Mengapa aku yang hari itu dengan penuh percaya diri menyukainya tiba-tiba malah membencinya,
Apakah aku ditolak ?
Atau Salamah punya pacar saat itu ?
Atau... Atau...Yang jelas bukan karena semua itu tapi hanya karena hal sepele. Siang itu setelah pelajaran Agama Islam seperti biasa dilanjutkan Biologi di Laboratorium. Disaat aku telah bersiap dengan menggendong tas, ada beberapa temanku yang mengajak ke kantin dulu karena bel masuk belum berbunyi. Aku sebenarnya sudah menolak ajakan mereka tapi karena tidak enak hati dan perutku juga lapar aku putuskan ikut mereka.
"Aku beli tempe aja biar cepet makannya !" seruku pada mereka.
"Iya yan beli jajan ringan aja biar enggak kelamaan." tukas temanku.
"Tak beli es teh buat bareng-bareng tapi patungan ya ?"
"Okee, siap." sahutku.Setelah selesai makan kami berjalan ke Laboraturium dan bel pun berbunyi saat kami tiba di depan ruangan. Tapi setelah masuk kedalam ternyata anak-anak perempuan sudah duduk seperti biasa, kami yang saat itu ingin duduk terhenti dengan perkataan Pak Mariono yang agak marah. Aku tidak tahu salah kami apa yang jelas kami tidak terlambat, kami datang seperti biasa. Apa karena semua anak perempuan masuknya lebih awal. Lalu Pak Mariono tidak memperbolehkan kami duduk dan dengan tegas bertanya,
"Mas-mas, kalian kalau pelajaran dikelas juga seperti ini ?" tanya beliau.
"Huuuuuh." kuhela nafasku sambil tertunduk.
"Kalian suka menggampangkan sesuatu kah ?" nada bicaranya naik.
"Atau jangan-jangan memang kalian tipikal anak yang kurang bertanggung jawab ?" cecar beliau.Kami masih diam dan agak bingung dengan kemarahan beliau, kami datang tepat waktu dan tidak terlambat sedikitpun. Apa mungkin jam pelajaran dimajukan, tapi tidak ada info seperti itu juga. Aku pun yang melihat temanku ketakutan ingin sekali meluruskan hal ini.
"Maaf sebelumnya, jadi begini Pak..." jawabku pelan.
Tiba-tiba perkataanku terpotong oleh ucapan dari salah seorang anak perempuan yang duduk di kursi paling depan,
"Ya pak, mereka memang seperti itu." suaranya sangat lantang.
"Anak cowok kurang bertanggung jawab, Pak !"
"Mereka memang kadang seperti anak kecil." mukanya agak tegang.Aku langsung kaget dengan ucapannya, siapa yang tega berkata seperti itu tanpa lebih dulu mendengarkan penjelasan kami. Memang benar ada beberapa anak yang nakal dikelas, tapi aku sendiri tidak pernah seperti itu dan selalu berusaha menjadi seseorang yang tidak pernah menyakiti orang lain seperti yang ibuku pesan. Tapi siapa yang tega berkata kejam seperti itu. Setelah kulihat ternyata dia yang selama ini dekat dengaanku dan kuanggap bisa mengerti perasaan ku. Tepat sekali itu adalah kata-kata yang keluar dari mulut "Salamah".
"Aku sangat kecewa." gumamku dalam hati.
"Kamu tidak bisa memahami temanmu ini." aku merasa kesal
"Apa tingkah ku selama ini hanya terlihat seperti anak kecil bagimu ?"Mengapa harus Salamah yang berkata seperti itu, karena perkataannya kami akhirnya diminta untuk pulang dan tidak ikut pelajaran saat itu atau memilih push up 50 kali sebagai hukuman. Tentu kami memilih push up karena pelajaran ini sangat penting. Aku push up sambil menahan rasa marah dan kecewaku padanya.
Aku selalu memegang teguh perkataan ibu, dari masuk TK hingga SMP ini aku berusaha menjadi anak yang baik dengan tidak berpacaran. Namun karena hari ini ada keinginan untuk menembak Salamah. Benar saja mungkin ini teguran dari Allah padaku karena mempunyai niat untuk melanggar janjiku pada ibu. Lalu setelah hari ini aku mulai berfikir,
"Apa dia sudah baik bagiku ?"
"Apa dia sudah memahami ku selama ini ?"
Salamah mungkin tidak pernah tahu bahwa selama ini tidak ada dan tidak akan pernah ada seseorang yang dapat menarik perhatian ku selain dirinya. Mungkin juga sifat kekanak-kanakan ku yang membuatku sulit menerima perkataannya saat ini.
"Aku enggak jadi nembak."
"Aku membenci Salamah."
"Aku kecewa." hatiku terus bergumam sendiri.TERSENYUM
Sedari dulu ku slalu
Melihat dan memperhatikan mu
Walau...
Tak pernah sekalipun
Kau menengok sebentar sajaRasa kagum, takkan buatmu tersenyum
Rasa sedih, takkan buatmu berhentiSaat kau bayangkan masa depan mu
Mungkin kah aku ada disana
Melihatmu ceria tertawa
Walau hanya teman biasa...Saat kau sadar ku dibelakang mu
Mungkin kah aku telah tiada
Selama ini ku hanya ingin melihatmu
Tersenyum padaku...===================================
THIRD -After Graduation -
*Update Tiap Minggu Malam
*Kritik, saran dan komentar saya harapkan dari kalian 😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
THIRD -After Graduation- [END]
Teen Fiction"Bukan melulu tentang mencintai seseorang, tapi lebih pada menyukai setiap perjumpaan."