kepada orng lain.
Maka amal baiknya habis di berikan kepada orang yang di dzaliminya sampai habis kemudian karena tidak mencukupi maka keburukan orang yang d dzaliminya di ambil untuk menebus semua itu,  na'udzubillaah

Khouf dan roja' itu harus membuahkan amal sehingga terhalang dari kemaksiatan.
Menurut Ibnu Taimiyyah khouf itulah yang dapat menghalangimu dari apa yang di haramkan.
Takut kepada Allah akan mampu menundukkan syahwat dan membentengi kita dari kecintaan kepada dunia yang terlalu berlebihan.
Orang yang takut kepada Allah akan senantiasa banyak mengingat pemutus kelezatan yaitu dengan banyak mengingat kematian.
Karena bagi seorang mukmin, kematian adalah berakhirnya peluang untuk beramal.

Wallahu'alam bishshawab.

Pejuang HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang