06. First Love?

114 30 37
                                    

Happy Reading^^
•••

Seketika setelah Yeji mendengar langsung ungkapan perasaan dari seorang Baekhyun, ia pun hanya bisa diam membeku menatap kearah sorot mata lelaki tersebut. Ia terkejut, sungguh. Bagaimana bisa lelaki yang baru saja ia temui bisa menyatakan perasaan cinta secepat itu?

Yeji tidak bisa mempercayainya, bisa saja Baekhyun sedang bercanda dan kata-katanya barusan sama sekali tidak memiliki arti yang begitu serius. Toh, hari ini hujan turun begitu deras, Baekhyun pun menyukainya— bisa saja ia sedang berhalusinasi.

Menggeleng pelan kepalanya Yeji pun berusaha untuk sadar, ia tidak ingin tenggelam semakin dalam hanya karena ucapan lelaki gila dihadapannya itu. Yeji menepis genggaman Baekhyun dan tidak lama setelah itu ia segera pergi dari hadapan lelaki tersebut untuk berteduh, ia kedinginan bahkan kini tubuhnya menggigil.

Jangan tanya bagaimana kondisi Baekhyun karena lelaki itu terlihat baik-baik saja. Mungkin ia sudah terbiasa diguyur oleh hujan, sedangkan Yeji adalah kebalikannya.

Mengusap-usap kedua telapak tangannya setelah mendapatkan tempat teduh, tubuh gadis itu tetap saja merasa kedinginan. Bahkan dingin yang ia rasakan setelah berteduh menjadi dua kali lipat lebih dingin.

Baekhyun yang menyadari kondisi Yeji saat itu pun langsung meraih salah satu pergelangan tangannya lalu menariknya dan membawa gadis tersebut kesuatu tempat. Yeji berharap Baekhyun tidak akan berbuat yang macam-macam dengan dirinya.

Gadis itu bernafas dengan lega setelah Baekhyun membawanya untuk masuk kedalam mobil berwarna hitam yang terparkir tidak jauh dari taman. Tanpa basa-basi Baekhyun pun meraih sesuatu yang terletak dibelakang kemudi, ia meraih sebuah selimut berwarna gelap yang memiliki corak pepohonan dan juga rintik hujan.

"Maaf karena saya— kamu jadi kedinginan." Katanya dengan raut wajah bersalah lalu ia menyelimuti seluruh tubuh Yeji. Anehnya, gadis itu hanya diam tak berkutik.

Hwang Yeji! Ada apa dengan dirimu?!

Yeji mengerjap kedua matanya sambil berdeham kecil, "Makasih" Ujarnya.

Baekhyun tersenyum tipis kearah Yeji sebelum lelaki tersebut menyalakan mobilnya. Sepanjang perjalanan suasana begitu hening, tidak ada yang memulai percakapan bahkan tidak ada suara radio yang menemani. Iya, sehening itu— sampai-sampai Yeji merasa tidak nyaman.

"Baekhyun?" Panggilnya memecah suasana hening, gadis itu pun mengutuk dirinya sendiri setelah sadar untuk apa ia memanggil lelaki disampingnya?

"Gak jadi." Sambungnya sambil tertawa hambar.

Baekhyun pun hanya terkekeh sambil fokus mengemudi, lelaki itu meminta Yeji untuk memberitahu dimana alamat ia tinggal agar Baekhyun bisa mengantarnya pulang. Gadis itu pun sempat menolak tapi Baekhyun sama sekali tidak menerima penolakan pada saat itu, maka mau tidak mau Yeji menghela napas pasrah sambil memberitahu alamat apartemennya.

Setelah sampai, Baekhyun pun tidak membiarkan Yeji langsung keluar dari dalam mobil begitu saja. Lelaki tersebut menahannya lagi, lagi dan lagi.

"Ji, saya ingin bertanya."

Yeji menelan berat salivanya, ia sangat bisa menebak pertanyaan apa yang akan Baekhyun ajukan untuknya. Ingin sekali ia menghindar namun genggaman Baekhyun begitu kuat.

Lelaki tersebut memejamkan kedua matanya lalu membukanya lagi secara perlahan, "Saya tau, kamu pasti tidak percaya dengan ucapan saya barusan hm?"

Sudah Yeji duga.

"Tidak apa, itu tidak masalah,"

"Tapi ji— apa kamu percaya dengan cinta pada pandangan pertama?"

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang