PARK JIMIN

1.2K 55 1
                                    

Kau mengigit bibir bawahmu gelisah, tidak tenang setelah membaca pesan yang dikirim oleh Taehyung, pemuda itu mengatakan kalau Jimin sedang sakit.

Menyebalkan.
Jimin memang menyebalkan. Begini akibatnya jika ia terlalu memaksakan diri. Selepas membayar taksi kau segera turun dan berjalan menuju apartemen Bangtan dengan hati-hati.

Setelah mengirim pesan pada Taehyung dengan mengatakan kau sudah sampai, kau lalu masuk ke dalam lift.

“Kau benar-benar datang ya.”ucap Taehyung membuka’kan pintu apartemen mereka, ia tidak menyangka kalau kau akan benar-benar datang, karena tadi kau bilang kalau kau sedang ada kelas.

“Jimin sakit tentu saja aku datang.” jawabmu

“Ahh, So sweet sekali.”komentar Hoseok yang sedang duduk di ruang tamu bersama dengan Jungkook, hari ini Bangtan sedang free jadi kamu bisa melihat dengan bebas para member di sana.

“Kenapa datang sendiri, kenapa tidak telpon? Nanti aku bisa menjemputmu.”ucap Jungkook

“Tidak perlu. Merepotkan, aku bisa sendiri kok, ” Kau tersenyum menanggapi niatan baik Jungkook, “Di mana Jimin?”Tanyamu

“Kamar. Ia tidak mau makan tadi”jawab Taehyung

“Masuk saja,  tidak ada siapa-siapa di dalam" lanjut Hoseok menunjuk salah satu kamar,

“Suhu badannya berapa?”Tanyamu

“Terakhir kami mengukurnya sudah normal.”jawab Hoseok

Arraseo, aku masuk dulu.”para pemuda di sana mengangguk, tak ingin membuang waktu lagi kau lantas berjalan masuk menuju kamar itu.

Saat membuka pintu hal pertama yang menyambutmu adalah punggung seorang pemuda yang tidur membelakangi.

Kau berjalan perlahan menghampiri Jimin, pemuda itu tengah memejamkan matanya dengan selimut yang menutupi hampir seluruh tubuhnya, kamu berjongkok dan meletakkan punggung tanganmu di dahi Jimin.

Panas.
Kau mengambil temometer yang berada di nakas, meletakkan di telinga Jimin. Tak lama terdengar bunyi beep, ’39.3’ ini tinggi sekali. Bukankah tadi sudah normal, kau melirik ember kecil yang digunakan untuk mengompres Jimin, air nya sudah dingin, kau harus mengambil air panas lagi.

Kau lalu membawa ember tersebut beserta isinya keluar kamar dan mengambil air panas yang baru untuk Jimin. Pemuda itu harus segera di kompres lagi agar panasnya turun. Untung Bangtan sedang libur jadi pemuda itu tidak perlu manggung dulu.

Sambil menunggu air panas, kau juga memasak bubur bagi Jimin, kata Taehyung pemuda itu tidak mau makan, benar-benar. Jimin sering meledekmu bocah, tapi lihat siapa yang bocah sekarang. Sudah tahu sakit bukan makan.

“Kau sedang apa?”itu suara bass milik Kim Taehyung, pemuda itu penasaran dengan suara yang kau buat di dapur

“Masak bubur dan air. Kau mau?”tanya balikmu

“Bubur ya? Tidak ah, untuk Jimin saja.”jawab Taehyung

“Maaf ya oppa, aku tidak sempat beli makanan untuk kalian. Kalian pasti lapar ya”

Gwenchana, kami justru bersyukur karena kau mau datang untuk merawat Jimin. Ia benar-benar menyusahkan saat sedang sakit.”

Kau terkekeh, “Menyusahkan bagaimana?”

“Hahh..Ia berusaha sok kuat di depan kami padahal jelas-jelas kepalanya pusing. Kami bergantian untuk menjaganya tapi ia malah memarahi kami, Jin-hyung sampai mengomeli Jimin karena terlalu keras kepala. Ia belum mau makan dari tadi padahal kami sudah membujuknya,”Taehyung menghela nafas sebelum melanjutkannya lagi,

IMAGINE BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang