Aku mengigit bibir, mengulum senyum, menarik buku untuk menutupi bagian bawah wajahku agar tidak ada yang mengetahui kalau aku sedang tersenyum. Tidak lucu'kan kalau nanti ada berita beredar, 'Kemarin aku melihat Kim Taehyung senyum-senyum sendiri saat pelajaran sastra. Ia tidak waras ya?'.
Tapi mau bagaimana lagi? Aku tidak bisa menahan senyum saat mendapati wajah sang gadis pujaanku berkerut, terlihat lucu dan mengemaskan bagiku. Benar kata orang, saat jatuh cinta kita akan lupa keadaan sekitar dan merasa dunia hanya milik berdua, walau dalam kasusku hanya aku yang merasakannya.
Aku sampai melupakan tugas yang dosen berikan karena terlalu asik menatap si gadis illegal ini. Kenapa kukatakan illegal? Karena lihat saja bagaimana ia tersenyum, sebuah cekungan yang terbentuk di pipi menambah kesan manis dan selalu berhasil membuat jantungku berdebar tak terkendali. Ayolah, jarang-jarang seorang Kim Taehyung tiba-tiba menjadi tidak karuan begini.
"Taehyung!" Aku terkesiap, menolehkan kepala cepat dan mendapati seluruh mata memandang ke arahku, termasuk dosen Kim. Ia mengelengkan kepalanya, "Beraninya anda melamun di kelas saya."
Aku menoleh kesal pada teman di sampingku karena tidak mengingatkanku, "Aku sudah memanggilmu tapi kau tidak kunjung sadar." Ia berbisik
"Maaf, ssaem." Ucapku
"Silahkan maju. Bacakan hasil puisi yang telah kau kerjakan." Aku membelakkan mata, hasil puisi darimana? Menulis judul saja aku belum, "Ayo, cepat." Ia kembali memanggil membuatku mendesah. Tamat sudah riwayatmu, Taehyung!
Aku masih bergeming saat dosen Kim memintaku mulai membacakan puisi. Sial, apa yang harus aku katakan sekarang? Ayolah, otak bekerja! Apa ya judul puisi yang tadi kubaca? Aduh, aku terlalu memikirkan si gadis illegal itu.
"Ayo, Taehyung. Bacakan puisimu. Apa judulnya?" Dosen Kim bertanya membuatku memandang sekitar, mencoba mencari ide, tapi mataku malah menatap si gadis illegal yang kini balas menatapku dari balik kacamata bulatnya.
"Illegirl." Ucapku tanpa sadar membuat dosen Kim kembali berucap,
"Illegirl? Menarik. Coba bacakan."
Aku menarik nafas dan mulai mengucapkan hal apapun yang terlintas di benak saat membayangkan gadis pujaanku.
"Kau menyembunyikannya, tapi aku tetap dapat melihatnya.
Saat kau tersenyum itu bahkan terlihat lebih jelas.
Senyumanmu begitu kejam, membuatku tidak dapat berkutik.
Seharusnya aku tidak melihat pipimu, tapi kau ini seperti kutukan.
Kutukan yang membuatku tidak dapat memalingkan pandangan darimu."Aku berhenti sejenak sembari menatap dirinya yang kini menatapku bingung. Memberikan senyum tipisnya canggung.
"Lesung pipimu illegal," aku berucap sembari menatap dirinya,
"Itu berbahaya.
Jadi aku memanggilmu illegirl.
Aku benci menyadari kehadiranmu di sekitarku, karena itu membuat jantungku berdegub tak karuan.
Lesung pipimu illegal.
Tapi salahkah aku bila tetap menginginkannya?"Aku menyelesaikan kalimatku dengan mata yang terpaku pada dirinya. Ia tampak salah tingkah, memutuskan kontak mata dan menunduk membuat senyum kecil terbit di bibirku.
Kenapa kau manis sekali?
Tepuk tangan menyadarkanku, dosen Kim nampak tersenyum puas. "Kerja bagus, Taehyung. Tapi lain kali jangan melamun." Aku mengangguk, membungkuk sopan sebelum kembali ke tempat duduk dengan mata sesekali melirik si illegirl.
Kelas telah usai tapi aku belum beranjak dari tempat duduk, masih asik memperhatikan gadis illegalku yang kini sibuk mengumpulkan kertas hasil karya para mahasiswa beserta buku pinjaman tadi.
Kakiku beranjak mendekat begitu menyadari dirinya kesulitan, beberapa kertas bertebrangan terkena angin membuatnya tersebar ke lantai.
"Biar kubantu." Aku mengambil alih beberapa buku dari tangannya,
"Tidak perlu. Nanti merepotkanmu."
"Tidak kok. Ayo, mau diantar ke ruang dosen ya?"
"Iya." Sembari perjalanan menuju ruang dosen aku berusaha mencairkan suasana dengan bertanya mengenai pelajaran yang sebenarnya tidak pernah kuperdulikan sama sekali. Daripada tidak ada bahan obrolan, jarang-jarang aku dapat menghabiskan waktu hanya berduaan dengan dirinya.
"Ah, Taehyung. Puisimu tadi, itu bagus."
"Benarkah?"
"Iya, itu keren. Illegirl, judulnya bahkan terdengar unik."
"Gomawo."
"Kalau boleh tahu dari mana kau mendapatkan ide itu?"
"Ide illegirl?" Ia mengangguk dan tak lama wajahnya berubah tegang saat aku melanjutkan kalimat,
"Darimu."
===End===
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE BTS
FanfictionBerisi short imagine dengan main cast member BTS, beberapa chapter sudah pernah di publish di line@. WARNING (!)(!)(!) Beberapa menggunakan bahasa tidak baku! Semua yang ada dicerita hanya bentuk kehaluan semata penulis :) ©Dera Impressive Ranking: ...