Malam ini redup bulan menyemai benih cinta yang sudah sangat lama ku tanam
tak terpikir walau sejenak dikau menyambutku dengan hangat
Memelukku dengan erat mambasuh kemarau panjang yang menerpa relung jiwa kuKu dengar nyanyian surga dan kelembutan semesta dalam setiap derap nafas yang kau hembuskan bergantian seirama dengan dentuman jantung yang tak teratur
Kita punya getaran yang sama dan mendustakan nya sekian lama.Sejak kapan dan dimana, entah aku terlalu pikun untuk mengingat, mungkin sejak tatap kita berpapasan atau saat pertama kali kau jabat tangan ku.
Kau tau bersama hujan ku alirkan cinta
Biarkan di berlabuh entah dimana muaranya tak ku lihat.Kini ku jumpa pertanda, namun bimbang tak lelah menghantui, harus ku artikan apa kita apa mungkin terlalu dini untuk mencinta atau mungkin saja hanya sekadar persinggahan dikala lelah hati mu menusuk pisau rindu di hatimu pada cinta mu yang lain.
Percaya lah tak ubahnya batu yang menahan terik dan terkikis hujan sampai nya lapuk ku pastikan cinta ku hanya untuk mu.
A.D.P
KAMU SEDANG MEMBACA
Buah Kasih Dalam Renungan Senja
PoetrySetiap jejak langkah adalah pelajaran, semua kenangan(baik-buruk) akan berguna pada waktunya, untuk itu abadikan-lah dan simpan baik-baik agar mudah ditemukan saat dibutuhkan.